Prolog dan Epilog.

9 0 1
                                    

Matahari mulai menampakkan senyum hangatnya. Sinarnya memasuki celah-celah jendela membuat seorang gadis cantik mengerjapkan matanya dan menggeliat.

"Hoaam" gadis cantik itu menguap seraya memposisikan badannya terduduk dan menyender dikepala ranjang.

"Amora sayang, ayo sarapan" ujar sang mama dibalik pintu kamar.

Sang gadis yang bernama amora itu beranjak dari ranjangnya untuk membersihkan tubuhnya dan menemui kedua orang tuanya di meja makan.

*****

Amora berjalan memasuki ruang kelasnya, namun langkahnya terhenti akibat panggilan Beni.

"Amora" panggil beni. Amora menoleh.

"Ada apa ben?" Tanya Amora.

"Kamu tau gak? Rezky bakal pergi ke solo hari ini, dia juga akan pindah sekolah di sana" jawab Beni.

"Kamu serius ? Tapi kenapa Rezky gak bilang sama aku Ben" ujar Amora.

"Kalau itu aku gak tau Am" ujar Beni kemudian pergi meninggalkan Amora yang terdiam lemas.

*****

Amora berlari menuju rumah Rezky sepulang sekolah. Amora menggedor-gedor pintu rumah Rezky sambil meneriaki nama Rezky.

"Rezky Rezky kamu ada didalem kan ? Kamu gak pergi kan ?" Teriak Amora sambil terus menggedor pintu rumah Rezky.

Pintu rumah Rezky masih tertutup dengan rapat, tak ada seorangpun yang membukanya atau menyahut teriakan Amora.

Mata Amora berkaca-kaca, dia terduduk lemas di teras rumah rumah Rezky.

"Rezky jahat ninggalin Amora tanpa kabar" lirih Amora.

Amora menatap nanar pintu rumah Rezky, matanya tertuju pada sebuah kotak kecil dan sepucuk surat.

Amora mendekati meja itu dan mengambil kotak yang berisi liontin dan surat itu kemudian membacanya.

  Dear Amora.

Maafin aku udah pergi tanpa kasih tau kamu, aku belum sempet buat temuin kamu. Aku juga minta maaf udah buat kamu sedih. Aku janji bakal kembali buat temuin kamu.

                    Love : Rezky Adnan.

Setetes air mata jatuh mulus diwajah cantik Amora. Amora memeluk kuat surat itu.

Amora pergi meninggalkan rumah Rezky dengan wajah kusam dan mata lembabnya akibat terlalu lama menangis.

Semenjak kepergian Rezky, Amora menjadi seorang gadis yang pendiam.

Beberapa tahun kemudian...

Amora melewati koridor berjalan sambil terus memandangi surat yang sudah menguning dan kusam itu.

Air matanya mengalir lagi mengingat masa lalunya yang ditunggu tak kunjung datang bahkan memberi kabarpun tidak sama sekali.

Amora sempat berpikir bahwa Rezky akan mengingkari janjinya.

Bruk

Amora tak sengaja ditabrak seseorang. Amora mendongak melihat seseorang yang menabraknya itu.

"Lo punya mata gak sih, kalau jalan tuh liat-liat dong" omel Amora.

Cowok itu terdiam menatap Amora, kemudian melangkah pergi meninggalkan Amora tanpa meminta maaf.

"Heyy lo budeg atau bisu, udah salah gak minta maaf lagi" teriak Amora.

Amora berjalan menghentakkan kakinya kesal.

*****

Sepulang sekolah Amora belum pulang karena hujan sangat lebat. Amora memandang rintikan hujan itu dengan tatapan sendu.

Dia teringat dengan Rezky, dulu dia sangat sering main hujan-hujanan.

Gue kangen sama lo Rez, lo dimana ?. Batin Amora miris.

"Lo belum balik ?" Tanya suara berat.

Amora menoleh ke arah sumber suara itu. Dia mendengus kesal. Ternyata dia adalah orang yang menabraknya tanpa minta maaf.

"Ck. Orang songong dateng" cibir Amora.

Cowok itu membuang nafas berat dan mendekati Amora yang sedang menengadahkan tangannya dirintikan hujan.

"Nama lo siapa ?" Tanya cowok itu.

Amora bergeming, dia masih setia menatap rintikkan hujan yang jatuh ke bumi.

"Lo budeg ? Gue nanya nama lo siapa ?" Tanya cowok itu lagi.

"Amora" ujar Amora.

Cowok itu menganggukkan kepalanya, kemudian dia ikut menengadahkan tangannya di rintikkan hujan.

"Lo suka hujan ?" Tanya cowok itu yang dibalas anggukan oleh Amora.

Cowok itu hanya ber oh ria.

"Nama gue Rezky" ujar cowok yang bernama Rezky itu.

Deg

Jantung Amora berpacu sangat cepat. Dia menoleh menatap Rezky.

"Nama lo Rezky apa ?" Tanya Amora.

"Rezky Revaldy" jawab Rezky.

Gue kira Rezky Adnan. Batin Amora lirih.

Amora menundukkan kepalanya, dia sangat rindu dengan sosok sahabatnya itu.

Lo dimana Rez, gue kangen sama lo. Batin Amora lagi.

"Lo kenapa ?" Tanya Rezky yang melihat perubahan raut wajah pada Amora.

Amora menggeleng lemah. Kemudian dia berjalan melewati Rezky menembuh hujan yang lebat itu.

Rezky membiarkan Amora pergi, dia yakin bahwa Amora sedang ingin sendiri.

*****

Rezky berjalan melewati lapangan, keningnya mengkerut melihat kerumunan beberapa siswa dilapangan basket.

Karena rasa penasarannya, Rezky berlari menuju kerumunan itu dan mencari cara agar masuk kedalam kerumunan itu.

Matanya membulat sempurna melihat Rezky yang sedang terkapar dengan wajah pucat.

Tanpa aba-aba lagi Rezky segera menggendong Amora ala bridal style membawanya kedalam mobilnya.

Sampai dimobil Rezky mengusapkan minyak kayu putih dihidung Amora agar Amora cepat sadar.

Tak lama Amora mengerjapkan matanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rezky dan AmoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang