2

14 0 0
                                    

Masa pengenalan lingkungan sekolah telah berakhir. Ya actually ngga bener-bener mengenal lingkungan sekolah karena teman sekelas saja masih ada yang tidak aku ketauhi namanya. Namun ada satu orang yang sangat aku hafal. Namanya Farel Putra Aditya.

Dia tinggi, agak kurus dan warna kulit sawo matang, serta rambut dengan jambul yang badai membuatnya semakin ganteng. Oh ya, dia memakai kacamata.

Kimia, pelajaran pertama di hari jum'at. Seorang guru kimia yang tingkahnya kocak itu membuat suasana kelas menjadi tidak membosankan.

Pada bab pertama ini ia menyuruh kami untuk membuat sebuah artikel yang nantinya akan di tempel di mading sekolah. Tentunya artikel dari kelompok yang paling bagus.

Saatnya pembagian kelompok.
Aku tidak satu kelompok dengan Faras.

"Yah gab.. kita ngga sekelompok," katanya.
"Gapapa Ras, semoga kita sama sama dapet kelompok yang enak ya," timpalku.
Faras hanya menghela nafas berat.

Aku masuk di kelompok 3 dengan anggota dua orang perempuan berkerudung yang aku belum hafal namanya. Dan aku sekelompok dengan Farel!! Dua orang lainnya tidak terlalu pedulikan.

Kami sedikit berdiskusi tentang artikel yang akan kami buat nanti. Suasananya masih sedikit canggung. Namun akhirnya kami sepakat membagi tugas dan akan kerja kelompok besok setelah pulang sekolah.

Aku sedikit kecewa karena tidak ada kesempatan mengobrol dengan si cogan.

Setelah bel pelajaran kimia usai, aku kembali ke kursiku. Tiba tiba saja Faras berkata,
"Lo sekelompok sama cowo yang itu ya," katanya sambil menunjuk Farel.
Aku mengangguk
"Diliat-liat, dia ganteng juga ya," katanya sambil tertawa kecil.

Aku hanya tersenyum simpul kemudian menghela nafas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang