03[Kenalan]

19 7 3
                                    

Betapa bahagianya anak Mos yang kini terbebas dari belenggu siksa dunia.Dan kini bisa menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Dan seperti sekarang,keadaan kelas X ipa2 seperti pasar.Ada yang nyanyi sambil naik meja,ada yang ngecat kuku,make-up,main game.

"Apa salah dan dosaku sayang...
Cinta suciku kau buang buang...
Lihat jurus yang ku berikan Jemy goyang Jemy goyang...,"nyanyian somplak dari Jemy yang mengundang gelak tawa seisi kelas.

"Eh nying!lagu lo,pake ubah ubah segala liriknya,kasian noh Via vallen"teriak Bisma sambil menunjuk teman cewek nya__Via.
Via yang sedang asik bermake-up pun menengok kesumber suara Bisma.

"Dasar BisBisAlay!Ngapain loh nyebut nama gue?"tanya Via kesel sambil menengadahkan  kepalanya.

"Idihh!GEER batt,gue nyebut Via Vallen,bukan elo Ondel Ondel"balas Bisma mengejek.

Kini Laurel tengah memainkan game terganggu.Dengan suara yang mengusiknya itu.

"Berisik,!"bentak Laurel,membuat seisi kelas hening.

"Udah gue bilang,jangan berisik lo pada"ujar Alland yang kini telah mengganti judul novel yang dibaca.

"Lo mah gitu lland!gue lagi nyanyi juga''ujar Jemy sarkastik.

"Diem lo!mau gue sumpel mulut lo pake kolor Avatar gue!"kesel Alland sambil memegang celana nya.

"Abang Alland kok gitu sama eneng,eneng nya jadi sedih bang"ucap Bisma kayak Banci.

"Jijik tau Bis!"ucap Jemy.

Laurel sudah muak dengan kegaduhan kelasnya.
Meskipun dia Badboy tapi dia lebih suka keheningan.
Langkah Laurel kini menuju ke perpustakaan di lantai 2.

Tiba tiba langkah nya terhenti melihat Lexa yang kini telah dilabrak kakak kelas.

"Jangan sok kecentilan lo jadi cewek"teriak Leni__senior Cabe sambil menunjuk Lexa.

"Muka kaya lo tuh jelek,gak pantes buat Laurel,"balas Siska teman Leni.

"Masih mending Leni daripada lo,"bentak Jejes dan membela Leni.

Lexa pun diam saja,karena menurut dia itu hal sepele yang tidak harus diambil pusing.

"Kenapa lo diem!bisu?atau takut sama kita kita?"ejek Leni.

"Punya lah!mulut gue lebih wangi daripada lo yang omongannya penuh bangkai!Bau"balas Lexa menantang.

"Berani lo sama gue!"bentak Leni dan akan melayang kan tamparan nya.Namun tanganya ditahan oleh seseorang.

"La-u-rrell"ucap Leni takut .

"Apa apaan lo!mau nampar pacar gue!"ucap Laurel datar.
Namun tidak dengan Lexa yang kini tengah melotot tajam .

"Aku gak ngapa ngapain dia kok,dianya aja yang kecentilan sama kamu"ujar Leni manja,membuat Laurel jijik mendengarnya.

"Mending sekarang lo semua pergi dari sini,kalo gak mau gue gampar satu satu''bentak Laurel membuat mereka bergidik ngeri dan langsung berlari.

Laurel pun langsung menghampiri Lexa.Untuk menanyakan bagaimana keadaan cewek yang telah dia akui sebagai pacar.

"Lo ga papa?"tanya Laurel.

"Gak papa,makasih udah nolongin gue dari serangan cabe-cabean!"sengit Lexa kembali dengan muka sebalnya.

"Hahaha,lo lucu banget!"ketawa Laurel membuat Lexa kebingungan.

"Kok lo ketawa sih?Ada yang lucu?"tanya Lexa penasaran.

"Gak kok,oh ya kita belum kenalan.Kenalin gue Laurel"ujar Laurel sambil berjabat tangan.

"Gue Lexa"balas Lexa.

"Oh,ya udah gue ke kelas dulu.See you next time!"pamit Laurel

"See you"balas Lexa sambil tersenyum.

Lexa memandang punggung Laurel yang kini menjauh.Langsung dia jingkrak jingkrak seperti orang gila.

"Aaaaaaaaaa...cute bangettt" pekik Lexa.

Dan langsung berlari menuju ke ruang kelas nya .Namun langkah terhenti, dan langsung memikirkan kejadian tadi.

"Anjir gue lupa, kenapa gue diakuin pacar dia?!.Dan gue nggak nanya kenapa,?"tanyanya pada sendiri.

"Huft. Bodoh banget sih gue."Teriaknya sambil berjalan dengan hati yang campur aduk antara senang dan bingung.

****

Kyaaaaaa:D gimana part ini?
Next or No?



See you :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang