🌸

2.6K 251 33
                                    

"Sakura! Sakura! Sakura bangun! Pak Sasuke sudah datang!"

Berisik. Aku tidak bisa tidur. "Ck, apasih? Kau mengganggu tidurku!"

"Makannya bangun! Kau mau dipanggil lagi olehnya karena tidur sepanjang pelajaran, hah?!"

Aku tidak menyukai ini, tapi Ino benar. Aku tidak mau dipanggil lagi olehnya karena itu. Yang hanya berakhir dengan tugas tambahan.

Dengan enggan, aku bangun dari posisi tidurku, terpaksa mengikuti pelajaran.

Aku benar-benar berharap bisa pergi dari sini. Aku tidak menyukai pelajaran ini. Apalagi gurunya.

"Haruno, coba bacakan lanjutannya."

Tuh lihat. Aku bingung kenapa aku yang selalu jadi sasarannya. Padahal masih banyak murid lain disini. Maksudku, kenapa harus aku?

Aku terpaksa berdiri membacakan lanjutan bacaan yang tadi dibacanya. Aku menutup buku dan duduk setelah membaca beberapa kalimat lanjutan yang tadi.

Kulihat dia menyeringai sesaat melihatku. Aku hanya berpura-pura tak melihatnya lalu sibuk mencorat-coret belakang buku, menyibukkan diri.

.

.:0o0:.

.

Aku melempar diriku ke kasur setelah mandi dan ganti baju sehabis pulang sekolah. Rasanya aku ingin langsung tidur, tapi pikiranku terganggu dengan tugas sekolah yang harus segera dikerjakan.

Jadi, dengan terpaksa aku menghampiri meja belajar dan mengerjakan tugas. Argh, aku tak bisa fokus. Aku menengok ke kiri, kamarnya gelap. Apa dia belum pulang? Tunggu, kenapa pula aku jadi memikirkannya? Tapi.. apa dia benar-benar sesibuk itu setelah jadi guru? Ck, sudahlah Sakura! Jangan pikirkan dia! Ayo fokus! Masih banyak tugas sekolah yang belum selesai dan menunggu dikerjakan olehmu!

Itulah yang kubilang pada diriku sendiri. Tapi kenyataannya, aku benar-benar tak bisa fokus hari ini. Dan nyala lampu di samping kamarku benar-benar menarik perhatianku sekarang. Dia sudah pulang. Dan kenapa juga aku harus senang sih? Apa karena aku merasa kesepian ketika dia tidak ada? Atau apa? Aku benar-benar tak bisa memahami diriku sendiri.

'tuk tuk tuk'

Aku menoleh, dan pemandangan yang pertama kali kudapatkan adalah, dia disana masih menggunakan kemeja kerjanya dengan kancing dua teratas yang dibuka dan dasi yang longgar karena telah ditarik, ditambah dengan rambutnya yang berantakan karena telah diacak, tentu saja. Itu adalah penampilannya ketika pulang kerja.

Aku membuka pintu balkon lalu keluar menghampirinya. "Apa?"

"Tumben kau tidak tidur, hm," ucapnya sambil tersenyum miring.

Aku tau apa yang dia maksud. "Yeah. Aku tidak mau berakhir dengan setumpuk tugas lagi darimu hanya karena hal sepele seperti itu."

"Kalau begitu beritahu aku kenapa kau selalu tidur saat pelajaranku?" tanyanya, tapi aku enggan menjawab -seperti biasa. Jadi, yang kulakukan hanyalah memalingkan muka, menghindarinya.

"Sudah malam, aku mau tidur. Kau juga pasti lelah, istirahatlah." Aku berbalik, tapi tangannya menahanku. Dengan gerakan cepat dia loncat melewati pagar balkon dan kini ada di hadapanku. Sial. Aku menyesal menghampirinya tadi.

"Jawab aku, Sakura." Tapi aku diam. Dia menghela nafas. "Mau sampai kapan kau menghindariku terus seperti ini?" Sampai kau berhenti dari pekerjaan itu.

He Is My Teacher?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang