PROLOG
Dingin. Aku merasa sangat kedinginan. Ketika aku membuka mata, hanya hitam pekat yang terlihat. Dimana aku sekarang? Ouch kenapa badanku terasa sangat sakit?
“Tolong! Tolong!” aku berusaha teriak meminta tolong, tapi hanya suara seperti cicitan tikus yang keluar. Aku ketakutan. Aku sangat ketakutan. Aku dimana?
“Ma! Pa! Tolong aku” aku mulai terisak. Aku hanya ingin pulang. Menikmati indahnya hari di rumahku.
Krrsskkk! Suara apa itu? Krrsskkk! Suara itu terdengar lagi. Aku beringsut mundur, badanku terasa remuk ketika digerakkan. Krrssskkk! Krrsssk! Krsskk! Suara itu semakin mendekat. Oh Tuhan, lindungilah hambaMu ini! Aku hanya bisa berdoa dan terus bergerak mundur. Tiba-tiba…. Terasa hembusan angin hangat di tengkukku. Dan suara itu! Suara itu yang sangat aku ingat. Dengan perlahan dan sangat perlahan aku tengokkan kepalaku ke belakang.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!”
