Part 2- Tisa.

23 3 0
                                    

"Selamat pagi bun" ucapku, ketika aku menuruni anak tangga dan melihat bunda sedang dimeja makan untuk sarapan.

"Selamat pagi juga sayang, sini sarapan sama bunda" ucap bunda, tersenyum kepadaku.

"Ayah kemana bun?kok gaikut sarapan?" Tanyaku, sambil mengunyah sepotong roti dicampur selai cokelat.

"Ayah tadi udah berangkat, ada urusan mendadak"jawab bunda. Aku hanya mengangguk paham.

Selesai aku makan, aku langsung berpamitan ke bunda.

[SKIP]

Sesampai disekolah, aku disambut oleh Tisa, sahabat baruku yang sedikit gila. Mungkin karena kurang minum oli:v *ehhh sorry sa:v.

Sedikit cerita tentang si tisa. Entah kenapa, gue mikir kalo tisa itu gapernah danta. Sumpah. Rasanya tuh dia gapernah nyambung gitu. Lebih tepatnya lemot:v. Awal gue kenal tisa mah gini nih. Jadi, pas daftar sekolah itu gue lagi muter-muter gitu buat liat sekolah baru, terus ada anak cewe nabrak gue:v eh dia salting:v

"Ehh sorry, gue gak sengaja" kata dia malu-malu gitu:v

"Iyaa gapapa ko" gue jawab biar dia gategang-tegang bgt.

"Hmm, btw. Gue Tisa Agustin. Panggil aja tisa" Ucap dia sambil jabatin tangannya kegue.

"Ohiyaa gue Jehaans Boon. Panggil gue Jeebon" aku berbicara sambil membalas jabat tangan tisa.

Yaaaa, segitu dulu ajaa deh ya cerita ttg si Tisa:v

[Balik lagi ke cerita]

"Woi Jeebon! Kantin yuk, blm sarapan nih gue" Ajak tisa, memasang muka melas.

"Lo mah kebiasaan ah sa. Makan banyak tapi badan tetep kurus" Ejekku sambil tertawa.

"Berisik lo" ucap tisa, jengkel.

[Kantin]
.
.
.
.
.

Next di Part-3 guys👌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kenangan Diujung SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang