Disclaimer : Masashi Kishimoto
Warning : typo, gaje, absurd, amburadul, alur berantakan, dll.
GaaHina
.....Hinata P.O.V
Rintik hujan tak sedikitpun membuatku mengurungkan niat. Hembusan angin dingin tak sedikitpun membuatku berhenti. Aku terus melangkahkan kaki. Tak peduli kini sepatuku telah kotor karena lumpur yang kupijaki. Rasa rindu membuatku tak menghiraukan betapa dingin dan sunyinya keadaan sekitar saat ini.
Aku berhenti ketika sampai ditempat tujuanku. Perlahan aku berjongkok dan meletakkan rangkaian bunga mawar yang kubawa diatas gundukan tanah. Ku ulurkan tanganku mengusap bongkahan batu yang terukirkan sebuah nama.
Nama dari seorang yang begitu berarti bagiku. Nama dari seorang yang menjadi sumber kebahagiaanku. Nama dari seorang yang aku rindukan. Nama dari seorang yang sangat aku cintai.
Sabaku No Gaara
Air mata mengalir begitu saja ketika aku menyebutkan namanya. Semakin tak terbendung kala aku memejamkan mata dan teringat bayangnya.
Ku usap air mata dipipi dan kembali menatap batu nisan dihadapanku.
"Aku datang Gaara_kun. Apa kau merindukanku ?.. Aku.. Aku sangat merindukanmu."
Kembali air mataku terjatuh. Lebih banyak, lebih deras seakan berlomba dengan hujan. Bahuku bergetar. Bukan, bukan karena aku kedinginan. Tapi karena menahan kerinduan yang sudah begitu menumpuk tak tersalurkan.
Enam tahun sudah Gaara pergi. Enam tahun dia meninggalkanku. Tapi, aku masih bisa mengingat dengan jelas wajahnya, suaranya, bentuk tubuhnya, senyumannya. Semuanya.
Aku bahkan masih bisa merasakan kehangatannya saat memelukku. Rasa bibirnya saat menciumku. Lembut tatapan matanya saat memandangku. Segala tentangnya terukir jelas dalam ingatanku.
Dialah orang yang membuatku merasa jadi wanita paling beruntung didunia. Dia membuatku merasa dicintai dan berharga. Membuatku jadi wanita sempurna dan bahagia.
Sampai ketika takdir merenggutnya dariku.
.....
Flashback on (author p.o.v)
Ting tong.
Suara bel berbunyi membuat Hinata langsung menutup dan menyudahi acara membaca bukunya.
Ia berjalan agak tergesa keluar kamar dan melewati ruang tamu menuju pintu apartemen dan membukanya lebar.
Terlihat sesosok pria berambut merah acak-acakan berdiri dihadapannya. Mata dengan lingkaran hitam yang terlihat lelah, Serta senyum dari bibir tipis yang menawan. Tepat seperti dugaannya.
Melihat orang yang ditunggunya datang, Hinata langsung memeluknya, membuat pria itu mundur selangkah kebelakang. "Kenapa lama sekali Gaara_kun ?"
Gaara tertawa dan membalas pelukan Hinata. "Maaf, tadi ada sedikit pembahasan teknik, dan masih ada beberapa mesin yang harus diperbaiki. Apa kau begitu merindukanku hm ?"
"Tentu saja, aku sangat merindukanmu."
"Jangan menggombaliku Hime, baru kemarin malam kita bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
FanfictionAku akan tetap menjalani hidupku. Aku akan tetap bertahan sambil menunggu. Menunggu sang takdir kembali menyatukan kau dan aku.