Chapter One

18 2 1
                                    

"I hope, I wake up with amnesia."

.
.

.
.

.
.

AuthorPOV-

1thn, sudah berlalu. 1thn juga, lah yang mengajarkan seseorang disana untuk menjadi tegar dan tabah. Siapakah, seseorang itu?

Ya dia, adalah...

Gadis. Itu. Atau bisa kita, sebut ibu muda. Dari bayi mungil, yang beberapa waktu lalu melahirkan.

1thn, sudah ia tak pernah bertemu -sosok masa lalunya itu. Terkadang, gadis ini bertanya pada remangnya, malam hari. Dia bertanya, kemanakah ia pergi?

Kemana, ia pergi setelah perbuatan nya di masa lampau.

Lagi, lagi. Ia tersenyum kecut.

Gadis, manis atau bisa kau sebut ibu muda. Itu sedang, terduduk di bangkar rumah sakit. Sambil, menolehkan kepalanya ke arah baby box, itu.

Lagi, dan lagi. Ia tersenyum kecut.
Sebelum akhirnya, ia berbicara di tengah sunyi nya ruang kamar yang sekarang ia singgahi,

"Hei, honey. Maafkan momy, hm? Maaf karena, kau terlahir tanpa ia. Maaf, sayang. Kau adalah permata yang tak tertandingi, oleh apapun. Kau adalah pusat bangun, dan kehidupan momy. Kau, terlalu indah untuk mengetahui apa yang terjadi sebenarnya, belle." Ucap gadis, itu menitikan air mata. Sambil melangkah, mendekati baby box. "Momy, tak sehebat mereka sayang. Maksud momy, tak sehebat para ibu, di luar sana yang melahirkan lalu di dampingi suami ataupun kerabat juga keluarganya." Ucapnya, menjelaskan sambil bercerita dan menyentuh pipi mungil puteri tersayangnya, itu. Walaupun ia, tahu. Ia bagaikan pasien sakit jiwa yang berbicara pada seorang bayi.
Tetapi, ia tak peduli. Karena, yang ada di pikiran nya saat ini adalah menjelaskan. Walaupun, anaknya tak mengerti.

.

-throwback⏳

Canada, 2018th
On 10.3AM
At- Miciegreg Night ClubV$

Gadis, manis itu bergerak gelisah di bangku-nya. Bagaimana, ia tidak gelisah? Ia di haruskan menunggu kekasih-nya. Di sebuah club malam, yang terkenal seantero Canada. Dengan, pakaian minim. Kekurangan bahan. Demi, tuhan apakah ia sudah gila? Dan berdosa?
Di karena kan ia hanya memakai pakaian kekurangan jahitan, dan bahan tersebut.

G i l a.

1kalimat, 4kata. Itulah, yang ia katakan sedari tadi menunggu. Kekasih-nya.
Yang sedari tadi, tak datang-datang.

Siall apakah, ia berniat membunuhku? Ucapnya dalam hati.

Sebelum akhirnya, ia beranjak dari kursi-bar tersebut.

Namun, belum saat ia memutuskan melangkah untuk pergi. Ada tangan, seseorang yang mencekal pergelangan tangannya. Ia pun, berbalik dan menolehkan kepalanya, ke arah seseorang itu.

Ternyata? Ia kekasihnya-.

Huh, selamat ucapnya. Dalam hati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mom, Who's My Daddy?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang