Missing You...

138 25 42
                                    

Sore itu seorang gadis merapikan berkas-berkas yang ada diatas meja. Dia mematikan komputernya dan buru-buru turun ke lobby perusahaan tempatnya bekerja.

Sekilas dia melihat cuaca yang begitu cepat berubah,"baru lima belas menit yang lalu cuaca panas minta ampun, sekarang sudah mendung saja,"kata gadis itu,"ah, ya ampun ini tidak boleh terjadi, kalau hujan turun scoopy akan kehujanan dan kami akan sakit, dan kalau scoopy sakit, bagaimana aku kerja! Oh, sang Pencipta jangan turunkan hujan."

Gadis itu berbicara sendiri didepan lift karyawan sambil menatap dinding kaca yang berada tidak jauh darinya.
"Alleta, kamu sudah gila ya? Berbicara sendiri. Ya elah butet...butet! Jangan terlalu difikirkan si Arkan pasti balik kok." Gadis yang bernama Alleta itu membalikkan badannya, didapatinya Elsa yang sudah berdiri sambil berkacak pinggang dihadapannya.

"Siapa juga yang mikirin Arkan, aku mikirin scoopy kamu gak liat, sebentar lagi hujan, jadi aku harus buru-buru pulang sebelum hujan turun. Huh!,"kata Alleta dengan nada sewot. Lalu dia masuk ke dalam lift diikuti oleh Elsa yang masih mencerna perkataan Alleta. "Alleta, scoopy itu siapa? cowok baru kamu?",tatapan menyelidik Elsa membuat Aletta memutar bola matanya.

"Lebih tepatnya pendamping hidup aku!"jawab Alleta yang segera keluar dari dalam lift yang telah berhenti.

Elsa mengikuti Alleta menuju parkiran,"tapi Alleta yang aku tahu kamu menjalin hubungan dengan Arkan sudah lama, dan sekarang kamu bilang kamu memikirkan pendamping hidupmu tapi bukan Arkan? Alleta kenapa kamu tega? Kamu tega selingkuh di bela-"belum sempat Elsa menyelesaikan ucapannya itu, tangan Alleta dengan cepat membungkam bibir Elsa dengan tangannya.

"Scoopy yang aku maksud itu ini!" Alleta menunjukkan motor matic yang telah divariasi. Mata Elsa melotot, pandangannya mengarah pada motor matic yang telah dimodifikasi, berwana pastel dengan stiker, Elsa mengeryitkan dahinya dan menundukkan kepalanya melihat lebih dekat kearah stiker motor Alleta, dan matanya kembali melotot,"What? Stiker dengan karakter Arkan? Dan kamu? ini gila!" Elsa memutari motor Alleta,"Arkan memakai baju sepak bola, Arkan dan kamu yang lagi makan, kamu yang cemberut dan apa ini? OMG! Arkan yang hanya memakai boxer?"

"Ya! Dia terlihat seksi bukan,"sambung Alleta.

"Ini gila, lalu mengapa kamu bilang pendamping hidup?"

"Loh, kenapa? Scoopy memang pendamping hidup aku saat Arkan gak ada. Motor ini yang menemaniku kemana saja disaat Arkan gak ada, ke kantor, belanja, bla...bla...bla. Arkan sendiri yang bilang ke aku, anggap saja motor ini dia, dan Arkan juga yang sengaja membuat stiker-stiker ini. Termasuk dengan stiker boxer itu." Alleta mendekati Elsa yang masih syok mendengar penuturan Alleta, "kata Arkan saat menempel stiker boxer itu, sayang kamu harus ingat saat kamu dideketi atau dekat dengan cowok lain, kamu harus liat stiker ini, karena gak akan ada cowok yang berani buat stiker hanya untuk ceweknya. Hanya aku."

"Yaiyalah, karena cuma dia cowok sarap,gila dan gak tau malu didunia ini."sambung Elsa

"Terserah deh mau bilang apa, yang penting aku cinta. Emang kamu yang belum ketemu-ketemu sama cintanya huuu"

"Makan tuh cinta!"Elsa meninggalkan Alleta menuju mobilnya.

Hari semakin gelap Alleta segera menjalankan motornya.

****

Malam itu hujan masih setia menguyur kota Jambi. Alleta yang baru selesai mandi mengeringkan rambutnya, hari ini dia pulang lebih awal. Alleta duduk melihat hujan dari balik jendela kaca kamarnya.

"Ini sudah satu bulan dia tidak memberi kabar, apa dia sesibuk itu?"ucap Alleta dalam keheningan.

Alleta beranjak dari tempatnya duduk, diambilnya kelender dari atas nakas. Iris matanya fokus pada tanggal yang telah dilingkari oleh tinta merah dengan note kecil dibawahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Missing You ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang