1. Jodoh

17 2 0
                                    

"Bang Sat anterin Ara ke sekolah dulu ya? Please bang please. Ara gak mau telat lagi kayak kemarin. Ara jadi di hukum dijemur di tengah lapangan."rengek Ara kepada Satya Abangnya,

"Gak, gue juga harus cepet-cepet ke kampus ada jadwal nih, sejam lagi masuk." jawab Satya sembari buru buru masuk ke mobilnya dan berlalu.

Ara pun menghampiri Abangnya yang satu lagi.

"Bang Ke, anterin Ara ke sekolah ya."seru Ara dengan nada yang manja.

"Gak bisa abang ada meeting, nanti kalo abang nganterin kamu, abang bisa telat dong." jawab Kevin kakak pertama Ara.

"OEMJI, OMAIGAT. KENAPA GUE PUNYA ABANG JAHAT SEMUA SIH." teriaknya frustasi.

Ara langsung memakai sepatunya dan beranjak ke dapur untuk berpamitan kepada ibunya.

"Bun Ara berangkat dulu."kata Ara cemberut sambil salim kepada ibunya.

"Loh kamu kok cemberut sih, gak bareng sama abang kamu?" tanya Rena-ibunda Ara.

"Mereka gamau nganterin aku Bun."

"Gak bareng sama Aris?"tanya Rena lagi.

"Udah berangkat dia. Udahlah Bun Ara berangkat dulu ya takut telat lagi kayak kemarin. Assalamualaikum."Ara berjalan keluar rumah.

"Waalaikumsalam. Hati-hati di jalan."

○○○

Ara menyusuri jalan di komplek perumahannya sembari menggerutu kesal.

Dia menendang-nendang kerikil yang ada di jalanan, dan ...

"Anjir siapa yang lempar gue pake kerikil."umpat lelaki tersebut.

Ara yang merasa panik langsung menghampiri laki-laki yang terkena kerikil karena ulahnya. Dan begitu melihat siapa laki-laki yang menjadi korban kejahatannya ternyata itu laki-laki yang memberikannya air kemarin.

"Eh elo. Ketemu lagi kita. Ehh sorry ya gue ga sengaja, lo gapapa kan?"tanya Ara kepada laki-laki tersebut dengan nada khawatir.

"Gak kenapa-napa apanya? Liat nih kepala gue benjol."ujar laki-laki itu kesal.

Astagfirullah, tajem banget nih cowok ngomongnya, untung ganteng.

"Ya maaf kan gue bilang gue gak sengaja. Eh btw lo mau berangkat sekolah?"

"Bukan. Gue mau berangkat ke pemakaman."jawab laki-laki itu sedikit kesal.

"Lho emangnya siapa yang yang meninggal?" tanya Ara lagi.

Memang Ara orangnya lama connec, maklum lah kapasitas otaknya sudah menipis.

"Ck. Lo yang meninggal."kata laki-laki itu sembari naik ke motornya dan bersiap akan pergi.

"Eh eh, cogan gue nebeng ya. Kalo gue naik bus, bisa-bisa gue telat lagi." Ara memohon.

"Gak, gue gak mau. Elo tuh ya udah bikin kepala gue benjol eh malah nebeng." sungut laki-laki itu.

"Kan gue bilang gue ga sengaja, terus gue juga udah minta maaf. Masa lo tega sih ninggalin gue disini, secara ya gue ini cewe imut nan cantik, kalo ada yang nyulik gue gimana? Sekali-kali berbuat baik napa. Jadi please ya gue ikut sama lo, kan kita satu sekolah masa lo ga mau ngasih tumpangan ke gue."mohon Ara dengan wajah memelas.

Waiting YouWhere stories live. Discover now