part 1 : busy

9.7K 154 2
                                    


manhattan, new york city

9.25p.m

Author pov 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author pov 

"kota tanpa tidur" itulah julukan dari kota yang keras, pergaulan liar, dan club-club mewah. Disaat itulah pria tampan bak dewa yunani pulang dari perusahaannya yang membesarkan namanya dan nama keluarganya Sean Addison, itulah namanya. Pria tampan dengan rahang keras dan tatapan dingin menakutkan Ceo perusahaan Addison Corp's yang sangat terkenal dengan perusahaan yang sulit diluluhkan dan menjadi perusahaan terbesar nomor 2 di eropa. Tetapi bukanlah Sean yang selalu menakutkan, dia sering mendapatkan julukan player karna kebiasaannya yang selalu gonta-ganti wanita untuk memenuhi hasrat dan juga memulihkan rasa lelah di kantornya. Sean mengendarai lamborghini hitamnya yang membelah kota new york di malam hari dengan diikuti oleh mobil Roger Rover hitam milik para bodyguard. Bukan untuk mempamerkan kekayaannya dengan dikawali beberapa boduguard, tapi Sean tau jahatnya dunia bisnis dengan musuhnya yang kebanyakan dari kolongan bisnis maka dari itu Sean mau tidak mau harus dikawal setiap harinya oleh bodyguard. Sean memasuki club dengan sahabatnya sekaligus assistennya Bobby Calvert, dia adalah sahabat sekaligus teman kerja yang selalu menasehati Sean meskipun dia selalu mengacuhkan nasihat dari Bobby.

 "hari ini janganlah main dude!" ucap Bobby sambil berjalan disamping Sean.

 "hanya satu bob" ucap Sean sambil berjalan menuju meja bar 

 "sampai kapan kau begini terus Sean?! apa kau tidak kasian dengan orang tuamu? aku tau kau seperti ini karena masalalumu tapi, come on sean berhentilah sebagai seorang player yang ditakuti oleh para wanita diluar sana!" ucap Bobby yang entah didengarkan oleh Sean atau tidak

 "sudah bicaranya? ok bob aku disini hanyalah bersenang-senang saja ya, kau tau? aku sangat menyukai julukan player itu. Jika saja daddy tidak memberimu untuk menjagaku akan kupastikan 1 malam ini aku habiskan 3-5 jalang untuk memuaskanku bob" ucap Sean sekaligus menegguk winenya. 

 "kau tau aku tak akan menyerah menasihatimu agar kau keluar dari julukan playermu itu sean!" ucap bobby dengan menggambil gelas beriisi winenya dari meja bar.

 "jika kau bisa dude" ucap sean dengan senyum tipis mengejek

Seorang wanita berpakaian dress mini warna merah dengan memperlihatkan bentuk tubuhnya dan memperlihatkan dadanya dengan riasan yang begitu mencolok bibir berlistipkan merah berambut hitam wavy berjalan melengak-lenggok kearah Sean dan Bobby.

 "hai boy. ada yang bisa aku layani atau mungkin yang bisa kubantu?" ucap wanita itu dengan merangkul sean dan bobby dari tengah.

 "ohh hai. siapa namamu?" ucap sean dengan menjulurkan tangan  untuk berjabat tangan sekaligus menunjukan senyum yang membuat wanita siapa saja berlekuk lutut.

 "namaku jessie. kau pasti Sean addison kan? wow mimpi apa aku semalam bisa bertemu denganmu" ucap jessie sambil menerima uluran tangan dari sean "lalu apa yang bisa kubantu boys malam ini?" sambil melirik sean dengan wajah senyum tampannya dan bobby yang melihatnya jijik dan mual.

 "mendekatlah padaku, aku akan membisikimu" ucap sean dan diikuti jessie dengan badan didekatkan dibadan sean dan telingga yang didekatkan dibibir sexy sean "bawalah aku kemimpi indahmu itu diranjang" ucap sean seketika jessie tertawa "baiklah dengan senang hati" ucap jessie sambil memainkan jarinya kedada bidang sean. Setelah itu Sean menggandeng Jessie untuk dibawanya ke penthouse yang dia sering gunakan untuk bergulat diranjang dengan jalang-jalang. 

 "ingat sean jangan sampai kelewatan, aku menunggumu di mansionmu!" ucap Bobby dengan anggukan Sean yang berarti mengisyaratkan ya!. Setelah itu Sean dan Jessie memasuki mobil lambrghini milik Sean dan mengendarai mobil tersebut ke penthouse Sean 

Disisi lain seorang gadis sedang membereskan kursi dan membersihkan meja di coffe shop tempat ia bekerja. Hari ini dia lembur hingga malam karna besok hari kelulusannya dan malamnya dia harus datang keacara pesta malam kelulusannya dengan para wisuda dan alumni-alumni terbaik. Sebernarnya dia tidak suka datang ke acara party, tapi bagaimana teman-temanya membujuk El untuk datang dan El menerima.

 "El kau tidak pulang? ini sudah tutup dan kau masih membersihkan meja itu? sudahlah sekarang kau ganti baju dan pulanglah aku antar ayo!" ucap Molly Scarlett, kepada teman kerjanya sekaligus sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "El kau tidak pulang? ini sudah tutup dan kau masih membersihkan meja itu? sudahlah sekarang kau ganti baju dan pulanglah aku antar ayo!" ucap Molly Scarlett, kepada teman kerjanya sekaligus sahabatnya.

 "Nanggung molly, sebentar lagi aku akan selesai dan yaa! terima kasih tawaranmu untuk mengantarkanku pulang tapi maaf aku tidak mau menerimanya" ucap gadis yang dipanngil El tersebut. 

 "yasudah kalo begitu, aku pulang dan kau juga harus pulang besok hari kelulusanmu aku tidak mau saat hari kelulusanmu kau bangun siang dan menggantuk diacara pesta kelulusanmu El" ucap molly sambil memegang bahu El 

 "iyaa molly" dengan senyuman cantik yang bisa membuat semua orang bahagia atas senyuman itu 

 "baiklah aku pulang, kau.. hati-hati dijalan" ucap molly sambil melambaikan tangan kepada El.

 "kau juga" ucapnya dengam membalas lambaian tangan molly 

Eleanor Bruce gadis cantik, pintar, baikhati, dan selalu tersenyum kepada semua orang itu akan merayakan kelulusan kuliahnya di columbia university yang dia dapat dari beasiswa karena kepintarannya.

 "akhirnya selesai, sekarang ganti baju dan pulang" ucapanya dengan senyum yang tida pernah memudar dari wajahnya. Kini dia sudah berganti pakaian dan akan pulang ke apartement kecilnya di daerah greenwich village.

 "Aaron aku pulang semuannya sudah aku bersihkan dan besok aku libur satu hari untuk kelulusanku" ucap El kepada Aaron pemilik echo coffe tersebut.

 "baikalah aku terima liburanmu, kau mau aku antarkan? tetapi menunggu sekitar 1 jam aku harus menyelesaikan pengeluaran minggu ini" ucap aaron sambil melirik El yang berdiri disampingnya 

 "tidak terima kasih, aku akan pulang sekarang. kalo begitu sampai jumpa aaron" ucap El dengan senyumamnya

" ok baiklah sampai jumpa" ucap aaron dengan membalas senyuman

Pada malam hari New york masih rame dan banyak orang sibuk yang sedang pulang dari kerja atau main. Entahlah malam ini dinggin sekali dibadan El, mungkin sebentar lagi akan memasuki bulan desember makanya dinggin. 

Setelah sampai di apartement El langsung menuju kekamarnya saat hendak kekamar mandi El merasakan sakit kepala yang luar biasa, jika dia tidak berpegangan diwastafel mungkin El akan jatuh dilantai. setelah rasa sakit kepala yang menyakitkan itu mereda, El merasakan hidungnya basah saat itulah El langsung memalingkan wajahkan kecermin dan terlihatnya hidung El keluar darah. Dengan cepat El membersihkan darah yang keluar dari wastafel dengan air yang mengalir di wastafel 

 " El kau harus kuat meskipun penyakit ini membunuhmu kau harus kuat El dan perlihatkan kesemua orang senyum palsumu El!" ucap El dengan menatap dirinya di cermin dan keluarlah benih bening dari mata El..




BAD BOY TRILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang