4

916 5 3
                                    

Kenapa loe nggak mau nerima dia? Gue tau loe suka Reno tapi lo nggak mau nyakitin gue.” sejenak Nesya tersenyum.
“Percaya deh, sekarang gue udah nggak ada rasa sama Reno. Dia cuma temen kecil gue dan nggak akan lebih.” Ujar Nesya menyakinkan Nadia.
“Thanks Sya. Loe emang sahabat terbaik gue.” ucap Nadia tulus.
“Tapi gue tetap pada prinsip gue.” Ucap Nadia yakin.
Nesya terlihat menerawang.

“Jujur, waktu gue tau Reno suka sama loe dan cuma nganggep gue sebagai temen kecilnya. Gue pengen teriak sama semua orang, kenapa dunia enggak adil sama gue. Tapi seiring berjalannya waktu gue sadar kalo nggak semua yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita.” senyum kembali menghiasi wajah mungilnya.
“Dan lo harus janji sama gue kalo loe bakal jujur tentang persaan lo sama Reno. Janji?” lanjut Nesya sambil mengangkat jari kelingkingnya.

Ingin rasanya Nadia menolak tetapi Nesya terlalu baik baginya. Dia sendiri tau sampai saat ini Nesya belum sepenuhnya melupakan Reno. Tapi Nadia juga tak ingin mengecewakan Nesya. Berlahan diangkatnya jari kelingkingnya.
“Janji..” gumam Nadia lirih.

(Sampe disini dulu ya😘😍👅)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berawal dari BenciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang