01

2.5K 38 2
                                    

Suara langkah kaki beradu dengan rintik-rintik hujan aku masih terdiam di bangku panjang ini, menunggu kereta yang dari tadi belum datang juga. " drrtt drrtt drrtt" ku lihat ponselku yang sejak tadi bergetar puluhan pesan masuk menghiasi layar ponsel, ku hembuskan udara dengan kasar sembari mematikan ponselku.

15.25 WIB

Kereta akhirnya tiba penumpang mulai bergegas untuk naik, hari ini tidak terlalu banyak penumpang mungkin karena hujan. Aku masih terpaku di bangku panjang ini memperhatikan pintu kereta di depanku langkah ini terlalu berat memasuki kereta, sekali lagi ku hembuskan napas ini dengan kasar dan mencoba menguatkan hati memasuki kereta. Aku duduk tepat di samping jendela, ku amati rintik-rintik hujan yang membasahi jendela luar."drrtt drrtt drrtt" ku lihat 76 pesan dengan banyak nama pengirim, 17 panggilan yang sendari tadi ku abaikan. Aku memilih untuk memejamkan mata, perasaanku bercampu aduk merasakan nyeri sesak di dada berat rasanya untuk pulang, entah dari mana sebuah air tiba-tiba membasahi pipi ini.

Jember adalah tempatku merantau mencari ilmu, kampung asliku di Malang tepatnya. 1 tahun 2-3 kali aku pulang, namun 1 tahun ini aku hanya pulang 1 kali ketika idul fitri untuk menyelesaikan skripsiku. Dan 2 minggu lalu aku sudah di nyatakan lulus, aku telah mendapatkan gelar impianku.

Aku memutuskan untuk pulang karena kedua orang tuaku memaksa agar aku melamar menjadi guru di Malang saja, ya sebagai anak mau gimana lagi harus nurutin orang tua kan. Tapi entah mengapa berat rasanya untuk pulang.

20.48 WIB.

Aku telah sampai di Malang, aku melihat ayahku melambaikan tangan dengan tersenyum. Aku berlari kecil menghampirinya dan menyium tangannya.. "Berat ya Ra sini biar ayah bawa, parkir mobilnya agak jauh kamu tunggu di depan saja biar gak capek". Beliau mengambil tas besar yang sejak tadi aku tenteng, aku hanya tersenyum pada ayahku dan mengiyakan.

Selepas itu, aku telah di sambut ibu, adikku, kakek-nenek, dan saudara-saudaraku di rumah semua orang menyambutku dengan senyuman, aku memeluk mereka satu persatu dan mencium satu persatu tangan mereka, rasa rindu ini terbayar sudah. Malam itu kami semua berkumpul hingga larut menimpaliku dengan berbagai pertanyaan.

00. 45 WIB

Ku rebahkan diriku di atas kasur yang sudah lama ku rindukan, tembok bercat hijau ,dan banyak foto yang terpajang semua benda masih tersusun persis dengan 1 tahun yang lalu. Aku tersenyum sekilas ruang ini bersih dan segar ibuku mungkin membersihkannya setiap hari.

"Drrtt" aku mendengar ponselku yang bergetar, dan mencoba melihat pesan-pesan yang telah ku abaikan sejak tadi. Aku membaca pesan dari kontak bernama " Amelia MyBestie" 29 pesan darinya, aku hanya tersenyum melihatnya. Tiba-tiba ponselku bergetar 1 panggilan masuk.. " Ya hallo wa'alaikum salam Mel" ya itu Amelia menelponku dia mengomeliku karena mengabaikan seluruh pesan dan telponku. " Maafin ya Mel hehehe, besok aku dateng kita ketemu sorenya aja ya jam 3.an, di tempat biasa. Kalau gitu udah dulu Mel Wassalamu'alaikum Amel sayang" aku tutup obrolan singkat kami.

01.33 WIB

Aku masih asyik dengan pikiranku aku melihat seisi rumah sudah sepi dan semua orang tertidur pulas. Ku langkahkan kaki ke kamar mandi mengambil wudhu, menenangkan hati dengan sholat malam yang sudah menjadi kebiasaanku, ku curahkan segala perasaanku kepada ALLAH SWT, menyerahkan segalanya kepada-NYA. Sering kali aku meneteskan mata, entah kenapa sudah 2 setengah tahun aku selalu seperti ini. Setelah Sholat aku mencoba pejamkan mata yang mulai lelah ini.

TETAP DALAM DOAWhere stories live. Discover now