Prolog

64 6 1
                                    

Seorang gadis dengan rambut hitam sepunggungnya memasuki pemakaman yang cukup sepi,ia berjalan masuk dan berhenti di samping nisan yang bertuliskan

Refaldy Leonard
Bin
Davyn Morgan
Lahir : 12 Agustus 2002
Wafat : 12 Agustus 2016

Zara Virgiyn,itulah nama gadis yang sedang meletakkan bunga mawar putih kesuakaan adiknya -Aldy- diatas makamnya

"Ref?Apa kabar?Kamu bahagia'kan disana?Kalau kamu nggak bahagia kakak protesin 'deh ke tuhan?!"

Hening.

"Kak Ara besok udah kelas 10 lho!"

Hening.lagi.

Zara menarik nafas pelan

"Kak Ara kangen Refal 'tau?!" suaranya bergetar menahan isakan yang akan keluar dari mulutnya

Semilir angin menerpa wajahnya membuat beberapa anak rambutnya menutupi wajah putih pucatnya

'Tes'

Akhirnya,air mata yang ia tahan dari tadi meluncur begitu saja.Ia membuang nafas kasar,selalu begini ia paling tak kuat jika itu menyangkut adik kesayangannya

Zara menutup wajahnya dengan kedua tangannya,ia menghela nafas pelan mencoba mengurangi rasa sesak yang ada didadanya,tapi bukannya berhenti air matanya turun semakin deras,bahunya bergetar hebat

Kenapa sesakit ini?Ia tau tuhan lebih menyayangi adiknya!Tapi ia juga sangat sayang pada adiknya!Tapi kenapa takdir berkata lain?Haruskah ia menyalahkan tuhan?!

Zara menangis tanpa suara

Tak lama kemudian,ia bangkit sambil mengusap pipinya pelan,mencoba menghilangkan jejak air matanya

Zara menepuk-nepuk dress hitam polos selututnya

"Ref? Kak Ara pulang dulu ya? Kapan-kapan kakak kesini lagi deh?!"

Hening.

"Bhay" ucapnya lirih

Zara menunduk mencium nisan adiknya,lalu berbalik dan pergi

Senyumanlah yang membuatmu kuat

Tangis membuatmu semakin rapuh

Dan,

Diam membuatmu semakin sakit

Jadi,

Tersenyumlah

~ZaRa~

ZaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang