Prolog

52 1 0
                                    

Senja dan fajar?

Menurutmu siapa yang paling penting? senja atau fajar? atau bahkan bukan keduanya?

apa mungkin hal lain yang lebih penting? kau mau tahu tidak apa pendapatku? aku pasti akan memilih waktu. waktu? kenapa harus waktu?

"Menyerah dengan waktu. Lemah sekali.

Fajar dan Senja. Keduanya indah.

Apa pun yang dipilihnya, padahal pada akhirnya nanti semua akan menghilang."

Dan

"Waktu tak akan pernah meninggalkan. Bahkan pergipun dia tidak akan. Karena apapun yang akan terjadi waktu akan selalu hadir dan ada. Bahkan setelah senja dan fajar tak lagi mampu, waktu akan selalu mampu"

Tapi,

Kadang waktu terlalu kejam. Memutuskan sebuah keputusan tanpa ada tanda apapun itu. Tiba-tiba hilang, tiba-tiba tinggal, tiba-tiba pergi. Sangat lucu. Sangat kejam. Sangat.. apa ya entahlah. Ya walaupun waktu tak pernah meninggalkan, dialah yang paling kejam diantara ketiganya.

Senja, fajar, atau waktu.

Kau mau memilih siapa?

Senja datang hanya saat matahari akan terbenam,

Fajar datang hanya saat matahari akan terbit, dan

Waktu dia selalu datang kapanpun senja dan fajar terjadi.

Ya begitulah diriku, sama seperti kalian.

Bingung harus memilih yang mana.

Harus menilai yang mana, namun?

Apa kalian tahu bagaimana cara aku menyikapinya?

Apa kalian tahu bagaimana cara aku menjalankannya?

Aku akan menunjukkannya dan membuktikannya.

Bahwa aku akan mampu meletakkan ketiganya dalam pilihanku.

Kuyakini adalah memilih ke-tiganya untuk hadir di sisiku.

Dan jadi apa nanti ketiganya.

Sebelumnya perkenalkan..

Nama aku Molina Stevani Risfah

Orang menyebutku Molin terkadang juga Vani.

Dan mereka menilaiku seorang manusia yang terkuat.

Yang mampu menjalanin semua hal yang ada dengan segala cara.

Yang mampu bertahan didalam keadaan yang sangat menyedihkan.

Dan yang mampu membuat orang-orang disekitar kagum.

Padahal nyatanya,

Aku tak mampu, tak sanggup, dan tak tahu.

Aku sudah terlalu muak dan terlalu naif jika aku masih bersikap biasa saja terhadap semua hal yang menimpaku.

Mereka tak tahu bagaimana aku

Mereka tak tahu bagaimana lelahku

Tapi, tak apa.

Aku hanya akan mengajarkan mereka bagaimana caraku berjalan beriringan dengan segala bayang tentang pahitnya masa lalu dan hampanya masa sekarangku.

Dan aku

adalah sajak yang tak pernah terbaca oleh siapapun itu.

Senja, Waktu, dan FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang