8. Traktir

460 96 5
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba! Gue udah ga sabar buat ke kantin sama sang pujaan hati hehe.

Tapi kenapa waktunya berjalan sangat lambat kawan aku pengen cepet-cepet istirahat.

Ditambah guru biologi ga berhenti nyerocos daritadi. Ada rasa-rasa mau nyumpel mulutnya pake kanebo.

Gue udah beberapa kali ganti posisi daritadi, gue udah duduk tegak, nunduk, tiduran tapi bel surga tak kunjung berbunyi.

"Kenapa sih lo ga bisa diem amat daritadi." Protes Yoojung.

"Pengen cepet-cepet istirahat hehe."

"Biasa juga pengen cepet-cepet tapi lo ga ampe begini dah."

"Kali ini beda sayang."

"Kenapa?"

Kring~ kring~

AKHIRNYA BUNYI SURGA TELAH TERDENGAR.

"YESSSS." Gue histeris sendiri.

"Kenapa ihh." Yoojung mulai greget.

"Liat aja nanti ya cintaaa."

"Doy, makimon*." Mantap pangerang sudah datang menjemput tuan putri.

*) mari kita kemon.

Gue pun nyamperin Seongwoo.

"DOYEON LO UTANG CERITA KE GUE." Teriak Yoojung. Gue cuma bales melet doang.

"Lo mau juga gak Doy?" Tanya Seongwoo pas lagi ngantri di tukang mie ayam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lo mau juga gak Doy?" Tanya Seongwoo pas lagi ngantri di tukang mie ayam.

"Mau lah, laper gue."

"Yaudah. Mang mie ayam nya 2 ya."

Terus Seongwoo keluar tukang mie ayam dan jalan nyari meja kosong, gue ngikutin aja di belakangnya.

Pas udah di meja kita diem-dieman doang kaya awkward banget gitu. Gue juga bingung mau ngobrol apaan tapi gue gak mau kalo cuma diem doang like sayang banget woy ini kesempatan emas.

"Ong."
"Doy."
Ucap kita barengan.

WOY LAH JODOH EMANG GA KEMANA.

"Lo dulu aja." Katanya.

"Hehe lo aja, ga penting kok."

"Gue juga ga penting sih."

"Terus?"

"Belok kanan nanti perempatan belok kiri."

"Lucu lo."

"Makasih." Kata Seongwoo sambil senyum manis banget. Ya Tuhan.

Untungnya sebelum gue ambyar pas banget mang mie ayamnya dateng nganterin pesenan kita.

Yaudah kita fokus makan tanpa ada pembicaraan sama sekali. Sesekali gue ngelirik Seongwoo yang lagi serius makan mie ayamnya, gantengnya ga luntur bro.

"Lama nih makannya kaya bocah."

Gue dongakin kepala, ternyata Seongwoo lagi liatin gue makan pas gue liat ke mangkoknya ternyata dia udah selesai makannya.

"Sesungguhnya tergesa-gesa adalah perbuatan setan." Gue bersabda.

Seongwoo cuma ketawa kecil.

Setelah mie gue abis, gue langsung berdiri buat bayar.

"Mau kemana?" Tanya Seongwoo.

"Bayar."

"Udah gue aja."

"Oh yaudah nih uangnya." Gue ngasih uang ke Seongwoo.

"Gausah." Seongwoo balikin lagi uangnya ke gue.

"Lah kan gue yang traktir."

"Gak enak kali cewe yang bayar." Seongwoo pun langsung pergi dari hadapan gue.

Gue langsung duduk lagi sambil jedotin kepala ke meja.

Amyar gue ambyar.

Gak lama Seongwoo udah balik lagi sambil ngasih sebotol air mineral dingin.

"Nih. Seret kan lo."

"E-eh makasih."

"Iya iya selow."

"Kenapa jadi lo yang traktir sih."

"Gapapa, pengen aja." Jawabnya santai.

"Apaan dah."

"Dah kuy balik kelas, bentar lagi masuk."

Seongwoo jalan duluan dan gue ngikutin dari belakang sambil nempelin botol minumnya ke pipi gue yang udah berasa panas banget.

Seongwoo jalan duluan dan gue ngikutin dari belakang sambil nempelin botol minumnya ke pipi gue yang udah berasa panas banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[Sticky Notes]

Senin, 31 Oktober 2016
Pukul 09:30

Hari ini kita beneran ke kantin bareng! Tapi gak jadi gue yang traktir karena dia bilang "ga enak kali cewek yang bayar" wow! such a gentleman banget gak sih woy?! berarti dia ngajak gue ke kantin karena pengen makan bareng gue aja dong?! apa guenya kepede-an aja?! NoO0o.

Crush; O.Seongwoo✔Where stories live. Discover now