•6•

1.8K 136 0
                                    

Author pov

Hari yang menyenangkan bagi para anggota Karantina Fisika. Bagaimana tidak? Saat ini mereka sedang menikmati istirahat panjangnya dikarenakan Pak Zam dan Laoshi kesayangan mereka sedang ada urusan di luar sana.

"Jo, mabar FF kuy" Ajak Juna, mengeluarkan Hp dari kantongnya.

"Yuk, mas" Bejo menyalakan Hp nya

• • •

Killerpanda Headshot Xxxxxx3

BenedictL.Jhs Killing Xxxxxx009

"Jo! Ada orang pake pelontar tuh dibelakang lu" Kata Juna berusaha fokus pada gamenya.

BenedictL.Jhs Headshot Xxxxx5

Killerpanda Killing Xxxxxxx10

Xxxxxx62 Killing BenedictL.Jhs

"Yah, Mati mas" Bejo menghela nafasnya.

"Tenang, Jo. Masih ada gue, masih ada kesempatan" Kata Juna yakin.

Killerpanda Killing Xxxxx87

Killerpanda Headshot Xxxx54

"Ayo, Mas! Tinggal dua orang lagi" Ujar Bejo sedikit heboh.

Killerpanda Headshot Xxxxx67

"Satu orang lagi, mas. Ada di belakang batu tuh" Kata Bejo yang menonton permainan Juna.

"Iya-iya"

Killerpanda Killing Xxxxx69

BOOYAH!

"Yes! Menang!" Sorak Bejo dan Juna heboh.

"Kalian berdua main apa sih? Daritadi heboh banget" Tanya Desyca penasaran.

"Biasa, main game online. Habis ketularan ama adek kelas sepuluh di Binusvi" Bukan Juna ataupun Bejo yang menjawab, melainkan Reihan yang daritadi ikut menyimak.

"Oh, itu ya?" Desyca mengangguk paham.

"Yang kek ginian mah cewek mana ngerti. Mainan anak cewek kan cuman masak-masakkan atau ga dressing-dressingan" Sindir Juna.

Desyca menatap tajam Juna dan Juna membalas nya dengan tatapan yang lebih tajam.

"Hhh, mulai lagi deh"  Dirga yang daritadi hanya diam menghela nafasnya melihat kelakuan kedua temannya itu.

Malamnya,
Di kamar Desyca, Irene dan Rieva.

"Ren, wajar ga sih kalo seseorang merasa nyaman saat berdebat dengan seseorang yang ga dia suka?" Tanya Desyca tiba-tiba.

"Hah? Maksudnya? Gue ga paham" Kata Irene tak paham dengan kata-kata Desyca.

"Ck, maksud gue wajar kagak kalo cewek merasa nyaman adu bacot sama cowok yang sebenarnya ga dia suka?" Tanya Desyca lebih jelas lagi.

"Soal itu sih mungkin karena rasa ga suka itu udah berubah jadi rasa suka, jadi dia kadang merasa nyaman ama orang itu" Kata Irene yakin.

Desyca terdiam. Jantungnya mendadak berdetak keras. Pipi nya memanas dan semburat merah mulai nampak.

"Emang kenapa sih, Des? Lu tiba-tiba nanya gitu?" Tanya Irene penasaran.

"Ga kok, gapapa" Desyca mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Irene hanya menaikkan satu alisnya heran.

• • •

"Va, kemaren Desyca nanya" Kata Irene sembari meminum Bubble Tea nya.

"Nanyain apa?" Tanya Rieva sembari melahap sarapannya.

"Katanya 'Wajar kagak kalo cewek merasa nyaman adu bacot sama cowok yang sebenarnya ga dia suka?' nah, itu dia tiba-tiba nanya gitu. Gue jadi bingung" Irene memasang tampang bingung nya.

"Entahlah gue juga ga ta- tunggu! Apa katanya tadi?" Rieva terkejut dengan kata-kata Irene.

"wajar kagak kalo cewek merasa nyaman adu bacot sama cowok yang sebenarnya ga dia suka?" Irene mengulang kata-kata Desyca yang dia dengar kemaren.

"Jangan-jangan dia udah suka ya?" Rieva nampak berpikir.

"Suka apaan, Va?" Tanya Irene penasaran.

"Desyca bilang kek gitu, apa jangan-jangan dia kode kalo suka ama Kak Juna?" Kata Rieva antusias, membuat Irene juga ikut berpikir.

"Ada apa nih nyebut nama gue?"

"What?! Kak Juna?" Irene dan Rieva terkejut.

"Ga-gapapa kok kak" Irene menjawab dengan canggung.

"Btw, siapa yang suka ama gue?" Tanya Juna ama Mereka berdua.

Irene dan Rieva menelan ludahnya kasar.

"Err- itu..."

To Be Continue

Hate To Be Love[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang