4

370 45 2
                                    

Hari Selasa biasanya adalah hari kesukaan Taehyung namun tidak untuk sekarang. Karena,

"ANYENG GUE TELAT!"

Jam sudah menunjukkan pukul enam empatpuluh tujuh. Dan oke, dia sudah tidak sempat untuk mandi dengan baik.

"BAJU?! MANA BAJU?"

"AELAH KAOS KAKINYA MANASIH."

"SISIR PINK GUE MANA WOE!"

Nah begitulah suara-suara yang terdengar dari salah satu kamar di rumah minimalis bercat abu-abu ini. Rumah Taehyung hari ini kosong sebenarnya, biasanya ibunya yang membangunkannya namun sekarang ibu Taehyung berada di rumah neneknya.

"ROTI! HARUS BAWA ROTI!"

Masih untung sekolah agak dekat dengan rumahnya. Dibutuhkan waktu sepuluh menit untuk sampai di sekolahnya.

Waktu tersisa beberapa menit lagi, tidak berlama-lama Taehyung lari secepat mungkin. Gerbang sekolahnya sudah tampak di depan mata. Dan telah banyak murid yang juga baru berdatangan.

Taehyung langsung menerobos gerbang sebelum ditutup dan berlarian lagi ke kelasnya.

"Hah, hah anjer capek gue lari." Taehyung sudah berjalan pelan di koridor, tiga kelas lagi harus ia lewati untuk sampai di kelasnya. Masih untung sepertinya belum ada guru yang masuk.

Taehyung masuk ke kelasnya dengan tergopoh-gopoh, kemudian kembali merebahkan kepalanya di atas meja. Namun Yerin datang membangunkannya.

"Woe masih ada pr! Pr kimia astatank." Yerin tereak depan telinga Taehyung.

Taehyung yang ditereakin spontan berdiri, "ANJER MANA SINIIN BUKU LU."

"GUE JUGA BELOM AELAH. SUSAH NI SUSAH."

Taehyung mengacak rambutnya kesal. Hari Selasa yang sangat suram baginya.

Karena Taehyung adalah anak yang pintar, baik dan rajin menabung maka dengan semangatnya ia mengerjakan pr kimianya itu. Hanya limabelas nomor kok. Tenang. Gampang ini mah.

Masih untung pelajaran kimia di jam ketiga.

Dan tidak lama bel masuk berbunyi. Siswa yang di kelas Taehyung beberapa baru masuk setelah bel berbunyi. Dan kemudian tidak lama guru matematikanya masuk.

"Udah belom? Siniin pr lu gue mau liat." Yerin menoel-noel punggung Taehyung. Iya, Yerin duduk di belakang Taehyung. "Nih, masih untung gue pinter dan nggak sombong."

"Iyain deh."

Guru matematika yang biasanya dipanggil Kim Ssaem itu mengabsen murid-murid. Dan ya sepertinya temen sebangku Taehyung tidak datang. Dan juga Yerin duduk di belakang hanya sendiri, tak ada yang menemani. cIAAA

"Yer lu duduk sini dah."

"Hah?"

Yerin tidak konek kayaknya.

"Lu. Duduk. Sini."

"Oh, oke, oke."

Yerin pun berdiri pelan-pelan takut mengganggu Kim Ssaem yang sedang menuliskan rumus—entah rumus apa. Lalu duduk di sebelah Taehyung.

"Cepetan kerjain tuh prnya."

"Iya bosque."


'mwehehehe duduk berdua dengan kecengan ciAAA' -kth

'Ssaem bacot' -jyr


t b c.

friendzone ▷ taehyung + yerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang