JUST KNOW

906 124 78
                                    

All I Wanna Do Wanna One

Siapa sih yang tidak mengenal slogan itu, pastinya 80% orang tau slogan tersebut. Seperti saat ini, saar slogan itu diserukan di atas panggung, teriakan histeris penonton menggema memenuhi gendang telinga kesebelas member Wanna One. Membuat mereka merasa bangga dan terharu, meski mereka akui, rasa lelah menyelimuti mereka bahkan beberapa member sempat tumbang dikarenakan jadwal mereka yang padat. Tapi semuanya terbayar melihat Wannable bahagia.

"Jinyoung kau baik-baik saja?" Jisung menghampiri Jinyoung yang kini menyandarkan kepalanya di bahu Daehwi. Pasalnya tadi di atas panggung, Jinyoung oleng dan hampir saja ambruk.

"Tidak apa-apa hyung." Jinyoung memberi senyum kecil kepada Jisung.

"Jangan memaksakan diri hyung."

"Aku tak apa Hwi, sungguh." Jinyoung berusaha meyakinkan Daehwi yang menatapnya khawatir. Gemas melihat raut wajah adiknya yang seperti itu, dia mencubit pipi Daehwi dan terkekeh pelan.

"Kupinjamkan pahaku, beristurahatlah. Akan ku bangunkan jika kita akan pulang."

Daehwi membawa kepala Jinyoung untuk berbaring di pahanya, mengelus surai hyungnya lembut. Membuat Jinyoung perlahan terlena dan akhirnya jatuh terlelap. Daehwi tersenyum kecil melihat Jinyoung yang kini sudah terlelap, kemudian matanya mengedar memperhatikan member lain yang kini sibuk dengan urusan masing-masing.

"Yak Guanlin jangan mengikutiku."

Seruan itu membuat Daehwi menatap dua orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan. Daehwi memberi gestur untuk tidak berisik dengan memgangkat jari telunjuknya di mulut lalu menunjuk Jinyoung yang sudah terlelap, membuat Jihoon dan Guanlin menutup mulutnya rapat.

"Jinyoung lelah sekai ya, aigoo uri Jinyoungie."

Jihoon berjongkok di hadapan Daehwi, mensejajarkan posisinya dengan Jinyoung. Jihoon mengulurkan tisu dan mengelap sedikit keringat di dahi Jinyoung. Daehwi tersenyum kecil melihat Jihoon, hyungnya itu benar-benar perhatian.

"Kau juga pasti lelah Jihoon hyung." Daehwi memgangkat suara, masih memperhatikan Jihoon yang kini menggantikannya mengelus surai Jinyoung.

"Daehwi benar, hyung pasti lelah. Makanya aku tadi menawarimu pijatan khusus." Guanlin menghampiri mereka dan mengambil tempat di samping Jihoon.

"Sudah ku bilang aku tak mau."

"Setidaknya hyung meminum ini." Guanlin tak mau kalah, ia menyodorkan botol minuman kepada Jihoon.

"Aku tidak mau, Guanlin kau dengar tidak sih."

"Yasudah kalau tidak mau, aku kasih Daehwi saja."

"Dan kau akan membiarkanku kehausan?"

Ucapan Jihoon membuat Guanlin terkekeh, dia mengacak surai Jihoon yang menimbulkan protes dari sang pemilik rambut. Lalu memberikan botol minuman yang sedari tadi ia pegang. "Makanya jangan sok menolak."

"Kau juga pasti sangat lelah Hwi, minumlah ini. Tapi sudah ku minum setengah, tak apa kan?" Tanya Guanlin menyodorkan botol minum miliknya.

"Tidak masalah, makasih Lin." Daehwi menerima botol minuman itu dan tersenyum kepada Guanlin. Guanlin balas tersenyum padanya.

"Guan ayo cepat, katanya tadi mau ke kamar mandi."

"Iya tunggu Jihoon hyung." Guanlin berlari kecil menghampiri Jihoon dan merangkul pundaknya.

"Mereka berdua lucu sekali."

Daehwi menoleh menatap Daniel yang entah sejak kapan duduk di sampingnya. "Guanlin dan Jihoon, mereka serasi ya."

JUST KNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang