Holaaa.....ini one-shot challenge ku untuk cerita Girlslicious. Udah pada baca kan pastinya? Girlslicious itu original story-nya Katrin Lee. Nah, dia lagi ngadain challenge nih untuk membuat one-shot tokoh-tokoh Girlslicious. Cerita aslinya bagus banget lhooo...pertamanya aku tertarik gara-gara covernya Serena Van Der Woodsen dan Blair Waldorf. Tapi, ceritanya ternyata bagus bangettttt...worth it banget!!! Hehehhe.
Nah di one-shot ini aku bikin version-nya Reyhan, when teh first time he met Andrea. Okay...not talking too much. Enjoy this story.
p.s : for Kak Katrin Lee, sorry if there's mistake :) hehehe. I enjoy your story by the way
xoxo - shabrinamalia
Little Sweet Past
Rayhan's POV
"Dammit!"umpatku ketika mobil Honda Civic Coupe 5th Generation itu menyalip Dodge Challenger milikku.
Aku menginjak pedal gas lebih dalam lagi. Memacu kecepatan mobilku lebih tinggi agar bisa mendahului mobil hitam sialan lawanku itu. Predikat tak terkalahkan-ku tidak bisa berakhir begitu saja di tangan pendatang baru seperti si Gio Ribaldi itu. Haruskah seperti ini? Sudah menjadi sainganku di High School kami dan sekarang harus menjadi saingan juga di arena balap liar?
Aku memusatkan perhatianku pada satu tikungan di depan. Aku biasa menyalip di tikungan jika balapan seperti ini. Why? Karena kebanyakan racer pasti memperlambat laju mobilnya di tikungan. Aku memanfaatkan celah tersebut untuk memacu mobilku.
Kali ini seringaiku muncul ketika aku berhasil menyalip mobil milik keturunan Ribaldi Group itu. Dikira dia bisa menang mudah dariku? That's never gonna happen.
Dan seringaiku itu makin lebar ketika mobilku akhirnya mencapai garis finish terlebih dahulu. Segera setelah mobilku berhenti, orang-orang berkerumun di sekitar mobilku. Robi, salah satu teman dekatku membuka pintu di sebelahku dan menarikku keluar.
"That's my man!"serunya sambil menepuk leherku dengan bersemangat.
Aku hanya menanggapi perkataannya dengan senyum sekilas. Aku menatap seseorang yang baru saja keluar dari Civic hitam tadi. Gionino Ribaldi. Dia balik menatapku. Tapi tak ada raut marah atau dendam di wajahnya. Dia justru tersenyum tenang.
Damn that mother fucker!
Ingin rasanya aku menonjok wajah sok coolnya itu. Tapi, aku tak akan melakukannya! Menyerangnya dengan barbar justru akan menunjukkan bahwa aku lebih low daripada dia.
"Tonjok aja kalau lo memang mau tonjok dia,"kata Shavin yang baru saja berdiri di sebelahku.
"No! Gue mau main fair sama dia!"tolakku mentah-mentah.
"Come on, man! Dia bikin posisi lo nggak aman. In school and now...here! Tonjok aja dia satu kali, make him know who you are. Done!"usul Robi.
Aku melepaskan rangkulan Robi dan Shavin di kanan kiriku. Aku tak akan menggunakan cara mereka untuk membuat Gio tau siapa aku. It's not my style.
"No! Gue tetep mau fairplay! Toh, gue masih tetep nomor satu walaupun ada dia!"desisiku sebelum meninggalkan Robi dan Shavin yang masih merutukiku karen atak mau menuruti saran mereka.
###
Aku melangkahkan kakiku dengan malas menuju tempat parkir sekolah. Aku bersiul sembari menatap sekelilingku yang sepi. Ya, ini memang masih pukul setengah sebelas dan pelajaran masih berlangsung. Tapi hari ini moodku sedang buruk. Siapa lagi kalau bukan karena Gio Ribaldi itu! Brengsek! Skip class untuk kesekian kalinya mungkin ada baiknya untuk meredam emosiku.
YOU ARE READING
One-Shot Challenge : Little Sweet Past
RomanceOne shot challenge "Girlslicious". Tentang pertemuan pertama Reyhan dan Andrea. Original story by : Katrin Lee. One shot by : shabrinamalia