15 agustus 2015.. papa sakit.. suhu badannya panas, dan merasakan nyeri di pinggangnya.. dokter bilang.. papa hanya kecapean karena habis gunting rumput .. tapi makin hari sakit papa tambah parah..
"Pahh.. ke rumah sakit aja yaahh.. nanti dokter yang periksa semua" sudah berulang kali kita bilang itu ke papa.. tapi, jawabannya hanya "saya tidak apa2.. tidak perlu bawa saya ke rumah sakit segala.." dan besoknya, papa sudah nggak bisa jalan ke wc.. harus di jagain.. kalau nggak.. papa akan jatuuhh.. malamnya, dokter pun datang kerumah.. dokter bilang "pak, bapak harus kerumah sakit malam ini yaahh.. agar penyakit bapak bisa segera terdeteksi.." kata dokter "oke.. tapi besok.. saya tidak ingin keluar rumah malam2 seperti ini.." kata papa "janji yaahh,, besok yah pak.." kata dokter. Esoknya, aku dan mama mengantar papa ke rumah sakit. Papa masuk IGD. Kami menunggu sangaaatt lama disana. Kami bahkan melihat ada orang yang sudah meninggal di IGD. Aku menatap papa. Papa hanya memandang orang itu "ada masanya kita akan dipanggil tuhan. Kita hanya tinggal menunggu waktu saja," kata papa pelan. Aku sangat tersentak dengan itu. Apa maksud dari ucapan papa? Tumben sekali papa mengatakannya?
...
Papa pun di rawat di ruang inap.
Setiap hari keadaan papa mulai membaik, dan itu sangat kami syukuri. Kebiasaan papa dirumah nggak pernah berubah. Ya.. papa suka marah.. papa marah karena makanan di rumah sakit itu tidak enak, hambar. Alhasil, papa pun dibawakan mama masakan enaknya dari rumah. Dan tentunya tidak hambar..Setelah beberapa hari, mungkin papa akan keluar dari rumah sakit. Aku sangat merindukan hal itu. Mungkin, karena papa baru masuk rumah sakit untuk pertama kalinya. Aku selalu memikirkan kata papa saat di IGD beberapa hari yang lalu. Tatapan papa pada orang yang meninggal itu seperti sudah siap dengan ajalnya yang mungkin tinggal beberapa hari lagi dan dia tahu akan hal itu. Tapi, aku membuang jauh-jauh pikiran itu.
Esoknya papa sakit lagi. Badannya hangat terus.. dan setelah di diagnosa, papa menderita penyakit bronchitis. Bronchitis? Ya bronchitis. Akibatnya, papa memiliki cairan di bagian paru-parunya. Belum lagi, papa penderita diabetes. Ada banyak kemungkinan yang tidak bisa kami pahami dengan penyakit papa. Kami hanya berharap papa akan lekas sembuh.
Ku lihat mama yang setiap hari menemani papa walaupun tengah malam dan mama sudah lelah. Aku sangat khawatir jika mama sakit juga. Aku hanya berharap jika mama dan papa akan baik-baik saja.. semoga
Aku hanya bisa berharap..
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Rindu Ayah
Historical Fictioncerita ini adalah cerita yang mengungkap betapa rindunya sang anak pada ayahnya.. dari kegiatan sehari-hari, sampai hari-hari bersejarah.. ada penyesalan di hati kecil sang anak.. dan ada pula keinginan anak yang luar biasa untuk membanggakan ayahny...