Pertemuan

6 0 0
                                    

Awal mula aku masuk ke dunia perkuliahan. Aku menantikan banyak teman baru yang tentunya berbeda dengan teman SMA. Dari daerah yang berbeda, suku berbeda, budaya di sma yang berbeda beda, itu semua adalah hal yang kunantikan sejak lama. Dari sekian banyak teman baru, aku meliihat seorang anak yang benar benar berbeda, dan aku anggap dia anak yang aneh. Ia seorang gadis pendiam, yang suka menyendiri dengan gadget miliknya. Ia seakan tak ingin mengenal teman baru, ia hanya berteman dengan gadgetnya. Sering kuperhatikan ia hanya menonton video ataupun tayangan drama korea. Kemanapun ia pergi, gadget itu selalu ada di tangannya. Dan aku cap ia sebagai anak aneh. Berbeda denganku yang sangat suka bertemu orang baru, ia hanya sibuk dengan gadgetnya.

Tiap aku lihat dia selalu tertunduk memainkan gadgetnya. Aku tak pernah melihat wajahnya. Lalu suatu waktu aku mulai mengejeknya dan menggodanya. Namun ia tetap dingin tanpa respon apapun. Semester 1, aku hanyalah sekedar bercanda meledeknya. Dengan sulitnya mendapatkan respon darinya, membuatku semakin menjadi jadi,
Namun suatu hari akhirnya aku melihatnya mengangkat kepalanya, ternyata dia anak yang manis.

Hari demi hari berjalan sama, dengan tak luput aku menggodanya.
Semester kedua, aku mulai tertarik dengan tontonan yang sering ia tonton, dan ternyata tidak buruk , lumayanlah.
Dengan sering menonton drama, aku perlahan mempunyai cela untuk masuk ke pembicaraannya. Dikit demi sedikit berbicara denganya. Dia begitu dingin, seakan aku berbicara terlalu banyak, namun dia hanya membalas dengan sepatah dua patah kata. Kata kata yang keluar dari bibir indahnya itu seakan membius. Sangat dingin dan tenang.
Aku mulai penasaran apakah sikapnya memang begitu walaupun dengan orang yang dekat dengannya. Kucoba dekati perlahan namun hanya untuk mengobati rasa penasaran.

Semester ketiga, akhirnya aku mulai tahu tentangnya, nama lengkapnya, saudaranya, video kesukaan, kebiasaannya. Dan aku mulai sering melihatnya dari kejauhan, dan mulai tertarik padanya. Dan sekarang aku tahu kenapa ia berbeda saat aku melihatnya pertama kali, ia adalah seorang gadis introvert. Aku mengetahuinya setelah membaca sebuah artikel tentang sifat dasar ataupun kepribadian manusia. Sedangkan aku seorang ambievert. Dan karena sering memperhatikannya, aku mulai melihatnya seorang wanita yang cantik, manis, dingin, dan selalu mengucapkan kalimat yang tenang, walaupun di ganggu ia tetap baik. Dan aku mulai menyetujui hatiku bahwa rasa prnasaranku berubah menjadi rasa suka.

Semester ke empat, ataupun saat ini. Aku benar benar tertarik untuk menjadi orang yang paling dekat dengannya. Aku berusaha semaksimalku untuk bisa mendapatkan hatinya. Aku mulai merubah sikapku untuk tetap tenang di dekatnya. Dan aku mulai sering mem buntutinya. Untuk mendapatkan alamatnya. Dan sekarang aku memilikinya. ......

Sekarang aku akan memulai perjalanan cinta pertama pada seorang introvert.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Introvert loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang