Wait me

8 0 0
                                    


Mikhaila, 21 Agustus 2013. 11:04

*dretttt dretttt*

Handphone yang aku taruh di meja bergetar, kulihat pada layar touch screen itu tertulis nama Jeno. Jeno mengirimiku satu pesan, lalu ku buka pesan itu.

' nanti ke taman ya jam 3! Aku mau ngomong sesuatu ke kamu, aku janji akan datang tepat waktu'

' iya, nanti aku kesana' balas ku.

Jeno adalah pacarku, kami sudah berpacaran selama 3 tahun. Pertama kali aku bertemu dengannya pada saat masuk kuliah, kami satu fakultas jadi sering bertemu. Setelah tiga bulan kenal kami mulai menjalin hubungan special, tidak terasa sekarang sudah tiga tahun lamanya. Dia adalah orang yang sangat special dan mengagumkan, dia memiliki wajah tampan, senyum yang sangat manis, pandai, dan baik. Aku sudah dekat dengan keluarganya dan sering pergi kerumahnya. Orang tuanya sangat ramah dan setidaknya orang tua Jeno menyetujui hubunganku dengannya.

Dia adalah orang yang romantis. Saat pertama kali dia menyatakan cinta kepadaku, dia mengajakku pergi ke taman dan memberiku boneka yang besar. Dia tahu kalau aku sangat suka boneka, terutama boneka Teddy Bear besar. Saat Anniversary kita yang pertama pun dia mengajakku makan malam di taman yang sama saat dia menyatakan cinta kepadaku, sungguh romantis kan ?. Itulah yang membuatku jatuh hati kepadanya.

Melihatku sedang memilah milih baju, lalu kakakku bertanya kepadaku.

"kamu nanti mau kemana lagi? " tanya kakakku

"eh, kakak. Aku nanti mau janjian loh sama Jeno di taman" jawabku

"kamu mah, nggak kasihan apa sama kakak? Kenalin kakak ke temen mu dong"

" ya kalo orangnya nggak mau yaudah ya kak, hahahaha" candaku

"yaudah lah, kakak mau tidur. Capek..."

Kakakku pergi ke kamarnya yang sangat berantakan seperti rumah yang sudah lama tidak ditinggali. Maklum lah, kakak ku itu laki-laki yang tidak bisa membereskan kamar. Sebenarnya bisa sih, hanya saja dia malas untuk merapikan kamarnya.

Emm.. nanti aku pakai baju yang mana ya? aku harus tampil cantik dimata Jeno. Rasanya sudah tidak sabar menanti pukul 3 sore, kira-kira apa ya yang ingin dibicarakan Jeno?

Jeno, 21 Agustus 2013. 11:08

*meletakkan handphone di meja*

Akhirnya saat ini tiba, nanti sore aku akan melamar Mikhaila kekasihku. Sudah lama aku dengannya berpacaran, dan keluarga kamipun sudah dekat sekali. Jadi aku putuskan untuk melamarnya ditaman tempat dulu aku menyatakan cinta kepadanya, taman itu adalah tempat spesial. Karena taman itu tempat aku berkenalan dengannya, saat di taman itu aku bertemu dengannya dan kamipun mulai berkenalan.

14:15

Aku segera berganti pakaian untuk pergi melamar Mikhaila, rasanya sudah tidak sabar. Aku mengambil cincin di meja dan meletakkan di saku celana, lalu aku berangkat dengan mengendarai motor. Mikhaila, tunggu aku disana ya!.

Saat di perjalanan, aku mengendarai motor dengan kecepatan 110 km/jam. Aku tidak mau terlambat untuk hal ini. Aku tidak hati-hati dalam mengandarai motor, sampai aku tidak melihat ada motor yang akan menyebrang dari sisi sebelah kiri. Dan..

Brakkkk

Motorku menabrak dan aku terlempar ke jalan raya. Banyak orang yang mengerumuniku.

Mikhaila, 21 Agustus 2013. 15:00

Aku sudah menunggu ditaman dan belum ada Jeno disini, mungkin dia akan sedikit terlambat. Aku akan menunggu, pasti sebentar lagi dia akan datang.

*30 menit kemudian*

Sudah 30 menit aku menunggu dan Jeno belum datang juga, sudah ku telepon berkali-kali tetapi dia tidak mengangkatnya. Apa mungkin dia lupa dengan janjinya? Dia sudah berjanji akan datang tepat waktu tapi dia melanggar janjinya. Seharusnya aku harus positive thinking, mungkin dia sedang terkena macet atau mungkin dia akan memberikan kejutan kepadaku. Jeno bukan orang yang suka melupakan janjinya, walaupun terlambat dia pasti akan datang.

16:47

Tetes hujan mulai membasahi bangku taman, namun Jeno belum datang. Aku lalu pergi ke warung dekat taman untuk berteduh.

*drettt drettt*

Ku ambil handphone ku dan mama Jeno tiba-tiba menelpon, tidak biasanya dia menelpon.

"hallo tante, ada apa ya?" tanyaku kepada mama Jeno.

" (terisak) nak... Jeno" ucap mama Jeno tidak begitu jelas karena sedang menangis

"Jeno ? Jeno kemana ya tante? sekarang Khaila tidak sama Jeno. Tapi tadi kami ada janji untuk bertemu, Jeno belum datang padahal tadi ingin bertemu pukul 3 tadi"

"Jeno sudah pulang nak (menangis)"

"pulang? Kenapa ya tante kok Jeno pulang"

"Jeno sudah meninggal nak,, tadi dia kecelakaan saat ingin bertemu denganmu (menangis)"

"Je..Je..Jeno meninggal ?"

Seketika tangisku pecah, apakah ini kejutan dari Jeno untukku? Sandiwara kah ini?

"tante tidak sedang bercanda kan? Atau jangan jangan Jeno mau memberikanku kejutan ya?" tanyaku karena tidak percaya dengan ucapan mama Jeno

"tidak nak.. tante tidak berbohong, cepat kesini nak!"

Aku langsung berlari ditengah hujan menuju rumah Jeno, benarkah kamu pergi secepat ini? Kita baru memulai hubungan selama 3 tahun, 3 tahun itu bukan waktu yang sebentar dan bukan waktu yang lama.

Sesampainya dirumah Jeno, aku melihat teman-temannya, keluarganya, dan semua orang dekatnya. Aku menangis saat melihat Jeno ditutupi oleh kain putih.

"tadi Jeno ingin bertemu denganmu kan?" tanya kakak Jeno

"iya, dia janji ingin bertemu denganku di taman (menangis)" jawabku

"Jeno ingin melamarmu tadi, dia ingin menikah denganmu. Selama tiga tahun, dia sangat sayang pada mu. Dia ingin menjadi milikmu seutuhnya, tetapi kenyataannya lain. Dia sudah pergi sebelum melamarmu di tempat spesial kalian"

" ja jadi.. Jeno ingin melamarku?" aku kembali mengangis tersedu sedu

"ini cincin yang akan diberikan kepadamu, simpan baik baik ya! Jangan lupakan dia, kenang dia, tapi kamu harus melupakan perasaanmu untuknya!" kata kakak Jeno.

Seketika tangisku pecah, dalam hati aku bertanya "mengapa ini terjadi ?". tapi ini semua pasti sudah takdir, aku tidak bisa memutar waktu atau membuatnya hidup kembali agar kita selalu bersama. Aku sadar, pada akhirnya semua orang akan pergi dari dunia ini.

Termasuk aku...

Jeno, apakah kamu tahu ? selama ini aku sangat beruntung bisa memilikimu. Kenapa ? karena kamu spesial, kamu adalah laki-laki yang dapat membuatku tersenyum bahkan tertawa, kamu laki-laki yang mengisi hari-hariku selama ini, selama mengenalmu banyak sekali suka dan duka yang kita lewati. Akan selalu ku kenang semua yang sudah kita lewati bersama, mungkin aku akan menangis saat mengingatmu. Aku akan selalu merindukanmu, kamu akan selalu ada dalam ingatanku. Perlahan-lahan akan kubuang perasaan yang pernah ada untukmu, karena kita sudah berbeda, kita sudah berada di alam yang berbeda. Suatu saat nanti kita akan bertemu lagi, semoga saja Tuhan akan mempersatukan kita lagi. Terima kasih untuk segalanya..

Mikhaila.


Wait meWhere stories live. Discover now