Aku masih bergeming, tak bergerak seinchi pun dari posisiku semula. Telingaku masih tetap fokus mendengarkan pembicaraan dua orang yang berdiri berhadapan di balik pintu tempat aku berdiam kini. Aku tahu kalau menguping dan mengintip urusan orang lain itu bukanlah hal yang baik. Aku tahu—sangat tahu malah, namun aku juga tak bisa menghentikan rasa ingin tahuku yang merebak tatkala melihat mereka berdua.
Ya, mereka berdua. Lee Donghae dan Lee Hyukjae. Dua orang laki-laki pemilik marga Lee yang terkenal di sekolah ini, sekaligus teman sekelasku. Apa yang sedang mereka lakukan di sini? Hanya saling memandang dalam diam dengan raut serius.
Tadinya aku hanya ingin menghabiskan jam istirahat di atas atap ini—seperti yang biasa kulakukan. Tapi aku langsung berubah pikiran saat melihat mereka.
Waktu terasa lama berlalu saat detik-detik waktu masih berjalan dalam keheningan. Angin berhembus, membuat rambut dua laki-laki itu bergoyang. Oh, seandainya gadis-gadis di sekolah ini melihat sepasang sahabat ini sekarang. Pasti mereka akan berteriak histeris memuja ketampanan mereka berdua.
“Aku menyukaimu...” Napasku seketika tercekat di tenggorokan ketika mendengar Hyukjae akhirnya angkat bicara. Kedua mataku membelalak dan reflek kedua tanganku menutup mulutku agar tak berteriak. Ya Tuhan! Ya Tuhan! Aku tidak salah dengar, kan?
A-apa-apaan ini?
Ada yang salah di sini. Ini tidak benar, kan? Siapapun tolong katakan bahwa apa yang kudengar beberapa detik yang lalu salah. Hah... pasti pendengaranku sedang bermasalah. Namun raut wajah Hyukjae mengkhianati pikiranku. Aku bisa melihat rona merah tipis di wajahnya, yang kuyakin sepenuhnya itu sama sekali bukan permainan cahaya matahari.
Belum lagi keterkejutanku usai, aku kembali dibuat syok oleh suara Donghae yang menyahut.
“Aku juga. Aku juga menyukaimu, Hyukjae-ya...”
DEG
Kakiku seketika melangkah, berlari meninggalkan mereka. Jantungku berdegup kencang. Bahkan tanganku terasa gemetar. Tidak, tidak, ini tidak benar, kan? Tidak mungkin mereka saling mencintai! Me-mereka bukan gay, kan? Pikirku kalut.
What the hell! Semakin aku memikirkannya semakin berkecamuk di pikiranku hal-hal yang bisa membuktikan kalau mereka... (Oh, shit! Apa aku harus mengatakannya lagi?) gay. Salah satunya adalah mereka berdua sangat populer di sekolah ini, tapi mereka belum punya pacar hingga saat ini. Aku juga tak melihat mereka pernah dekat dengan gadis manapun. Bukankah itu aneh?
Lagipula, persahabatan mereka sangat kuat. Ke mana-mana selalu berdua. Aaakh... aku jadi semakin sangsi dengan ke’normal’an mereka.
Aku menggigit ibu jariku. Rasanya aku jadi ingin menangis sekarang juga. Kenapa? Karena sudah sejak lama aku menyukai Donghae. Dan sekarang perasaanku remuk, karena ikrar mereka berdua. Hatiku hancur tak berbentuk lagi. Aku merasa dihempaskan ke jurang yang paling dalam oleh kenyataan pahit ini.
Seketika air mata mengalir di pipiku, dilanjutkan dengan isakan yang semakin keras. Seandainya ia menyukai gadis lain dan bukan aku, aku mungkin masih bisa menerima dengan lapang dada. Tapi jika seperti ini...
...sampai kapan pun aku tidak akan rela...
.
Disclaimer: Super Junior © God, themselves
Mistaken ©2012 bluexorcist
Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae (Super Junior)
Cho Gaeul (OC)
Oh ya, cerita ini semuanya adalah Gaeul’s POV
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistaken
Fanfiction(Oneshot) Ketika sebuah kesalahpahaman berbuah manis / Aku benar-benar tak bisa percaya ini. Me-mereka tidak seperti itu kan? Tak mungkin orang yang kusukai itu... gay kan? Yang benar saja!