SEMU

40 9 22
                                    

07:15, Kak Dika bermain basket bersama teman - temannya.

07:30, Tim Kak Dika menang!

Disini lah aku, seperti biasanya, hanya bisa mengagumi Kak Dika dari jauh.

Seperti stalker gila, aku mencatat setiap hal - hal kecil yang dilakukan Kak Dika- seperti saat Kak Dika olahraga, menjadi perwakilan murid, bahkan sampai saat Kak Dika mengelap keringat pun aku catat.

Aku mengingat dengan jelas seperti apa momen yang membuatku sangat tergila - gila dengan Kak Dika.

Mungkin beberapa orang menganggapnya biasa saja, tapi bagiku tentu saja sangat berarti.

Kira - kira saat itu sekitar bulan Agustus..

Pada hari sabtu yang cerah, Aku melangkah ke ruangan OSIS sambil bersenandung kecil.

Rapat perdanaku sebagai OSIS di SMA!

Tak lama kemudian. Sebuah pintu berwarna putih terlihat di depan mataku.

Aku menarik napas lalu membuka pintu dengan tangan gemetar.

Ketika pintu tersebut sudah terbuka sempurna, terlihatlah pemandangan meja panjang dengan banyak kursi disampingnya.

Belum ada siapa - siapa yah?

Aku langsung berpikir mungkin karena aku terlalu bersemangat jadi datang terlalu cepat. Aku pun melihat jam di hpku.

08:36. Aku mengingat - ingat kemarin dibilang rapat pukul 9.

Wah, aku kecepetan banget yah?

Aku pun berinisiatif untuk menunggu dan duduk di kursi yang paling dekat dengan jendela.

Setelah menunggu sekitar 5 menit, akhirnya ada orang lain yang datang. Si ketua OSIS yang pada saat itu tidak kuingat namanya.

Dia sepertinya terlihat kaget karena mendapatiku telah menunggu di ruang OSIS sepagi ini.

"Wah, lo cepet banget datengnya." kata kakak itu.

Aku hanya tersenyum sambil menunduk malu, "Iya nih Kak, aku kecepetan banget. Soalnya aku semangat banget sih karena rapat perdana."

Kakak itu kemudian berjalan ke arahku lalu duduk disampingku.

"Nama lo siapa btw? Maaf yah gue emang belom terlalu hafal nama anggota - anggota baru. Gue Andika btw. Panggil Dika aja." katanya sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan.

Kak Dika..

Aku mengatakan namaku sambil menjabat tangannya.

Hangat..

Kak Dika hanya tersenyum lalu melepaskan jabatannya.

Setelah itu kami mengobrol tentang macam - macam sampai anggota yang lain datang dan rapat pun dimulai.

Sejak itu, tanpa aku sadari, aku telah jatuh hati pada Kak Dika.

Semenjak hari itu aku suka sekali mengamati Kak Dika dari jauh. Aku pun sampai selalu datang pagi hanya untuk mengobrol dengan Kak Dika. Setiap interaksi dengannya, sudah bisa membuatku sangat senang. Seperti saat Kak Dika menyapaku ketika berpapasan, perutku langsung dipenuhi kupu - kupu beterbangan.

Aku sangat - sangat menyukainya.

Karena sama - sama OSIS, aku dan Kak Dika sering menghabiskan waktu bersama.

Aku ingin sekali menyatakan perasaanku pada Kak Dika.

Tapi kali aku berpikir seperti itu, aku selalu saja mencari - cari alasan untuk tidak mengatakannya.

SEMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang