Asing.

22 1 0
                                    

.

Sosok laki-laki muda bernama Fourth Naradiptha, yang kini berusia 25 tahun, sebenarnya telah memasuki usia dewasa. Namun, dengan parasnya yang sangat manis, mungkin saja dia terlihat seperti seorang anak muda yang masih berusia 15 tahun. Saat ini, Fourth merasa sangat lelah dan tanpa disadari mencoba membuka pintu apartemennya. Sebelum tiba di depan pintu apartemennya, Fourth telah meminum tiga botol alkohol. Pada awalnya, ia sangat sombong dan percaya diri bahwa ia bisa pulang dengan keadaan sadar, namun kenyataannya ia berakhir dengan berjalan seperti seorang yang mabuk.

"Sial, kenapa tidak bisa dibuka sih? Aku sudah sangat lelah." Lelaki tersebut mencoba membuka kunci password apartemennya selama sekitar 15 menit, namun setiap angka yang ia tekan menghasilkan jawaban yang salah.

Dengan tidak bijak, ia memukul pintu apartemennya dengan keras. Padahal, tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan karena waktu orang untuk beristirahat harus dihargai. Fourth merasa ingin memaki dan melapor ke pihak manajemen apartemen untuk mempertanggungjawabkan keadaan kamarnya. Namun, sebenarnya, Fourth-lah yang bersalah karena ia salah kamar dan sampai di kamar orang lain tanpa menyadarinya.

Setelah beberapa saat, pintu apartemen terbuka lebar dan Fourth masuk dengan membawa barang-barangnya. Namun, karena tubuh dan mata yang sangat lelah, ia terjatuh dan tertidur lelap di atas sofa.

"Akhirnyaa.. ak..u bobok," ucap Fourth dalam keadaan yang setengah sadar. Ternyata, yang membuka pintu apartemen tersebut adalah pemilik kamar yang merasa terganggu oleh suara ketukan pintu di malam hari. Pria tersebut merasa sedikit khawatir, bukan karena ada orang yang tertidur di sofa, tetapi ia khawatir bahwa pemilik asli kamar akan kembali tidak lama lagi. Meski begitu, pria itu tidak berani mengusir Fourth dari kamar tersebut.

"Biarin aja kali ya gua gatega cok, bodo amat. Besok gua kasitahu si babang," pikir pria tersebut sambil kembali ke kamarnya untuk tidur.

.

Pagi yang cerah, membuat pria ini terbangun dari tidurnya. Dengan sigap pria ini sepenuhnya untuk sadar dan dengan cepat beranjak dari kasur menuju ruang depan yang dimana ia harus memberitahu orang asing itu untuk cepat kembali ke kamar asalnya. Namun sialnya pria manis itu hilang dan digantikan oleh manusia tinggi dan juga ia adalah pemilik asli kamar.

"Mark, gua mau ngomong sama lu," Ucap pria yang baru tiba dari kantor dikarenakan lembur yang mendadak sehingga tidak bisa pulang tadi malam. Mark sangat gugup dan takut bila temannya ini telah mengetahui ada orang asing yang masuk untuk menginap walaupun hanya tidur di sofa. Fakta bahwa pria ini tidak suka siapapun yang ia tidak tahu dan kenal masuk bahkan sampai 'tidur' di apartmentnya.

"Hehehe gemm.. sorry," Dengan perasaan bersalah mark memohon untuk meminta maaf dengan pria bernama Gemini ini. Gemini telah memberikan kepercayaan kepada Mark untuk menjaga apartmentnya dikarenakan juga Mark baru sampai dari Thailand dan belum berpikir untuk mencari apartment yang Mark mau.

"Lu dateng - dateng udah bawa cewek? parah lu Mark," Ucap Gemini dengan tatapan tajam dan marah kepada Mark. Ya, itu hanyalah salah paham dan harusnya Mark memberikan alasan yang jujur kepada Gemini, tetapi ia masih ragu dan takut Gemini akan lebih marah padanya telah membiarkan stranger masuk begitu saja.

"Kagak bang suer, gue diem semaleman," Ucap Mark dengan santai sambil mengambil sebuah kotak susu untuk diminumnya, ia sedang haus sekarang. Gemini masih tidak yakin dengan itu.

"Jujur sama gue Mark." Gemini telah lelah dan seharusnya pagi ini waktu untuk dia beristirahat. Mark akhirnya membuka suara untuk menjelaskan kepada Gemini bahwa ia tidak sengaja memberikan masuk stranger ke dalam apartment ini. Namun dengan sedetail mungkin Mark memberi tahu bahwa orang itu hanya sebatas tidur di sofa dan paginya telah menghilang karena ia lupa menutup pintu apartment itu. Gemini mendengar pintu apartment tidak ditutup, ia ingin marah namun rasa lelahnya membuat untuk diam.

"Hadeh, awas aja lu kaya gitu lagi, gausah nginep di apart gue." Gemini dengan perlahan memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya ke kasur.

Mata Gemini terikat dengan salah satu benda yang ada di genggamannya. Benda itu berupa gantungan yang tidak sengaja ia temukan di sofa pagi ini. Lima menit berlalu, ia menyimpan gantungan itu dan berusaha untuk menutup matanya.

.

Lelaki ini dengan perasaan malu dan tergesa - gesa untuk memasuki apartmentnya, dengan bodohnya ia memasuki dan tertidur di salah satu apartment orang asing. Dengan frustasi ia terus mencoba mengingat kejadian semalam, takutnya ada hal yang tidak baik.

"Aku harus berenti minum dulu sepertinya, gamau kejadian ini lagi." Ucap Fourth namun sedikit bersyukur ia terbangun dengan selamat, memakai pakaian dan barang yang ia bawa tidak hilang.

Siang nanti ia harus meeting mengenai studionya yang akan mendapat project yang lumayan besar untuk tahun ini. Tetapi fisik dan rasa lelahnya masih terasa sebab Fourth tidak tertidur di kasur nyamannya.

Perasaan tidak enak, Fourth menghilangkan gantungan kesayangannya. Dengan yakin juga gantungan dia tertinggal di apartment orang itu.

"Kapan - kapan deh, untuk hari ini jangan" Ucapnya setelah itu ia kembali untuk istirahat sebentar sebelum kembali bekerja.

⏭️

"Kenapa lo jahat?"
"Kenapa lo ninggalin gue?"
"Kenapa lo berbuat kaya gitu ke gue?"
.
"Tolong"
"Tolong aku"
"Tolong aku sekarang"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forgotten - GeminiFourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang