You're the light, you're the night
You're the color of my blood
You're the cure, you're the pain
You're the only thing I wanna touch
Never knew that it could mean so much,
so much
~~Aku tak pernah menyangka bahwa pria tampan itu akan menjadi sosok terpenting dalam hidupku. Ia membuatku tertawa bahagia dengan segala perhatiannya, walau terkadang ia membuatku menangis karena kesibukannya.
"Jangan menangis, aku ikut bersedih kalau kau seperti ini" ujarnya sambil menarik tubuhku dalam pelukannya.
"Aku merindukanmu, Taeyong Hyung"
Sesedih apapun, aku tetap memilih bertahan bersamanya. Setiap sentuhan dan perkataannya selalu membuatku kembali padanya.
~~
You're the feel, I don't care
Cause I've never been so high
Follow me to the dark
Let me take you past our satellites
You can see the world you brought to life,
to life
~~"Kita mau kemana, Ten?" ia bertanya ketika aku terus menarik tangannya untuk mengikuti langkahku.
"Kau akan segera tahu, Hyung" aku hanya tersenyum menanggapinya. Entah mengapa aku sangat semangat hari ini, karena aku ingin menunjukkan sesuatu padanya.
"Rooftop?" tanya Taeyong ketika aku membuka pintu menuju atap gedung SM.
"Ya, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu"
"Wah..."
"Langit malam ini sangat indah bukan? Seakan kau bisa melihat dunia" ujarku sambil ikut menatap langit yang dipenuhi bintang.
"Aku tak perlu sampai kesini kalau hanya untuk melihat dunia" ujar Taeyong mengalihkan pandangannya padaku. Ia tersenyum kecil dan menarik pinggangku untuk mendekat padanya.
"Huh?"
"Karena kau adalah duniaku, Ten" aku tersenyum seperti orang bodoh, tetapi ia hanya terkekeh dan menempelkan bibirnya pada bibirku.
~~
So love me like you do,
lo- lo- love me like you do
Love me like you do,
lo- lo- love me like you do
Touch me like you do,
to- to- touch me like you do
What are you waiting for?
~~Taeyong bergegas menarikku ke dalam kamarnya dan mengunci pintu. Ia segera duduk diatas ranjang dan membawaku duduk di atas pangkuannya. Mata besarnya menelusuri ekspresiku, membuat pandanganku tak fokus.
"Oh, Ten. Aku sangat mencintaimu" ujarnya sambil menangkup rahangku dan menghujani wajahku dengan kecupannya. Astaga, jantungku rasanya mau meledak.
"Aku juga mencintaimu, Hyung"
Ia tersenyum sambil mengusap bibirku yang baru saja ia ciumi. Tatapannya memuja dan penuh nafsu.
"Bolehkah aku...?" ia bertanya dengan suara rendah. Usapannya bergerak menuju leherku. Jantungku berdebar kencang, tapi aku menginginkan lebih.
"Sentuhlah aku. Apa yang kau tunggu, Hyung?"
~~
Fading in, fading out
On the edge of paradise
Every inch of your skin
is a holy gray I've got to find
Only you can set my heart on fire,
on fire
~~Aku seperti melayang, seluruh sentuhannya membuatku tubuhku menghangat. Aku merasa benar-benar malu sekaligus bahagia. Ia memperlakukan tubuhku bagai karyanya, membuatku hanya bisa mendesah dan menggerakkan jemariku disepanjang permukaan kulitnya yang lembut.
"Hyunggghhh..." tanpa sadar mataku terasa berair dan pandanganku agak kabur.
"Sayang... Apa kau mau berhenti hmmm?" ia menghentikan sejenak gerakan tangannya untuk memeluk tubuhku. Ia mengecup bahuku berkali-kali seakan menenangkanku.
~~
Yeah, I'll let you set the pace
Cause I'm not thinking straight
My head spinning around
I can't see clear no more
What are you waiting for?
~~"Jangan... Ku mohon lakukan apa yang Hyung mau" ia menarik tubuhnya dan kembali menatapku. Mengecup kedua kelopak mataku dengan lembut.
"Aku mungkin akan menyakitimu" aku tahu, tapi aku tahu ia menginginkanku dan aku akan memberikan segalanya untuknya.
"Lakukan saja, Hyung..." ia tersenyum dan mendorong kedua pahaku agar terbuka lebar.
"Ingatlah Ten, aku melakukan ini padamu karena aku sangat mencintaimu"
Kalimat yang diucapkan Taeyong berlalu begitu saja ditelingaku. Aku tak bisa berpikir jernih lagi, yang aku tahu aku juga mau melakukannya karena mencintainya.
****
Emang mereka melakukan apa sih? wkwk~ 😌
Vommentnya juseyo~ 😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Songfic/Drabble Collection (Taeten)
FanfictionKumpulan Songfic/drabble dengan tokoh utama Taeyong dan Ten