part 3

2 0 0
                                    

Aku langsung duduk di sisi ranjang kakek hamzah , sebelum aku bertanya kakek hamzah telah dulu berbicara.

" kakek tau kamu pasti bingung apa yang ingin di bicarakan oleh papa mu dan anak kakek kan ".

" iya kek" jawab ku, jujur aku begitu penasaran apa yang ingin mereka bicarakan sampai semua muka orang di sini begitu serius.

" baik lah kakek akan memberitahu mu , tapi kakek mohon saat kakek berbicara jangan kamu potong dan kakek sangat mohon apa pun yang kakek bicarakan kamu harus terima , bagaimana bisa" tanya kakek pada ku.

Aku bingung harus menjawab apa , klo permohonan pertama bisa ku penuhi , tapi kalau permohonan ke dua , aku sangat bingung bagaimana jika permohonan kakek merugikan ku.

Saat aku melihat ke arah mama dan papa mereka kompak menganguk kan kepala, seakan mereka mengerti saat ini aku bingung, itu berarti mereka mengisyaratkan ku untuk memenuhi permintaan kakek.

Setelah berpikir sebentar dan melihat mama, papa, om dan tante memperlihatkan ekspresi memohon mereka untuk ku menerima permohonan kakek.

" baik lah apapun yang kakek inginkan selagi bisa ku penuhi , akan ku penuhi" jawab ku kepada kakek.

" baik lah , dengerkan dengan baik , jika kamu ingin bertanya , bertanya lah setelah kakek selesai bercerita ya".

" iya kakek".

Kakek hamzah dian sebentar.

" kakek ingin menjodohkan mu dengan cucu perempuan kakek yang tinggal satu-satu nya , kakek memilih mu , karna kakek percaya kamu adalah orang yang dapat di percaya , dan bisa menjaga cucu kakek dengan baik, kamu maukan raka".

Aku langsung menoleh ke mama dan papa secara sepontan mendengar kata- kata kakek, dan mereka lagi-lagi dengan kompak menganguk kan kepala, seakan memerintahkan ku untuk menerima permintaan kakek.

Saat ku ingin membuka mulut untuk berbicara , kakek kembali beebicara.

" kamu tau kan raka, kakek sudah tua , mungkin kakek sebentar lagi akan pergi meninggalkan kalian, jadi kakek mohon terima lah perjodohan ini".

Aku bingung antara menerima atau tidak , umur ku memang sudah cukup untuk menikah , tapi apakah orang yang dijodohkan dengan ku mau dengan ku , karena kebanyakan wanita lebih memilih kesuksesannya dibandingkan pernikahan.

"Kamu tenang saja, dia pasti akan menerima mu sebagai suaminya"

Sepertinya kakek bisa membaca pikiran seseorang, dia menjawab apa yang aku pikirkan, kalau kakek telah menjawab seperti itu tidak ada alasan lagi aku untuk menolak.

Apa lagi melihat mama dan papa seperti manaruh harapan pada ku.

" baik lah aku terima perjodohan ini , tapi aku ingin mendengar sendiri dari calon ku jika dia ingin di jodohkan dengan ku".

" baik lah setelah kakek pulang dari rumah sakit , kita akan membicarakan perjodohan kalian".

" baik lah kek , kalau begitu aku pamit keluar dulu kek".

" baik lah" jawab kakek hamzah.

Setelah mendengar jawaban kakek aku langsung keluar ruangan kakek , saat setelah keluar ruangan aku langsung bertemu dengan mama papa , om gilang dan tante tasya.

" gimana sayang kamu mau kan mama jodohin sama anak nya om gilang dan tante tasya" tanya mama memastikan.

" iya ma , raka mau demi mama dan papa, ya mungkin ini cara raka buat mama sama papa bahagia, maaf ya selama ini raka belum bisa berbuat apa-apa untuk papa dan mama bahagia" jawab ku .

Jujur untuk saat ini aku belum berencana untuk menikah , jangankan rencana bepikir untuk kesana saja aku tidak pernah.

Ya mungkin inilah sebabnya mama dan papa berpikir untuk menjodohkan ku,  ya lagi pula mungkin ini satu-satu nya cara buat mama sama papa bahagia , walaupun aku belum yakin akan keputusan ku sendiri untuk menerima perjodohan ini.

Tapi melihat dari mata mama yang begitu berharap aku menerima perjodohan ini , membuat ku tidak tega untuk menolaknya.

" makasih sayang, mama bahagia banget" ucap mama dengan wajah gembira.

" iya ma sama-sama".

terima kasih ya raka sudah mau menerima perjodohan ini , saya percaya kamu adalah orang tepat untuk menjaga dan melindungi putri saya" ucap om gilang.

" iya om sama-sama, oh ya kapan kakek bisa pulang dari rumah sakit , raka cuman cuti 1 minggu " ucap ku.

" tadi kata dokter yang menangani kakek , besok kakek sudah bisa pulang kerumah , kondisi nya juga sudah membaik" jawab om gilang.

" kalau begitu apakah malam besok sudah  bisa di bicarakan masalah perjodohan ini" ucap ku.

Aku berkata seperti itu , karena jika gadis yang ingin di kenal kan dengan ku menerima perjodohan ini , aku ingin mengenal nya terlebih dahulu sebelum aku kembali ketempat dinas ku.

" wah kayak nya ada yang udah nggak sabar nih mau ketemu sama calon nya , ngebet banget " ucap mama sambil ketawa .

Dan di ikuti oleh yang lain, termasuk kakek hasan yang ada di dalam rungan inap nya.

" bisa raka , nanti kita atur waktunya , lagi pula makin cepat kan makin baik , bukan begitu pa?" ucap om gilang.

" iya gilang semakin cepat semakin baik" ucap papa.

Setelah itu aku, papa dan om gilang bercerita-cerita seputar pekerjaan , jujur sudah lama aku tidak  seperti ini menemani mama dan papa bertemu atau berkumpul bersama rekan bisnis papa.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat hari sudah malam , dan jam sudah menunjukan pukul 10 malam, rasa kantuk ku mulai menyerang , maklum aku belum istirahat dari sampai sumatra sampai sekarang. Bayangkan berapa lamanya aku tidak tidur.

" ma, pa pulang yuk , udah malam ni" ajak ku kepada mama dan papa.

" oh iya nggak terasa udah malam aja, ya udah pulang yuk , pak hasan , tasya kami pamit pulang dulu ya" ucap papa berpamitan kepada om gilang dan tante tasya.

" oh iya hati-hati dijalan ya" ucap om gilang dan tante tasya bersamaan.

Setelah berpamitan aku , mama dan papa langsung keluar dari rungan inap kakek , setelah sampai di parkiran aku langsung berpisah dengan mama dan papa, karena aku bawa kendaraan sendiri.

Tujuan ku saat ini adalah apartemen , karena hanya disana aku bisa menenangkan pikiran ku , bukan nya aku nggak kangen rumah , tapi untuk saat ini apartemen adalah tempat yang paling tepat.

Itu adalah apartemen saat aku SMA sebelum aku menjadi angkatan seperti saat ini , apartemen ku cukup terawat karena aku selalu menyuruh orang kepercayaan ku untuk membersihkan nya , minimal 1 bulan sekali lah.

Setelah sampai di apartemen aku langsung membersihkan badan , dan langsung menuju tempat tidur ku , karena aku saat ini sangat lelah dan ingin ber istirahat.

Raka pov off

Berbeda dengan raka yang memilih istirahat , zea malah tidak bisa tidur entah mengapa firasat nya tidak enak tentang permintaan kakek nya , biasa nya kakek nya tidak pernah seperti ini jika menginginkan sesuatu ya langsung bilang.

Zea merasa sangat aneh atas sikap kakeknya , zea takut jika dia akan benasip sama dengan kakak sepupu nya ,yaitu di jodohkan dan disuruh menikah setelah tamat kuliah atau bahkan tamat SMA, oh tidak.

Sebenarnya bukan masalah nikah yang zea takut kan ,tetapi tentang dengan siapa dia akan di jodohkan , zea bukan tipe orang yang mudah menyukai lawan jenis, maka nya zea takut jika firasat nya itu benar , apa yang akan zea lakukan.

Tidak mungkin dia menolak sedangkan dia sudah berjanji untuk memuruti semua permintaan kakeknya, zea semakin bingung memikirkan semua ini.

🍇🍇🍇🍇🍇

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Happy And With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang