Rintik hujan mulai berjatuhan dari awan yang mulai bergerumbul menjadi satu dan akhirnya menebal, menimbulkan aroma pretikor khas hujan yang menenangkan bagi gadis yang semula membaca novel di teras kamarnya.
Gadis itu memandang langit, kemudian menutup matanya, menikmati suasana yang menurutnya membuatnya sangat damai.
Tak lama kemudian, titik hujan semakin besar dan deras. Segera saja gadis itu membereskan barang-barangnya dan masuk ke dalam kamar.
Ia duduk di meja belajar, kemudian membuka laptop miliknya.
Menurutnya, hujan itu anugerah sang kuasa yang begitu indah. Disaat hujan turun, banyak orang memilih untuk tidur karena suasana yang sangat pas untuk menenangkan diri. Tapi bagi gadis berambut sebahu itu tidak, suasana saat hujan adalah saat yang pas untuk mengekspresikan ide-ide yang sempat berlalu-lalang di otaknya tetapi kemudian hilang karena ia tak menemukan waktu yang pas untuk otaknya bereksplorasi.
Jari jemari gadis itu mulai menari-nari diatas keyboard dengan lihai. Menuliskan kata demi kata yang kemudian terangkai menjadi sesuatu yang bermakna dalam.
Tiba-tiba saja suara Shawn Mendes dengan lagunya berjudul Imagination berdering dari atas kasur.
Gadis itu yang semula otaknya bagaikan air yang tumpah-tumpah, terhenti begitu saja.
“ck..” gadis itu berdecak sebal.
Kemudian berjalan gontai menuju kasurnya menyaut ponselnya dan menggeser layar.“Hm..” sapanya dengan malas.
“cuek amat” ujar suara diseberang sana.
“ya abis lo tuh ganggu gue aja, lo gak hafal-hafal ya kalo disaat kayak gini tuh gue lagi hibernasi!” ujarnya sedikit membentak.
“sorry Ra.. gue kan kangen sama lo, jadinya gue telpon lo.”
“ish.. garing tau gak, Yan! Udah ah gue tutup, gue mau lanjutin hibernasi gue. Bye!” ujarnya kemudian memutuskan sambungan sepihak.
Ujung bibir gadis itu tanpa sadar terangkat, membentuk senyum simpul.
Gadis itu bernama Kiara, Kiara Adenia.
Dan seseorang yang menelponnya tadi adalah Rean Shadika Pasha.
Rean adalah sahabat Kiara dari sejak mereka berumur 7 tahun. Karena saat itu rumah Rean dan Kiara bersebelahan, tetapi kemudian saat Rean memasuki SMP, orangtua Rean memutuskan untuk pindah rumah di daerah Jakarta Timur.
Tetapi meskipun begitu, tak membuat persahabatan mereka putus di tengah jalan. Hingga saat ini, keduanya masih dipertemukan di satu sekolah. Sehingga persahabatan mereka tetap terjalin.
[REAN Point Of View]
Tuttt...tutt..tutt..
Suara sambungan terputus berdengung di telinganya.
“dasar gemblung!” ujarnya kesal.
“dimatiin lagi.. emang ya tuh anak gak bisa banget diganggu kalo lagi hujan. Jangan-jangan tuh anak ritual yang enggak-enggak lagi!” tebaknya sok tau.
![](https://img.wattpad.com/cover/125229774-288-k593249.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Biar Aku Yang Pergi
Genç KurguPersahabatan antara seorang cewek dan cowok memang tidak akan lepas dari yang namanya kisah cinta friendzone. Entah itu salah satunya ataupun keduanya. Keadaan itu membuat persahabatan yang awalnya utuh berakhir dengan runtuh. Begitu yang dirasakan...