Ch. 1

10.7K 426 44
                                    

-Rooftop University-

"Arthit.. Aku.. Menyukaimu..A..aku.. Apa kau mau menjadi pacarku?".
Arthit memang sudah tau ini akan terjadi cepat atau lambat, pemuda dihadapannya ini sangat sempurna dia yang selama ini selalu ada untuknya, Arthit tau pemuda dihadapannya ini menaruh rasa padanya. Tapi dia heran kenapa pemuda itu menyukainya, padahal dia itu orang yang berpengaruh di kampus ini, dia orang yang sangat populer dan tampan, tapi sedikit dingin ya hanya sedikit. Banyak sekali wanita yang memujanya bahkan mereka terang2an menyampaikan cinta mereka pada P'Pha.

Wajah Arthit memerah bak tomat rebus. Jika kau melihat itu kau tidak akan berpaling, Matanya sangat cantik, bibirnya mungil menggoda, senyumnya sungguh menawan, kulitnya seputih susu, dan lihat pipinya yang merona, siapa yang tidak tergila2 padanya? Desiran halus dan detak jantung bertalu2 berkali lipat melihatnya dan perasaan ingin menyentuh semakin besar , Pha sangat memuja laki2 dihadapannya ini. Dia sangat mencintainya. Entah kenapa sekarang ia mulai was2 ia takut pujaannya itu menolaknya. Di genggamnya erat setangakai mawar merah yang sedari tadi ia bawa, ia ingin sekali memejamkan matanya agar tidak gugup, tapi siapa orang bodoh yang melewati pemandangan indah dihadapan mereka?. Tidak, Pha tetap menatap lekat Arthit dengan harap2 cemas.

"Kenapa hanya membawa satu tangkai?" Arthit menggodanya dengan mimik kecewa. Sekarang Pha benar2 merutuki kebodohannya. Dia ini sebenarnya manusia macam apa, untuk seseorang yang sangat ia sukai tapi kau hanya membawa satu tangkai?. Pha mulai panik, padahal ia tidak pernah merasa begitu benar benar menginginkan seseorang yang bahkan ia pun tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Semua mantan kekasihnya dulu yang menyatakan cinta padanya dan Pha hanya mengasihi mereka. Tapi mengapa sekarang dia yang takut di tolak.

-sial!! Bagaimana ini- Pha hanya bisa menunduk, merutuki kebodohannya.

Pha sangat terkejut ketika bunga di tangannya kini berada di tangan Arthit.

"Hmm.. Andai bunganya banyak pasti akan sangat indah.."
Arthit menatap Pha dengan mengerucutkan bibirnya. Ahh.. Menggemaskan. Pha sekarang benar2 takut.
"Aku menerimamu..P'Pha"
Arthit tersenyum sangat lembut, bibirnya yang manis menorehkan senyuman tulus. Arthit heran mengapa Pha mematung dan menatapnya seolah tidak ada hari esok. Namun..

Pha segera bangkit dan memeluk Arthit dengan erat.
"Maafkan aku arthit, aku janji akan membawakan mu 100 bunga. Terimakasih Arthit terima kasih, Aku benar benar mencintaimu!"
Pha tersenyum lebar saat ini dia sangat bersyukur pujaan hatinya ini menerimanya, Pha tidak henti2nya memeluk Arthit.
"Tidak perlu.. P. Aku hanya menggodamu kkk"
Pha mendengarnya geli dia berkali2 mencium bahu Arthit yang tertutup seragam itu. Dia melepaskan pelukannya dan memegang bahu arthit, matanya menatap bibir manis itu lalu menatap mata Arthit.
"Can I?.." Suara Pha terdengar seperti bisikan, wajah Arthit semakin panas dia menganggukan kepalanya pelan.
Semakin dekat jarak keduanya. Arthit bahkan merasakan nafas Pha menerpa wajahnya dan dia menutup kedua matanya. Ia merasakan bibir itu menekan bibirnya dan melumatnya lembut.
Tautan itu kini terlepas meninggalkan bibir manis yang terlihat basah, sangat menggoda. Pha rasanya tidak rela melepasnya tapi bunyi bel masuk sangat menggangu.
"Umm..Ayo kita masuk kelas"
Arthit sangat menggemaskan lihatlah pipinya merah sekali. Pha ingin sekali menariknya dan menciumi setiap jengkalnya. Pikirannya sekarang sangat.. Pha menggeleng2kan ribut kepalanya, dia berusaha mengkontrol dirinya. Arthit adalah cobaan terberatnya terutama rasa ingin...

Mereka kembali ke kelas masing2. Ya fakultas mereka berbeda Engineer dan Kedokteran.

-Arthit's class-

"Perhatian! Anak2 Kita mendapatkan murid transfer dari fakultas ekonomi. Khun, silahkan perkenalkan dirimu" Dosen.
Arthit memperhatikannya dengan perasaan aneh. Kenapa tatapan murid baru itu tertuju padanya?. -Ada apa dengannya- pikir Arthit.
"Perkenalkan Nama ku Kongpob Suthiluck. Kalian bisa memanggilku Kongpob"
ucapnya dengan senyum manis.
Dan seketika kelas menjadi riuh. Para mahasiswi itu berteriak histeris, Arthit mempoutkan bibirnya sambil menutup telinga. Terkadang dia heran dengan tingkah wanita,dia tau maba bernama kongpob itu sangat tampan, berkarisma, dan ramah. Hanya melihat penampilan dan sikapnya saja semua orang pasti tau.

"Baiklah, Kongpob. Kau bisa duduk dibangku yang kosong".
"Khab,Terima kasih..(wai)"

Arthit kembali fokus dengan catatannya, sebelum sebuah suara menginterruptnya
"Boleh aku duduk disampingmu?" Kongpob.
Arthit hanya menganggukkan kepalanya pelan. Kongpob tersenyum manis kemudian duduk dibangkunya.
Arthit mengernyit menggaruk lehernya bingung, -kenapa juga dia meminta izin padaku?, just pick where u choose right? No-hell-one can interdict you-

TobeContinued_

Free coment in here.. Udah lama sih pengen bikin ff peraya trus org ktganya si godt haha maaf ya 2moons lovers saya hanya meminjam cast✌salah in aja YILU party ama fashion show waktu godt krist bareng wkwk. Tenang... Akhir tetap ama bang sing koo..😂
Semoga suka^^

The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang