Di dunia ini, aku hanya mengenal 2 jenis manusia. Pertama, manusia yang bekerja untukku. Kedua, orang yang kerjanya melawanku.
Orang tuaku yang sering menceramahiku, kakak-kakakku yang sempurna, aku membenci semua itu.
Semua teman sekolahku tunduk di hadapanku, kalau menolak? Aku nggak menerima penolakan. Aku memainkan peran sebagai raja, dan yang lainnya adalah budak. Aku nggak seperti protagonis perempuan lainnya yang feminim, menyukai hal-hal manis, dan bahkan jatuh cinta pada orang. Kalau dalam cerita, aku lebih memilih menjadi antagonis dibanding protagonis. Apa enaknya jadi protagonis? Mendapat perhatian? Selalu baik? Menjadi pemeran utama? Paling sering muncul di cover komik?
Tapi tentu saja aku nggak bisa menjadi protagonis maupun antagonis, karena ini bukan cerita.
Menangis? Seumur hidupku, aku selalu bertanya apa itu kesedihan. Kalau kesedihan saja aku tak tahu, berarti menangis juga aku tidak tahu.
Tertawa? Satu-satunya hal yang membuatku senang hanyalah melihat orang-orang patuh padaku. Aku tidak pernah mengerti seperti apa itu tertawa, bahkan senyum saja aku tidak mengerti, kecuali senyum palsu di depan tamu orang tuaku.
Marah? Tentu saja, saat orang tidak patuh padaku.
Jatuh cinta? Apa itu cinta? Yang kutahu, cinta adalah perasaan suka terhadap lawan jenis.
Tertarik? Tidak mungkin pernah, tidak ada yang membuatku tertarik, bahkan mendapatkan nilai yang bagus.
Kangen? Mana mungkin! Apalagi pada keluargaku, malah kupikir mereka lebih bagus langsung mati saja.
Tapi, entah kenapa, semua itu berubah sejak aku bertemu 'dia'. Yang menarikku dari kegelapan. Yang mengajak aku bertemu sesuatu yang menarik. Dan yang membuatku menarik semua pemikiranku.
Meski aku memiliki harta yang tak terhingga, meski aku rupawan dan pintar, meski aku sombong, meski aku tidak memiliki perasaan, meski aku egois, 'dia' tidak peduli dengan semua itu.
'Dia' membuatku memiliki pemikiran yang baru, bahwa ada 3 jenis manusia di dunia ini. Pertama, manusia yang bekerja untukku. Kedua, orang yang kerjanya melawanku. Ketiga, kamu.
Aku merasa seluruh tanggung jawabku hancur di depan'nya', aku bahkan lupa cara menjaga harga diriku, sampai aku lupa seperti apa aku yang sombong.
Karena 'dia', hidupku berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:
RomanceDi dunia ini, aku hanya mengenal 2 jenis manusia. Pertama, manusia yang bekerja untukku. Kedua, orang yang kerjannya melawanku. Tapi, semua pemikiranku berubah karena dia.