Song fic; Proof of Life (Kagamine Rin) pt.1

458 69 10
                                    

Saya sarankan saat membaca ini dengarkan juga lagunya, mungkin bisa membantu feel itu tersampaikan.


Fuyu o tsugeru kaze no koe ni
mimi o katamuke furueru karada
Tonari ni iru anata no iki
shiroku natte samusō

Kotoshi mo mata inochi wa karehate
yagate kuru haru o machiwabiru
Inochi no rensa o kikinagara
mebuite yuku hikari no naka de
 



Suara angin menyampaikan musim dingin. Langit yang awalnya cerah, tampak meredup seiring turunnya kepingan kristal putih dari langit. Kemerlap onyx teduh itu tengah memandang ke arah sebuah jendela yang menjadi penghalang jarak pandangnya dari dunia luar, memperhatikan tiap kepingan kristal putih yang jatuh ke bumi.

"Jinyoung-ah, ayo makan."

Manik yang semula menatap hamparan putih dunia luar itu, kini beralih menatap seseorang yang memanggil namanya. Senyuman terkembang di bibirnya kala melihat pemuda tampan yang kini berdiri di samping kasurnya dengan nampan di tangan pemuda itu.

"Aku ingin kau menyuapiku, Guan," suara Jinyoung mengalun lembut, sarat akan nada manja yang keluar secara alamiah tanpa disengaja, membuat pemuda yang ia sebut Guan tadi terkekeh gemas sembari mengusap rambutnya.

"Baiklah."

Segera saja Guanlin memindahkan nampan di tangannya ke nakas di samping kasur Jinyoung. Mendudukan dirinya di tepi kasur, mengambil mangkuk bubur dan kemudian mmenyuapi Jinyoung dengan perlahan. Senyum tak pernah luntur dari belah bibirnya, obsidian tajamnya tak henti memandang paras lembut menawan bak malaikat itu. Sungguh, bahkan sampai sekarang pesona itu tak pernah luntur, pikirnya.

"Guan, jikalau aku tak akan sembuh, apa yang akan kau lakukan?" satu pertanyaan membingungkan sekaligus menyakitkan itu keluar dari bibir tipis Jinyoung, kepalanya tertunduk sedih, tak berani mengangkat wajah hanya sekedar untuk bertatap dengan sang pemilik obsidian tajam.

Hening, satu kata yang tepat untuk menggambarkan suasana saat ini setelah pertanyaan itu terlontar. Guanlin terdiam sembari menatap dalam pemuda manis di hadapannya, sedangkan Jinyoung masih saja menunduk guna menghindari tatapan itu.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu berusaha untuk kesembuhanmu. Berhenti bertanya hal seperti itu," untaian kalimat itu terlontar dengan alunan yang menyiratkan sebuah kesedihan, namun senyuman tetap terkembang di bibir Guanlin walau tipis. Tangannya bergerak mengusap lembut surai semanis madu itu lembut, kemudian berujar lirih. "'Kan kupastikan sebuah kesembuahan untukmu."

Perlahan kepala Jinyoung terangkat, onyx teduh menatap pada obsidian tajam itu dalam seakan meminta satu kepastian itu akan benar terjadi. "Kau berjanji?"

Satu anggukan penuh keyakinan dari pemuda tampan di hadapannya ini sudah cukup untuk membuat senyuman terkembang di bibir Jinyoung.

"Gomawo..."

.

.

.

.

.

TBC/DELETE?


Ini fanfic perdana saya di second account xD maaf kalau mengecewakan;( fic ini memang saya buat pendek di setiap partnya, karena memang ini short story xD mungkin untuk di awal belum bisa di mengerti, tapi jika sudah sampai akhir nanti saya jamin kalian akan mengerti xD dan fanfic di akun ini selingan saja, kalau saya lagi tidak ada ide untuk melanjutkan ff di akun kimseulbi98 :v

Dan juga fanfic di akun ini semuanya akan berbasis short fic, jadi jangan heran kalau cuma sedikit-sedikit doang ya ehey.

Hmm, saya tau ini hancur tapi bolehkah saya berharap? So...

Mind to Vote and Comment? Setidaknya hargailah karya saya walau hanya lewat vote^^

Sign, Leychuuu:*

When I think to... (Drabble) [PanDeep]Where stories live. Discover now