Chapter 3 [END]

4.3K 242 16
                                    

Hoseok mengusap rambut depan taehyung yang menutupi mata indahnya. "Tidurlah" ujarnya lembut. Jauh lebih lembut dari semua perkataan lembut yg pernah didengar taehyung. Taehyung tersenyum lalu memejamkan matanya. Hoseok mengangkat selimutnya hingga mnutupi leher taehyung

'Semoga ini bukan mimpi. Semoga kau tak akan meninggalkanku besok, tae. Kuharap ini bukan one night stand. Karena kupikir aku mencintaimu. Aku ingin mengenalmu lebih dalam' batin hoseok lalu mulai menyusul taehyung dalam tidurnya
.
.
.
.
.
.
.
Namja mungil itu membuka perlahan kedua kelopak matanya. Menyesuaikan besar cahaya yang mencoba memasuki retinanya. Bibirnya tersenyum kala melihat sosok tampan di depannya. Wajahnya sangatlah tampan jika sedang tertidur. Wajah tampan yang selama ini ia kagumi, ia amati, bahkan sampai ia mimpikan setiap malam. Wajah yang selalu berhasil membuat jantung taehyung berdetak lebih kencang
.
.
.
Flashback on

Taehyung pov

Siang itu dosenku tak bisa hadir, jadi aku pergi ke taman kampus untuk bersantai. Aku malas terlalu lama di kelas, terlalu rusuh bagiku.

Aku berjalan menyusuri koridor, berniat pergi ke taman. Namun langkahku terhenti saat melihat sesosok namja tampan sedang tertawa bersama teman temannya di kantin. Tawanya, sangat memukau. Bahkan senyumnya sangat manis. Aku mungkin bisa diabetes jika melihatnya terus

Deg

Mata namja itu mengunci mataku. Masih dengan senyuman manisnya. Matanya dalam bak sebuah jurang. Luas bak lautan. Teduh bak awan mendung. Tunggu, kenapa aku jadi puitis begini? Aku yang salah tingkah langsung membuang mukaku dan kabur menuju taman. Jika aku terlalu lama melihatnya bisa pingsan nantinya

Sesampainya di taman, aku langsung merebahkan diriku di kursi taman yang panjang. Betapa nyamannya. Kuletakkan lenganku diatas mataku. Menutupinya dari silaunya sinar matahari. Baru saja aku akan terlelap, tiba tiba

"Ya! Tae-hyung" sialan kau kook. Tak bisakah kau biarkan aku memejamkan mataku?

Aku menyingkirkan lenganku dan menatapnya kesal. "Wae?" Tanyaku jutek

"Aigoo hyung. Jangan galak galak padaku hehe" aku tak bergeming. Masih setia diposisiku. Terlalu malas bahkan untuk duduk

"Kau mau bantu aku tidak?"

"Bantu apa?"

"Temanku, yugyeom, ingin menembak calon kekasihnya. Nah kau kan baik hyung, bantu aku menyiapkannya ne? Dia ingin melaksanakannya di ruang dance club" ujar nya dengan menunjukkan gigi kelincinya. Imut

"Tak mau. Memangnya aku apaan. Tukang mak comblang?" -bisa saja kau tae

"Oh ayolah hyungieee. Kau mau kan? Nanti aku kasi kompensasi" Namja kelinci tadi, jungkook namanya. Sudah ber-aegyo ria. Aku akhirnya luluh. Tak kuat aku melihat wajah cutenya itu. Awh dongsaengku. Aku duduk. Menatapnya sekilas lalu berujar, "baiklah. Jelaskan padaku rencananya"

"YEAAYYYYY!" Dia jingkrak jingkrak. Sungguh. Jika seperti ini, aku tak kenal siapa dia

"YA! Kook-ah" ia tertegun. Melihatku sambil cengengesan

_Shape Of You_

Tiba hari dimana aku harus menyusun perlengkapan penembakan-calon-kekasih-yugyeom di ruang dance club mereka. Sebenarnya awalnya aku mengomeli mereka. Memangnya sunbae pemegang ruangan itu mengizinkan? Namun mereka bersikeras sudah meminta izin dari sang sunbae. Jadi, ya sudah. Ku iyakan saja

Aku sampai di depan dance room itu, kubuka perlahan pintunya. Kulihat ada seorang namja tampan sedang terduduk. Mengatur nafasnya yang memburu sambil minum air mineral ditangannya. Kepalanya menoleh menyadari keberadaanku. Keringatnya oh tuhan!

☑ 🔞 ꜱʜᴀᴘᴇ ᴏꜰ ʏᴏᴜ ↪ ʜᴏᴘᴇᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang