Chapter 2 : Ngidam?

6.9K 556 14
                                    

"Benar, istri anda sedang mengandung, Tuan Min. Saya ucapkan selamat kepada anda dan istri anda. Kandungan istri anda sudah memasuki usia 5 minggu"

Yoongi dan Jennie menatap dokter yang sedang berbicara dihadapannya ini. Mereka memutuskan untuk mengecek ke dokter. Dokter itupun menuliskan sesuatu di kertas resep dan menyerahkannya pada Yoongi.

"Jaga istri anda dengan baik, jangan sampai dia terlalu lelah dan stress. Usia kandungannya masih sangat muda. Saya berikan resep beberapa vitamin untuk istri anda. Anda bisa mengambilnya di apotek rumah sakit"

"Ah ya, terima kasih"

Yoongi lalu berdiri dan membungkukkan badannya pada dokter. Ia dan Jennie lalu meninggalkan ruangan itu.

"Jangan terlalu lelah, kau dengar itu" ucap Yoongi

"Iya aku tahu. Project besarku hanya untuk Seoul Fashion Week"

"Iya pokoknya jangan terlalu lelah. Jaga kesehatanmu juga. Aku akan usahakan untuk lebih sering pulang awal agar bisa menemanimu"

"Tidak usah berlebihan Min Yoongi yang cerewet"

Yoongi terkekeh pelan mendengar kata kata Jennie. Iapun mengacak acak rambut Jennie karena gemas melihat Jennie yang kesal ia ceramahi terus. Merekapun sama sama duduk di ruang tunggu untuk menunggu nama Jennie dipanggil. Ponsel Jennie tiba tiba berbunyi. Iapun mengangkat teleponnya.

"JENJENNIE YAAA"

"Astaga Roseanne Park! Kau tak perlu berteriak! Telingaku sakit"

"Hehe maafkan aku. Kau sedang dimana?"

"Aku? Di rumah sakit dengan Yoongi"

"Rumah sakit? Kau sakit?"

"Tidak aku tidak sakit, hanya saja--"

"Ohh ohh aku tahu! Jangan jangan kau hamil ya?! Pasti tebakanku benar seperti saat Jichu hamil dulu. Aaaakhh aku akan punya ponakan lagi"

"Astaga Rose, kau ini berisik sekali, sungguh. Ya itu memang benar"

Jennie memijat kepalanya yang pening karena mendengar Rose berteriak terus sejak tadi. Yoongi hanya sedikit tersenyum menatap Jennie yang berhadapan dengan sahabatnya yang berisik.

"Jadi apa inti dari pembicaraan ini? Kenapa kau menelponku?"

"Hehe, aku hanya mau bilang sebentar lagi aku akan comeback. Dengarkan lagu baruku nanti ya jika sudah rilis"

"Eoh? Jadi comebackmu ini yang membuat Yoongi harus pulang malam karena rapat dengan produser lain hmm"

"Hey hey, ini bukan salahku, Jen. Tapi Yoongi memang yang terbaik! Aku yakin lagu buatannya akan disukai"

Jennie hanya melirik Yoongi yang duduk disampingnya. Ada rasa bangga tersendiri dihatinya mempunyai suami yang keren seperti Min Yoongi. Jennie menautkan jemarinya ke tangan Yoongi dan menyenderkan kepalanya ke bahu Yoongi.

"Baiklah, aku akan mendengarkan lagu barumu, tenang saja"

"Kau memang yang terbaik, Jenjennie! Kututup ya teleponnya, Jimin memanggilku terus sejak tadi, berisik sekali!"

Jennie hanya terheran dengan sahabatnya yang berisik ini. Hampir tak ada bedanya dengan Lisa, sahabatnya yang satu lagi. Tetapi Lisa lebih berisik.

"Nyonya Min Jennie"

Sang apoteker meneriakkan nama Jennie. Jennie mengangkat kepalanya dan hendak berdiri. Tetapi Yoongi menahannya dan berdiri.

"Biar aku saja. Duduklah"

Jennie menatap Yoongi dari kejauhan yang sedang menebus obat obatannya. Tanpa sadar ia menyunggingkan senyumnya pada Yoongi. Sekali lagi ia harus bersyukur karena telah ditakdirkan bersama Yoongi.
.
Pukul 11.00 PM, Jennie terbangun dari tidurnya. Ia tiba tiba mengerucutkan bibirnya dan menatap Yoongi yang sudah tertidur pulas disampingnya.

"Yoong~~"

Tak ada sahutan dari Yoongi. Ia masih tertidur dengan tenang. Jennie mengguncang badan Yoongi agar terbangun. Merasa terusik dari ketentraman tidurnya, mau tak mau Yoongi terpaksa sedikit membuka matanya meskipun ia masih sangat mengantuk.

"Yoong banguuunnn"

"Astaga, Nini. Ini bahkan masih malam belum pagi, kenapa kau membangunkanku"

"Aku ingin coklat"

"Hah?"

Yoongi membuka matanya dan berusaha menghilangkan rasa kantuknya. Ia kemudian mendudukkan dirinya dan mengusap wajahnya.

"Besok saja ya, ini sudah malam. Aku mengantuk"

"Tidak mauu! Aku maunya makan coklat sekarang, Yoong~"

"Tapi, Ni--"

"Kau jahat, Yoong"

Wajah Jennie berubah menjadi sedih dan hampir menangis. Yoongi melebarkan matanya terkejut. Ia menangkupkan tangannya pada pipi Jennie dan menenangkannya agar tidak menangis.

"Baiklah baiklah aku akan mencarinya sekarang"

"Jangan lama lama"

Yoongi akhirnya turun dari tempat tidurnya. Dengan gontai ia berjalan mencari jaketnya dan keluar dari apartemen untuk mencari minimarket. Ia memutuskan untuk berjalan kaki daripada harus mengeluarkan mobil hanya untuk mencari coklat. Yang harus ia cari adalah minimarket 24 jam yang dekat dari sini. Hawa dingin malam menerpa tubuhnya. Untung saja ia memakai jaket, jadi tidak terlalu dingin.

Jika saja bukan karena Jennie, Yoongi tak akan mau keluar malam malam hanya karena membeli coklat. Akhirnya ia menemukan minimarket yang masih buka. Iapun mengambil beberapa batang coklat dan membayarnya di kasir. Setelah selesai iapun kembali ke apartemen. Saat masuk Yoongi mendapati Jennie sedang meminum susu kotak rasa strawberry di ruang tamu. Hampir saja ia tertawa karena Jennie benar benar terlihat seperti anak kecil.

"Aku sudah membelinya. Makanlah"

"Ah, Yoong baik sekalii"

Jennie menerima coklat coklat itu dengan senang hati. Iapun mulai memakan 1 batang coklat. Yoongi sebenarnya ingin tidur lagi, hanya saja ia sangat senang melihat Jennie memakan coklat coklat itu dengan bahagia.

"Kau mau?"

Yoongi menganggukan kepalanya. Jennie menyodorkan coklat itu agar Yoongi menggigitnya. Manis.

"Coklatmu kemana mana. Jangan di lap ke baju. Habis makan jangan lupa sikat gigi. Minum air putih juga. Aku gak ingin gigimu sakit."

Jennie menganggukkan kepalanya menurut. Yoongi mengambil tisu dan mengelap mulut dan tangan Jennie yang penuh dengan coklat. Setelah menghabiskan 1 batang coklat, Jennie menyingkirkan 3 batang coklat yang belum tersentuh ke meja. Jennie lalu menuruti semua kata kata Yoongi tadi. Yoongi masih dengan setia menunggui Jennie didepan pintu kamar mandi. Setelah selesai mereka sama sama naik ke tempat tidur. Jennie memeluk erat tangan Yoongi.

"Tidurlah"

Yoongi mengusap usap pelan kepala Jennie. Ia menunggui Jennie hingga tertidur. Setelah Jennie tertidur baru ia akan tidur.

'Jadi seperti ini ya rasanya suami menuruti istrinya yang sedang ngidam malam malam'

TBC

Yeay update lagi hehe 😂 pengennya sih bikin baper, tapi gatau deh wkwk 😂 yang nulis aja baper kok:)) //gak
Semoga suka ya ❤ Jangan lupa vote & comment nya 💕

October 22, 2017

Yoonie's familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang