ini udah hari ke empat johnny, yuta, dan taeyong di bali. hari ini mereka bangun agak siangan karna gaada rencana apa apa, tapi tiba tiba hansol ngajakin buat nongkrong di club club malam di daerah seminyak. jelas yuta dan taeyong ga nolak, soalnya hansol yang traktir."kalian jalan duluan aja deh, gue nyusul bawa motor." ujar johnny sewaktu yuta, taeyong, dan hansol udah siap mau berangkat.
"lah, apaan sih kok tiba tiba ga ngikut?"
"gatau yut, gaenak badan gue. mau tidur dulu bentar, nanti kalo udah enakan gue susul, janji. kabarin aja tempatnya dimana"
dan sekarang dia nepatin janjinya, kalo udah enakan bakal nyusul make motor.
johnny sampe di club sekitar jam tujuh malem dan itu tempat udah penuh sama orang. dia bingung harus kemana, ga keliatan sama sekali muka muka temennya. sambil tengok kanan kiri johnny berjalan nyusurin club yang luas itu, mulai dari lantai satu, lantai dua, setiap meja meja dia samperin tapi gaketemu itu dua teman dan satu saudaranya.
sampe akhirnya dia milih buat duduk di bar dan disitu dia bertemu dengan seseorang yang sangat familiar. si cewek pantai.
gatau kenapa johnny tertawa kecil begitu dia yakin kalo perempuan yang lagi duduk sendirian sambil mengkonsumsi minuman alkohol itu si cewek pantai yang dia temuin dua hari yang lalu.
"kalo sekali kebetulan, dua kali ga sengaja, pertemuan ketiga kita ini bisa kan aku bilang takdir?" ucap johnny saat ia menghampiri si cewek pantai.
si cewek pantai itu cuman ngeliatin johnny dengan ekspresi bingung.
"kenapa? kaget ya? sama. aku juga kaget, dari kuta ke seminyak ketemunya kamu lagi kamu lagi." johnny tanpa ragu mengambil tempat duduk disebelah perempuan itu.
"sendirian lagi?" tanya johnny yang cuman dibalas dengan anggukan.
"ini kayanya udah interaksi ke tiga kita, tapi aku masih belum tau nama kamu."
"i expected you to say that earlier." ujarnya, "nama aku nayeon. nayeon alleira."
entah kenapa, johnny tersenyum mendengar nama yang menurut dia cantik. cocok sama yang punya.
"aku johnny. johnny nandaneira."
dan senyuman johnny pun akhirnya dibalas dengan senyuman juga.
one fine day 🥀
johnny dan nayeon berjalan menuju parkiran dimana motor johnny berada, mereka berdua menghabiskan lebih dari sejam di dalam club, padahal ngga banyak yang mereka bicarakan. sekalinya nayeon melontarkan pertanyaan pasti menyangkut monyet monyet di uluwatu.
"kamu banyak minum tadi, bahaya kalo pulang sendiri."
johnny mengambil helm yang ia gantung di stang motor dan ia tawarkan ke nayeon.
"aku anterin kamu pulang malem ini, ya?"
tanpa merespon kalimat johnny, nayeon mengambil helm yang disodorkan kepadanya dan naik ke jok belakang motor johnny.
akhirnya, tawaran nganterin pulang diterima! seru johnny dalam hati.
one fine day 🥀
"makasih ya udah mau nganterin aku." ucap nayeon sambil ngelepas helm lalu menyerahkannya ke johnny.
si pemilik helm itu lagi sibuk mempelajari villa yang ditinggali nayeon. dari gerbangnya aja johnny bisa nebak, ini villa harga semalemnya bisa buat beli motor.
"iya, sama sama." johnny tersenyum sambil memakai helm yang baru dibalikin sama nayeon.
beberapa saat kemudian, sebuah mobil sedan mewah datang dan turunlah seorang laki laki. johnny merasa wajah laki laki itu familiar, tapi dia ga yakin siapa laki laki itu.
"nayeon?" ujar laki laki tadi sambil menghampiri johnny dan nayeon.
ekspresi di wajah nayeon seketika berubah, dia buru buru menyelipkan sebuah kertas ke tangan johnny dan berjalan dengan langkah cepat masuk ke dalam villa, setelah membisikkan sesuatu dikuping johnny tentunya— "ini nomor aku, aku berminat buat ngebantu monyet monyet di uluwatu. so, i hope we'll meet again. soon."
short chapter soalnya gue ngantuk hwhwhwh
![](https://img.wattpad.com/cover/125619344-288-k588796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
one fine day
FanfictionNayeon has 99 problems, then Johnny comes and becomes the hundredth. + lowercase, local name and background. © snshook, 2017.