CHOCOPIE

796 86 6
                                    

Di dalam kamar yang simple tapi begitu elegan seorang namja tampan tengah memperpatut dirinya di depan cermin, merapikan baju serta dasi yang berbalut rapi di tubuh indahnya.

"Huek...huek..huek" tiba-tiba suara dari kamar mandi mengusik pendengarannya

"Jinanie sayang! Ada apa dengan mu ? Tanya hanbin yang langsung berlari kearah sang istri

"Ah , aku tidak tahu , perutku rasanya mual sekali! Huek.." Sahut jinhwan yang masih memuntahkan seluruh isi perutnya

Ya , namja tampan tadi adalah kim hanbin , dan yang berada di kamar mandi itu adalah istrinya kim jinhwan . Mereka menikah sekitar 3 bulan lalu .

"Kita ke dokter saja bagaimana? Atau aku akan menghubungi dokter Lee agar dia datang kemari?" Tanya hanbin sembari membopong tubuh mungil jinhwan. Hanbin menidurkan jinhwan di ranjang king sizenya , menyelemuti tubuh mungil istrinya sebatas dada.

"Tidak perlu ! Nanti aku juga akan membaik , lebih baik sekarang kau berangkat kerja" ucap jinhwan yang mencoba mendudukan dirinya

"Aku tidak tega meninggalkanmu dengan kondisi seperti ini !" Ucap hanbin lembut , mendudukan dirinya di samping sang istri.

"Aku tidak apa hanbinie , jangan terlalu khawatir padaku , tapi.." jinhwan menggantung ucapanya , lalu memeluk pinggang suaminya posesif . Entah kenapa jinhwan ingin sekali bermanja pada suami tampannya ini.

"Tapi apa ?" Tanya hanbin yang mengelus punggung tangan jinhwan lembut

"Nanti sepulang kerja kau pergi dulu ke minimarket boleh?" Tanya jinhwan yang mulai menyenderkan kepalanya di bahu hanbin. Dahi hanbin berkerut heran , tidak biasanya jinhwan menyuruhnya pergi ke minimarket

"Minimarket? Untuk apa sayang?" Tanya hanbin yang masih mengelus punggung tangan istrinya

"Aku ingin sekali makan chocopie hari ini!" Ucap jinhwan

"Lalu ? Kenapa harus menyuruhku , kau kan bisa minta tolong pada bibi han atau paman kang untuk membelikannya sayang!" Hanbin melepas pelukan jinhwan , membalikan tubuhnya agar menatap jinhwan .

"Kau kan tau aku tidak pernah pergi ke minimarket!" Ucap hanbin sembari menangkup pipi jinhwan yang menunduk

"Aku.tidak.mau. ,aku.mau.kau.yang.membelikan.untuk ku kim.hanbin!" Jinhwan mengangkat kepalanya , mengucapkan kata demi kata dengan penuh penekanan serta raut wajah yang terlihat seperti orang yang sedang marah. Hanbin semakin bingung , sebenarnya ada apa dengan istrinya hari ini.

"Baiklah baiklah , aku yang akan membelikan!" Sahut hanbin sambil menghela nafasnya , memijit pangkal hidungnya. Tak lama jinhwan menyunggingkan senyum cantiknya.

"Aigoo , istriku cantik sekali , kalau begitu aku berangkat kerja dulu ne?" Pamit hanbin ,mengecup sekilas bibir mungil jinhwan

"Ne , hati hati hanbinie!" Sahut jinhwan . Lalu hanbin pun mengambil tas kerjanya , memakai jasnya lalu keluar meninggalkan kamarnya

.

.

.

"Bibi han !" Panggil jinhwan kepada wanita paruh baya yang sudah mengabdi sejak puluhan tahun dirumah suaminya ini

"Ya tuan muda!" Sahut wanita paruh baya yang di panggil bibi han oleh jinhwan

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya bibi han setelah sampai di hadapan jinhwan. Jinhwan menepuk kursi kosong di sebelahnya

"Duduklah disini , temani aku menonton cartoon!" Ucap jinhwan yang masih setia memakukan pandanganya pada layar besar di hadapannya. Bibi han mengerutkan dahinya. Dia bingung sekarang , apa bibi han tidak salah , kim jinhwan mengajaknya menonton cartoon . Bahkan pekerjaannya saja belum semuanya selesai

ChocopieWhere stories live. Discover now