Chapter 17 - Gathering Part 2

6.9K 628 273
                                    

A/N :
Midnight sudden attack!!
Berterimakasihlah pada switchfoot yang bikin mood saya ngetik kembali.

Multimedia : Switchfoot - Let that be enough

Oh iya,  saya mau berterimakasih kepada  Takeshitenzenatas nama GeorgeousMegane untuk karin,  dan kepada  fulvian12 atas nama SeXyOn untuk Shion.
Terimakasih.

Selamat membaca.

Naruto©Masashi Kishimoto
.
.
.

Pada awalnya Naruto menyangka villa keluarga uchiha akan seperti di novel-novel yang sering dibaca Kaasannya yang biasanya merupakan villa-villa bergaya victoria klasik, berlantai dua atau lebih dengan pilar-pilar besar di di terasnya, pintu perancis dengan jendela-jendela besar bersiku tengah membentuk persegi-persegi panjang. Namun semua anggapan itu berubah saat mobil Sasuke berhenti di sebuah pelataran rumah yang bergaya jepang klasik.

Villa keluarga Uchiha ini terletak di kaki barat gunung Hokage, dengan pohon-pohon mapel, oak, dan pinus yang tumbuh di sekitarnya. Terlihat sangat nyaman dan cocok untuk menenangkan diri. Suara gemercik air terdengar samar juga kumbang-kumbang hutan terdengar menyambut kedatangan mereka. Walaupun terletak dekat dengan kota, namun villa ini terlihat sangat tenang dan seperti ada di zaman yang berbeda dengan kemegahan yang dimilikinya.

"Woaaaahh, keluargamu benar-benar menjaga tradisi jepang ya, Bossama?" celetuk Tenten yang duduk di belakang Naruto.

Saat ini Tenten dan Kiba dan Shikamaru ikut dalam mobil yang dikendarai Sasuke. Sedangkan Gaara, Hinata, Neji dan Ino berada di mobil Sai. Hanya mereka yang datang di acara gathering kali ini. Chouji dan Shizunenee tidak bisa datang karena sedang dalam acara keluarga masing-masing. Beberapa anggota guild yang lain juga sudah mempunyai rencana sendiri dan selain itu ada yang berbenturan dengan budget mereka yang terbatas.

"Aku juga tidak menyangka. Villa ini tidak berhantu kan, Suke?" bisik Naruto pelan.

"Ada satu atau dua mungkin." Jawab Sasuke sambil mematikan mesin mobil.

"Serius? Aku boleh pulang aja, nggak?" balas Naruto lagi. Wajahnya sudah semakin memucat sekarang.

"Narunaruchan takut hantu? Imutnya..." dari arah belakang TenTen menyahut dengan mata berbinar-binar. Naruto jadi berpikir, mana yang lebih menakutkan antara hantu dan fujoshi yang haus asupan.

Tiba-tiba Sasuke mencondongkan tubuhnya ke arah Naruto dengan cepat. Namun sebelum Tenten merespon berlebihan atas tindakannya, Sasuke sudah kembali ke posisinya semula. Ternyata Sasuke hanya membantu Naruto melepas sabuk pengamannya saja.

"Ayo turun." Perintah Sasuke tegas.

Dengan wajah memerah Naruto membuka pintu lalu turun dari mobil diikuti dengan Tenten. Naruto bisa mendengar suara Kiba yang sedang membangunkan Shikamaru di kursi belakang sebelum dia menutup pintu mobil. Lalu mobil Sai datang tidak lama setelah Kiba yang disusul oleh Shikamaru keluar dari mobil juga.

***

"Jadi gimana pembagian kamarnya?" tanya Gaara begitu mereka duduk di tatami ruang keluarga.

"Disini ada tujuh buah kamar. Satu kamar utama dan dua kamar lainnya ada di lantai atas. empat sisanya ada di lantai bawah. Namun satu kamar di bawah di lorong kiri sedang dalam perbaikan karena terkena badai beberapa hari yang lalu. Sedangkan kita harus menyisakan satu kamar lagi untuk Sasori dan Deidara yang akan menyusul nanti malam setelah urusan mereka selesai. Tersisa lima kamar kosong. Kamar mandi dan toilet ada di masing-masing lantai. Karena ini rumah bertipe klasik, jadi tidak ada ranjang disini. Kita akan memakai futon yang tersedia di masing-masing kamar. Jadi bisa kita menentukan partner kamar kita sekarang?" tutur Sai kepada teman-temannya.

WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang