CHAPTER 3

272 34 4
                                    

Hai Hai...

Happy reading gaes😊

"KAU..."

"Hemm, kau inget aku sudah ku duka pasti kau inget aku kan. Secara aku ini kan tampan mana ada orang bisa lupa sama ketampanan aku...haha" dengan PEDENYA phana berkata begitu sambil melipat tangannya didada bidangnya.

"......" Sebaliknya lawan bicara phana hanya membuang muka tak suka dengan perkataan phana tadi "iihhh... Kepedean, terus lu datang keseni mau apa, ada Keperluan apa, urusan apa dan dengan siapa... Ha...?" corosnya lawan bicara phana dengan nada sedikit tinggi. Yah... Dia adalah wayo, wayo piniwat salah satu orang yang menurut teman temannya tidak cocok bekerja sebagai pemain pengganti, karna menurut mereka dengan paras yang se...sempurna itu layaknya malaikat kecil yang harus dilindungi, dan wayo sangat cantik buat jadi seorang laki laki malah bahkan lebih cantik dari seorang perempuan asli. Oleh Karna itu wayo sangat dilindungi oleh para rekan rekan kerjanya.

Sementara phana hanya memandang lawan bicara dengan tatapan yang tidak bisa diartikan, entah apa yang sedang phana rasakan saat ini. Entah itu behagia atau entahlah mungkin waktu yang akan membuktikan seperti apa perasaan phana saat ini dengan lawan bicaranya itu...
Phana tidak peduli dengan orang orang disekitarnya, dia hanya memperhatikan satu orang dan tentu saja matanya tidak bisa lepas dari seseorang yang tengah bicaranya tadi..

"Hey... Kau" selah satu orang yang tengah duduk disamping wayo, dia adalah tape salah satu rekan kerja yang lumayan dekat dengan wayo. Dan sekaligus membuat phana terhentak kaget dari lamunannya yang tengah mengusahainya tadi. " Kau ada urusan apa ha? Disini tempat audisi, Dan seandainya kau disini hanya mau bikin keributan lebih baik kau keluar dari sini..." tutur tape sambil menunjukan arah dimana pintu keluar berada.

Sementara itu Phana hanya melirik tape sekilas dan kembali lagi menatap orang yang selama ini bikin dia gelisa orang selama ini mengikuti dia orang yang selama ini bikin hidupnya yang penuh dengan ketenangan, tapi hilang seketika hanya dengan beberapa jam waktu lalu setelah ketemu dengan wayo piniwat. Yang selama ini ingin dia temui, dan akhirnya waktu telah menjawab semuanya. Hari ini phana ketemu dengan wayo menatap langsung orang Yang selama ini membayang bayangi harinya...

Tanpa ragu phana menghentakan kakinya satu langkah dihadapan semua orang Yang tengah duduk rapih didepannya, Tanpa menghilangkan pandangannya dari seseorang Yang telah bikin hidupnya gelisa.
"yah... Aku kesini mau audisi" dengan tatapan yang tidak bisa diartikan tanpa lepas pandangannya dari wayo.

Sementara itu wayo mengkerutkan dahinya  sambil memandang dengan tatapan heran dan sedikit tidak enak dengan tatapan phana berikan kedia, entahlah wayo sedikit risih dengan tatapan itu. Seperti mengartikan ada sebuah tujuan tertentu.

"oohh... Kau serius kawan" kini tape mengambil perhatian semua orang yang ada disitu "kalo kau memang serius mau ikut audisi, kehalian apa yang kau punya... Ha?" sambil memandang phana dari ujung rambut sampai ujung kaki, karna tape merasa aneh dengan phana.

Phana hanya tersenyum kecil dengan pertanyaan yang tape berikan buat dia, "aku bisa bikin uang" tutur phana tanpa rasa ragu sedikitpun dengan semua orang yang tengah menatapnya dingin.

"aaww... Haha. Kau hebat kawan, kalo gitu Kau lolos Kau tidak usah datang buat audisi selanjutnya.. Haha" jelas omongan tape bikin kaget wayo yang duduk disampingnya dan menatap tape dengan horor. Tapi tape tak peduli dengan tatapan horor wayo karna dia merasa ada sesuatu dari diri orang itu.

"kita tidak usah cape cape berkerja bukan, kalo kita punya rekan kerja yang bisa menghasilkan uang.. Hahaha" canda tape sukses bikin semua tertawa terbahak bahak, wayo hanya membuang muka tak suka dengan omongan tape tadi tapi wayo tidak bisa membantah apa yang tadi tape bicarakan... Secara tape adalah seniornya kali ini wayo harus pasrah dengan semua yang terjadi.

SECRET GARDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang