Ayah,
Cintamu itu adalah hujan
Dingin namun menyejukkan
Di usiamu yang identik dengan uban, tidak akan pernah cukup balasan terimakasih dari saya
Bahwa saja, setiap inci langkah kaki yang saya gerakan tak pernah luput dari doa ayahAyah,
Kasihmu itu tersirat; bukan tersurat
Bagai halilintar, amarahmu akan selalu dibuat naik turun oleh kelakuan sayaAyah,
Cinta ayah tidak bisa saya tebak
Sebab, tak terbahasakan sedikitpun
Darimu ayah, saya belajar
Bahwa cinta telah berubah dari kata sifat menjadi kata kerja
Setiap hal yang ayah lakukan, tak lain karena ada saya sebagai alasannyaAyah,
Ayah memang seperti itu
Namun ayah tetaplah yang terbaikIni surat untuk Ayah,
Dari gadis perempuan ayah