Gedung Graha tampak begitu banyak kepala memadati sejam sebelum dimulainya perlombaan. Memang tidak sampai memenuhi gedung, namun cukup membuat kesulitan untuk mencari orang. Begitupula dengan Sungjae berada di venue tempat lomba yang akan diikuti Sooyoung dari jam setengah 12. Doyoung tak kunjung memberi tahunya kapan mereka akan tampil sehingga dia datang dari awal dengan harapan dia bisa menemui Sooyoung, namun sayangnya diantara ratusan kepala ini, dia tak dapat menemukannya.
"Sialan Si Doyoung enggak ngasih kabar kapan mereka tampil. Sengaja banget apa? Huh?" Gerutu Sungjae.
Sungjae pun daritadi bolak-balik mengitari gedung untuk menemukan Sooyoung. Saat berada di pintu sayap kanan gedung, Dia melihat Doyoung dengan gitar di punggungnya. Sungjae pun langsung memanggil Doyoung.
"Ya! Doyoung!"
Doyoung membalikkan badannya. Begitu melihat Sungjae, Dia langsung menepuk dahinya.
"Astaga, sunbae! aku lupa memberi tahumu. Maaf-maaf sibuk banget soalnya."
"Aku kira kamu sengaja enggak ngasih tahu." Cibir Sungjae.
"Ya enggak lah. Aku benar-benar lupa. Kita tampil jam 2 ya." Jawab Doyoung.
"Mana Sooyoung? Kalian datang pasti bareng kan...." Delik Sungjae.
"Dia di wc. Tenang saja, sunbae. Sekarang terserah mau nonton dari awal, atau mau keluar dulu, nonton pas kita saja."
"Ah aku mau makan dulu. Aku kesini lagi jam 2 kurang deh."
"Eh sunbae jangan lupa vote kita ya!"
"Pasti! Demi Sooyoung."
"Begini saja bilang demi Sooyoung. Kemarin-kemarin kemana?" Ledek Doyoung dengan suara kecil namun masih bisa didengar Sungjae. Sungjae langsung ingin menjitak kepala Doyoung, namun Doyoung langsung lari kabur.
Sungjae pun keluar dulu untuk makan. Tepat Jam 2 dia kembali ke graha untuk melihat Sooyoung tampil. Setelah menonton penampilan dari 2 peserta lain, tiba giliran Sooyoung dan Doyoung tampil.
Sooyoung tampak cantik dan juga bersinar di mata Sungjae. Dengan Dress biru muda bermotif bunga dan rambut ikat sanggul membuat aura ceria cerah Sooyoung terpancar. Sungjae tersenyum lebar melihat Sooyoung muncul. Ketika Sooyoung mulai bernyanyi, Sungjae memejamkan matanya. Dia begitu menyukai suara nyanyian Sooyoung yang begitu cantik didengar. Ah sudah lama juga dia tak mendengar suara nyanyian ini. Betapa rindunya dia dengan suara ini. Suara ini lah yang membuatnya mengagumi Sooyoung hingga bisa sampai tahap ini.
Sungjae memperhatikan penonton disekitarnya. Semuanya menatap penampilan Sooyoung dan Doyoung dengan terpukau. Banyak juga para pria yang tak lepas memandangi Sooyoung. Sungjae merasa bangga dan agak tinggi hati. Rasanya Dia ingin berkata pada pria-pria itu kalau wanita yang sedang bersuara merdu itu adalah miliknya agar mereka sirik dengannya. Namun sesaat Sungjae menundukkan kepalanya mengingat jika hubungannya dengan Sooyoung berada di ujung tanduk. Rasa bangga dan sombongnya menjadi padam berganti perasaan cemas dan kalut. Ditambah Di arah timur laut, Sungjae melihat seorang pria yang benar-benar terpukau dengan Sooyoung dan tersenyum begitu lebar. Hati Sungjae makin tak tenang.
Begitu Sooyoung selesai tampil. Sungjae langsung pergi dari posisinya. Berusaha ke belakang panggung untuk menemui Sooyoung. Namun sayang Dia dilarang panitia untuk masuk ke belakang panggung. Terpaksa lah Dia menunggu Sooyoung di dekat pintu belakang panggung.
Setelah menanti selama 10 menit, akhirnya Dia melihat Doyoung keluar. Sungjae langsung mencegat Doyoung.
"Sooyoung mana?" Tanya Sungjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust [COMPLETED]
FanfictionSungjae dan sooyoung sudah berpacaran selama 5 tahun. Selama 5 tahun hubungan mereka terkenal tenang, karena berlandaskan kepercayaan. Sayangnya kepercayaan itu mulai diragukan karena kehadiran sosok lain. Genre : romance Rate : 13+ Main cast : Park...