Opini Putri di Bawah Balkon Keraton

18 3 3
                                    


Menurut kalian, apakah menjadi seorang putri kerajaan menyenangkan? Menjadi seperti Putri Salju, tapi tanpa adanya ratu jahat yang mengusir kalian dan menyuruh prajurit untuk menembus jantungmu, ataupun peyihir yang menawarkan apel beracun? Hanya menjadi seroang putri raja normal, kuiingatkan normal, yang artinya tidak ada sihir dan keajaiban tujuh kuraci ataupun menara terpencil yang menyembuyikan keberadaan dan identitasmu. Pangeran? Oh, tentu ada, tapi tidak akan sama seperti cerita dongeng, dia tidak datang mencarimu dengan meniaki kuda gagah dan menganggapmu cinta sejati.

Jadi, normal yang kumaksudkan di sini adalah, seorang putri raja –putri raja biasa, dengan tanpa memiliki kerajaan non sihir. Dan sebetulnya aku juga tidak tahu bagaimana rasanya, karena itulah aku menanyakannya. Tapi sialnya, aku menanyakan pertanyaan itu pada orang yang salah. Orang yang kutanya ini adalah—katanya—putri asli dari kerajaan kahyangan. Kahyangan yang kumaksud bukanlah tempat surgawi semacam itu, tetapi itu adalah nama sebuah kerajaan nun jauh dari penglihatan manusia. Melayang tinggi di tanah manusia.

Putri itu datang dan kemudian pergi. Memberiku sepotong nasihat yang aku tidak tahu gunanya apa kemudian dia memberiku sebuah pilihan. Pilihan yang akan mengguncangkan hidupku selama 17 tahun ini. Dia memberiku pilihan, pilihan untuk menjalani kehidupan istana sekali untuk seumur hidup. Sebelumnya aku kira itu adalah hal sangat bagus. Tidak lagi tanganku mencuci piring bekas makan. Tidak lagi menyusung piring-piring pada tamu.

Tapi ternyata, Putri dari Kahyangan itu menyembunyikan rahasia yang lebih besar dari yang kubayangkan. Malam-malam dalam kamar tidak lagi nyaman. Peri-peri dekorasi membuatmu sibuk setiap kedipan mata. Hidupmu tidak lebih berbeda dari seorang pembantu rumah tangga.

Dan terakhir, hal paling mengejutkan sekaligus mengerikan yang kutahu adalah, seorang pria dengan tubuh sebesar gunung, bernapas bau kacang yang akan mengejarmu selama kamu hidup. Dan sekarang ketika nyawaku dipertaruhkan di ujung tebing, putri itu mennghilang dalam malam, membiarkan diriku.

Aku sudah tidak bisa kembali ke kehidupan yang semula.

Yogya On TopWhere stories live. Discover now