1

26 0 0
                                    

Pagi ini Kayla tidak ada jadwal kuliah, ia baru ada aktivitas kuliah nanti sore pada jam 3. Tapi disinilah dia sekarang, duduk di lobby kampus sambil memandangi mahasiswa/i lalu lalang.  Suasana kampus pada pagi hari cukup ramai, ramai oleh mahasiswa/i yang masih dengan muka mengantuk terpaksa untuk ke kampus sambil mengutuk nasibnya yang sial kedapatan kelas pagi.

Kayla merupakan mahasiswi semester akhir jurusan Ilmu Komunikasi dengan fokus Public Relation.  Kegiatannya di kampus sudah tidak banyak, kelas yang diambilnya hanya beberapa. Sisanya ia fokuskan pada pengumpulan bahan-bahan pembuatan skripsi pada semester mendatang. Kegiatan kampus yang semakin dikit membuat waktu luangnya bertambah banyak dan semakin banyak pula waktunya berada dirumah yang membuat ia semakin stress.

Ah ya, dia Kayla Maritsa. Gadis dengan segudang prestasi, tubuh semampai, cantik, dan banyak disenangi entah oleh kaum hawa maupun adam. Orang-orang banyak mengaguminya, senang bergaul dengannya, atau bahkan banyak yang ingin menjadikannya sebagai sahabat atau sebagai kekasih. Tapi hanya segelintir orang saja yang ia jadikan teman, dan statusnya?  Ia bahkan tidak menjalin hubungan dengan pria manapun sejak semester satu. Kecuali dengan suaminya.

"Kay, ngapain lo disini? Bukannya kelas lo sore? " Eja merupakan salah satu mahasiswi yang kedapatan nasib buruk karena harus bangun pagi untuk memenuhi absen, ia menghampiri Kayla dengan muka mengantuk sekaligus bingung mengapa ia mendapati Kayla sepagi ini padahal kelasnya baru ada sore nanti.  "Ah itu, gue mau ke perpustakaan mau nyari buku buat bahan skripsi gue ja" Eja hanya ber ooh ria, karena memang Kayla si pintar dan cantik ini terkenal sangat rajin. Jadi tidak heran baginya mendapati Kayla memiliki keinginan belajar sepagi ini ketika mahasiswa lain yang tidak ada kelas lebih memilih untuk tidur.

"Yaudah gue keatas ya, udah telat ni"

"Oke" jawab Kayla yang disusul larian kecil Eja menuju lift untuk naik ke lantai 4 di mana kelasnya berada.

Eja merupakan salah satu teman -tapi tidak terlalu dekat- Kayla. Setelah kepergian Eja Kayla memutuskan untuk pergi ke perpustakaan.  Apa yang dia katakan ke Eja tidak sepenuhnya berbohong, ia memang ingin pergi ke perpustakaan untuk mengerjakan skripsinya agar cepat selesai.

Dua hari berlalu semenjak Kayla resmi menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi, skripsinya ia kerjakan denngan mulus dan mendapatkan nilai A. Ia juga lulus dengan IPK 3,95 jadi tidak heran jika sekarang Kayla mendapatkan banyak tawaran pekerjaan dari berbagai perusahaan.

Lulus dengan predikat cumlaude tentu saja membuat kedya orang tua Kayla bahagia. Baginya kebahagiaan orang tuanya adalah nomor satu. Apapun akan Kayla lakukan agar membuat orang tuanya bahagia. Suaminya berhalangan hadir dalam acara wisuda karena ada rapat yang harus dihadiri diluar kota.

Kayla menyempatkan diri untuk mampir ke rumah ibunya seusai wisuda, hanya untuk mengobrol melepas rindu. Setelah menghabiskan sekitar tiga jam dirumah ibunya Kayla bergegas pulang kerumahnya. Lebih tepatnya rumah Kayla dan suaminya. 

"Aku pulaang" Hal pertama yang ingin Kayla lakukan adalah merebahkan diri ke sofa.   Tapi langkahnya terhenti saat ia melihat dua pria sedang berpelukan sambil berciuman. Suara ecapan mulut dan desahan kecil memenuhi ruang tv saat ia memasuki rumah. Mereka lagi, batinnya.

"Lagi? Di ruang tamu? " Itu adalah kalimat pertama yang Kayla keluarkan setelah meredam emosi melihat adegan yang sebetulnya sudah bukan hal yang baru lagi dirumah ini. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B. L. A. C. KTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang