D.E.L.A.P.A.N

96 2 1
                                    

Mentari telah bersinar dengan ceria. Namun, hal itu berbeda dengan suasana hati Alice. Setelah rapi dengan seragamnya, ia keluar kamar lalu menuju dapur. Biasanya, ketika ia keluar kamar, ayah, ibu dan adiknya sudah duduk bersama untuk sarapan pagi. tapi sekarang, meja makan itu sepi. sepotong roti pun tidak ada diatas meja. dengan sangat lesu, Alice menuju kulkasnya lalu mengambil gelas dan menuangkan susu segar ke gelas yang telah di pegangnya.

" Pagi Alice.... bagaimana tidur mu??? nyenyak?" tanya sang Ayah yang kini telah rapi dengan kemeja biru garis-garisnya. Alice hanya mengangguk, karena masih meminum susu putih yang segar itu. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, mereka pun bergegas untuk segera berangkat. 

Masih dengan wajah murung, Alice berjalan menuju kelasnya hingga tanpa sadar ia menabrak seorang laki laki asing di depannya. " ehh... sori sori, gue gak sengaja." ujar Alice sambil merapikan tugas tugasnya yang terjatuh karena menabrak cowok super ganteng ini. " ehhh... gak papa kali. emang gue yang salah, karena udah berdiri di tengah jalan kek gini." balas si Cogan sambil membantunya membereskan tugas tugas yang berserakan di jalan. 

Namun, ada yang aneh dari cowok ini yang membuat Alice penasaran. hmmmm.... goresan itu, kok cowok ini punya goresan goresan itu sih? jangan jangannn diaa.... batin Alice sambil menghilang kan prasangka buruknya terhadap si Cogan. ( btw, nama cowok ini bukan COgan beneran yahh...)  " woiii... lo kok melamun sih? nama gue Rifky. Btw, nama lo siapa?" ujar RIfki sambil mengajak ALice untuk bersalaman . " gue Alice" jawab Alice singkat, namun tetap menerima salam dari Rifki. " ehhh... btw kelas lo dimana?" tanya Rifki dengan senyuman yang penuh kharisma. " kelas gue di 11 IPA 3. lo dimana?" Alice bertanay balik. " gue juga di 11 IPA 3. nih, berhubung gue murid baru disini, lo mau kan ke kelas bareng gue? soalnya kan gue gak tau kelas nya dimana." Jelas Rifki. setelah mendengar penjelasan itu, Alice hanya mengangguk lalu berjalan menuju ke kelasnya bersama Rifki. Walaupun, selama perjalanan Alice masih memikirkan goresan goresan yang ada ditangan Rifki.

hmmm.... ini emang dia yang nyayat dirinya sendiri, atau cuma gak sengaja ke gores? cowok ini bikin gue penasaran sama dirinya deh. gue harus cari tahu.. Batin Alice sambil mengangguk mengangguk kecil.

TO BE CONTINUE

Maaf yah gue udah makin jarang banget updatenya. dan maaf juga kalau ceritanya makin gak nyambung. kalau kalian punya saran atau pendapat boleh koment dibawa. karena saran kalian, sangat gue butuhin. oh iya... jangan lupa juga untuk nge-VOTE cerita gue yah.... 

Makasih yang udah jadi pembaca setia gue.... gue bakal berusaha terus buat kalian.

ScreamWhere stories live. Discover now