Cancer...

273 4 1
                                    

Turn away ...

Cause I’m awful just to see , cause all my hairs abandoned all my body

Oh my agony , know that I will ever marry

Baby I’m just soggy from the chemo

But counting down the days to go

It just ain’t living

And I just hope you know

                Lagu Cancer dari My Chemical Romance itu mengalun lembut di pikiranku . Ah , kenapa ya ? Kenapa aku merasa cocok sekali dengan lagu ini ? Aku merasa..... Aku tidak bisa suka pada lagu lain lagi selain lagu ini . Mungkin itu berlebihan tapi , nyata . Banyak lagu yang ku katakan bagus . Tapi hanya lagu ini yang bisa bikin aku memutarya berulang-ulang kali . Bahka sampai ribuan kali pun , aku tidak bosan .

                “Ezy?”

                Tiba-tiba aku mendengar suara yang sudah tidak asing lagi ditelingaku , suara yang sangat aku kenal . Aku menoleh padanya dan tersenyum . Dia tampak cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai berwarna hitam kecoklatan , tubuhnya dibalut dengan baju terusan selutut berwarna merah dan ditambah sepatu boots berwarna hitam yang tidak terlalu tinggi itu . Itu Jessie , kekasihku .

                “Kamu sudah siap?” tanyaku lembut , Jessie mengangguk . Aku lalu menggandeng tangannya menuju mobilku . Aku dan dia akan pergi ke villa ayahku di daerah Bandung .

                Ditengah perjalanan .

                “Stop,” perintah Jessie ,  “kenapa , Jess?” tanyaku heran , Jessie menggeleng . “Oke, sekarang boleh jalan,” ujarnya tersenyum , “haha . Pasti ada sesuatu , kan?” tebakku . Jessie mengangguk , “tadi ada orang-orang nyeremin ! Aku takut mereka perampok , takutnya kita ga bisa nyampe villa,” jawabnya . Sekilas tentang Jessie , dia adalah cewek yang diberi kelebihan oleh Tuhan , yaitu Sixth Sense .  Aku kemudian menjalankan mobilku lagi . Sampai akhirnya ..

                “Hah !” suara Jessie tercekat , aku menginjak rem . “Kenapa lagi,Jess?” tanyaku khawatir . Tangan Jessie terangkat , lalu kemudian dia menunjuk pada seorang lelaki yang akan menyebrang jalan . “Dia akan tertabrak,” ujar Jessie . “Akan ku tolong,” balasku , aku membuka pintu mobilku m “tidak , Ezy .. Kamu tidak bisa ,” Jessie menahanku agar tetap di mobil . Aku menatapnya heran , “aku... Aku tidak bisa ‘melihatnya’ lagi,” lanjutnya pelan .

                Inilah yang membuat Jessie terkadang benci dengan kelebihannya , dia bisa melihat apa yang aakan terjadi pada seseorang . Tapi , jika dia sudah tidak bisa melihatnya lagi .... Itu artinya dalam waktu dekat orang itu akan meninggal . “Sudahlah , lupakan..” ujarku . Aku segera menjalankan mobilku lagi ketika ..

                KRRASSHHHH !!!!!!

                Aku dan Jessie menoleh ke jalan dari suara itu berasal . Tabrakan antara motor dan mobil , namun ada seseorang yang terjepit ditengahnya . Ah tunggu dulu , orang itu kan ....

                Aku segera melihat Jessie , dia menangis . Terlihat sangat shock . Aku memeluknya , “Jess , tenanglah ..” ujarku mencoba menenangkannya , “a-aku .. Ngerasa bersalah,Zy,” balasnya sambil terisak . “Tenang , sayang .. Itu bukan salah kamu , itu sudah takdir Tuhan..”

                **

                Aku melanjutkan perjalana ketika aku rasa Jessie sudah tenang , ditengah perjalanan aku menyalakan MP3 yang ada di mobilku . Aku langsung memutar lagu Cancer dari MCR itu .

                Sekilas aku melirik Jessie , tatapannya kosong . “Jess,” panggilku , ia menoleh . “Kamu kenapa ? Masih kepikiran yang tadi?” tanyaku , Jessie menggeleng , “aku capek,Zy..”

                Aku tersenyum , “nati kalo udah nyampe di villa , kamu langsung istirahat aja , ya,” aku membelai rambutnya dengan lembut . Jessie hanya mengangguk .

                “Zy , kenapa kamu suka lagu ini ?” tanya Jessie . Aku heran , tidak biasanya dia nanya kenapa aku suka sama suatu lagu . Dia tau apa saja lagu yang aku suka , tapi tidak pernah tuh nanya-nanya kenapa aku suka lagu itu . “Zy?” panggilnya , membuyarkan lamunanku .

                “Hmm , aku ga tau , Jess . Aku suka sama lagunya . Suaranya .. Dentngan pianonya .. Dan .. Liriknya ,” jawabku , aku melirknya . Dia sedang memeperhatikanku dengan seksama . “Jess , di lagu ini .. Gerard Arthur Way –vocalistnya MCR- penge kita ikut merasakan gimana rasanya kanker .. Gimana rasanya menghitung hari sebelum kita pergi .. Dan gimana juga beratnya harus mengucapkan selamat tinggal pada orang=orang yang kita sayang .” Lanjutku .

                Aku melihat Jessie lagi , sekarang dia menatapku dengan tatapan yang .. Entahlah , sulit untuk dijelaskan .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cancer...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang