℘гσɭσɢ

77 11 11
                                    

REVISI 2019.04.11 ⚑

Hari ini aku pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku pulang. Ke rumah yang penuh kenangan masa lalu, tempat yang di penuhi dengan angan dan harapan orang yang tinggal.

Rumah ini rasanya masih sama seperti dulu, nyaman.

Tapi hari ini, rumah ini terlihat sepi. Mungkin, karena sebagian penghuninya sudah banyak yang pergi. Entah menuntut ilmu atau memulai hidup yang baru.

Padahal dulu, setiap sore banyak anak-anak menghabiskan waktu dengan bermain di pelataran rumah atau hanya sekedar duduk di rerumputan, lalu mereka saling berbagi cerita yang menyenangkan. Sangat sederhana, tapi itu sungguh berkesan.

Aku masih berjalan, menyusuri bagian depan tempat ini sembari bernostalgia ria.

Sampai aku berhenti, tepat di depan sebuah pohon besar. Pohon yang paling memiliki banyak peran di masalaluku, ditempat ini. Pohon ini masih sama, besar dan rindang. Masih dengan ayunan dari ban mobil bekas dan juga rumah kayu yang di buat seadanya.

"Ana?"

Seruan seseorang mengalihkan atensiku dari pohon besar ini, aku membalikkan badan mencari sumber suara. Terlihat wanita tua berdiri di depanku dengan tersenyum hangat, senyumnya masih sama seperti dulu, tulus.

"Nenek," aku menghambur kepelukannya, rasanya masih sama, hangat dan menenangkan.

"Kangen," seruku, aku meneteskan air mata bahagia, masih dengan memeluk wanita renta ini.

"Udah lama nggak kesini, kamu banyak berubah ya,"ungkapnya, sambil mengelus punggungku.

Aku masih terdiam, larut di dalam pelukannya. Di peluk nenek, rasanya seperti pulang. Bukannya melebih-lebihkan, tapi memang begitu yang aku rasakan.

Sampai beberapa menit berlalu, nenek mengajakku masuk ke dalam rumah. Nenek membuatkanku teh hangat dan juga roti kering coklat, makanan kesukaanku.

"Bagaimana rasanya tinggal di ibu kota, sayang?" tanya nenek, dia menatapku, sorot matanya teduh.

"Begitulah nek, banyak kejadian yang membuatku banyak belajar dan lumayan memusingkan," jawabku seadanya, aku sedang malas membahas tentang ibu kota, tujuanku kesini untuk melepas rindu dan bersenang-senang.

"Nenek sudah dengar banyak dari mama angkatmu, mungkin nenek tidak bisa banyak membantu. Tapi nenek punya sesuatu, yang mungkin bisa menjawab semua pertanyaanmu,"

Nenek beranjak pergi dan masuk ke dalam kamarnya, lalu keluar lagi dengan membawa kota besar yang tertutup.

"Pulanglah ke rumahmu, buka kotak ini saat sudah sampai jakarta. Kembalilah kesini, saat kamu sudah menyelesaikan masalahmu, sayang. Belajarlah lebih dewasa,"ujar nenek, dia menyerahkan kotak itu kepadaku sambil tersenyum tulus.

Tangan ringkihnya mengelus suraiku lembut, aku menatap nenek sejenak, dia masih tersenyum.

cerita ini aku revisi ulang dari yang sebelumnya, alur ceritanya bakal beda, tapi tokohnya masih sama ya, hanya beda peran aja. Terimakasihッ

Maaf bila ada typo🙏

Jangan lupa vote n coment♡

-hrxkth

⌜ KELANA ⌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang