Saat ku masuk ke jenjang SMP, ku melihat sekeliling ku, sungguh berbeda. Berbeda dengan apa yang aku rasakan dulu saat aku duduk di Sekolah Dasar. Aku melihat teman-temanku, aku melihat lingkungan sekolahku. Berbeda! Semua berbeda. Tak seorangpun ada yang ku kenal disini.
Aahh nggak enak banget sih SMP. Nggak ada temen. Nggak ada satupun yang gue kenal disini. Cuma Ega. Ya Ega, temen SD gue. Tapikan gue beda kelas sama dia. Hhiii menyebalkan. Keluhku dalam hati
Ega mana sih? Kok belum datang datang ya? Masa gue sendiri sih disini. Mana nggak ada yang gue kenal lagi. Keluhku lagi dalam hati
Tiba-tiba aku bertemu seorang cewek.
“eeh… Kamu yang di atas tadi kan?” tanyaku yang pura pura basa basi
“iya” jawab dia singkat
“nama kamu siapa?” tanya aku
“Aurel” jawab dia dengan senyuman
“oohh.” kataku meng-ooh kan
“nama kamu siapa?” tanya Aurel
“aku Natalia” jawabku dengan senang. Karena aku pikir dia bisa jadi temenkuSetelah berkenalan dengan Aurel, aku cukup senang. Selain dia baik, dia juga asyik.
Kebetulan di sekolah aku ada Tadarus untuk yang agama Muslim, dan Rohkris untuk yang Kristen. Kohkris itu kepanjangan dari Rohani Kristen. Biasanya Tadarus di Masjid, dan Rohkris itu di lantai paling atas. Ada ruang khususnya.
Saat aku baru nyampe di sekolah, aku mencari cari Aurel. Ternyata dia belum datang. Aku bingung mau bagaimana. Banyak sekali siswa di sekolah ini.
Saat aku melihat ke arah tempat duduk, disana ada temen Rohkris ku. Entahlah siapa namanya.
“eeh… Kamu Kristen kan?” tanyaku kepada cewek berkacamata ungu dan rambut di ikat dua
“iya. Kenapa?” tanya dia
“udah masuk belum Rohkris?” tanyaku lagi
“belum kok. Ruangannya kan masih di tutup” kata cewek itu sambil nunjuk ke ruangan yang di atas
“ooh. Nanti bareng ya ke atasnya. Oh ya nama kamu siapa?” kataku yang sambil menanyakan namanya
“nama aku Ilean. Nama kamu siapa?” tanya dia balik
“aku Natalia” jawabku
“aku pergi kesana sebentar ya. Nanti aku balik lagi. Pokoknya kita bareng ya ke atasnya” kataku
“iya” jawab diaAkupun pergi meninggalkan dia. Karena di sana aku melihat Aurel. Aku langsung menyamperi dia.
“Aureeell??” panggil aku dari kejauhan
“eeh Natalia” kata Aurel
“dari mana aja sih? Aku cariin” kata aku
“sorry ya. Aku baru datang” kata Aurel
“ooh. Ya udah gak pa-pa” jawabku sambil memberinya senyuman
“eeh udah Rohkris belum?” tanya Aurel yang sedikit panik
“belum kok. Tenang aja. Nanti Rohkris duduk bertiga ya” pinta ku
“bertiga? Sama siapa lagi?” tanya Aurel bingung
“sama Ilean. Tadi aku kenalan sama dia. Kayanya dia baik deh” kataku menjelaskan
“ooh. Ya udah” jawab AurelAku dan Aurel pun menuju ke tempat Ilean duduk tadi. Dia hanya duduk sendiri.
“hay Len? Yuk ke atas!” sapa ku, sambil mengajak dia ke ruang Rohkris di atas. Tanpa basa basi, Ilean hanya mengikuti aku dari belakang.Sesampai di atas, kami mengambil 3 bangku yang kami jadiin satu, alias di dempetin. Biar bisa duduk bertiga.
Saat aku sedang ngobrol dengan Aurel, tiba tiba Ilean masuk ke perbincangan kami.
“Rel, tadi di bawah gue ketemu sama cowok. Gila gantteenngg bangeet. Sepertinya gue pernah ketemu sama dia” kataku menjelaskan. Aku nggak bisa ngomong pakai ‘aku kamu’ lama lama. Karena sudah biasa pakai ‘gue elo’ dari dulu.
“yang bener lo? Lo kenal dia dari mana? Jelas-jelas lo baru aja ketemu dia” tanya Aurel yang juga menggunakan bahasa gaul.
“iya gue serius. Sumpah dia tuh kece bangettt. Sebenernya gue suka sama dia udah dari kelas 6 SD. Pas dia kelas 7, gue pernah ketemu dia. Dia lagi beli es doger. Haha” kataku yang sambil mengingat ngingat kejadian tadi
“wah keren tuh. Bisa di jadiin sinetron. ‘Cinta Saat Beli Es Doger’ haha” kata Aurel dengan leluconnya
Tiba tiba Ilean masuk dalam pembicaraan kita
“kamu suka sama kakak kelas Nat?” tanya Ilean yang masih ngomong pake ‘aku kamu’.
“iya. Serius deh. Tadi gue sekilas liat Name Tag nya. Kalau nggak salah sih nama nya RIZ-KY EK-A… ” perkataanku terputus
“Rizky Eka apa?” tanya Aurel penasaran
“aaahhh gue lupa” kataku pasrah
“aku juga suka