The Sweet Bublegum

1.5K 118 5
                                    

Sebelumnya tidak diperkenankan untuk meng-copas cerita ini disitus lain

Disclaimer Masashi K.

The Sweet Bublegum
.
.
.
.

"Sa..Sasuke-kun, a-aku ingin mengakhiri semua ini. Aku sudah tidak ta–"
.
.
.
.

Sudah 6 bulan ini Sasuke dan Hinata berpacaran. Namun, Sasuke selalu terlihat cuek dan tidak pernah sekalipun mencium Hinata bahkan mengajaknya kencan.

Saat Sasuke mengungkapkan perasaan atau bisa dibilang menembak Hinata pun Sasuke hanya berkata.

"Aku menyukaimu." dengan nada yang dingin, datar, tanpa ekspresi.

Dan mudahnya Hinata menjawab.

"Ya..a-aku juga." dan  sejak itulah hubungan mereka dimulai. Tetapi nyatanya selama waktu hubungan mereka yang telah menginjak setengah tahun ini. Sasuke hanya pernah 2 kali mengajak Hinata kencan yang tidak bisa dibilang kencan. Karena saat itu Hinata hanya menemani Sasuke membeli sekotak permen karet dan setelahnya mereka pulang tanpa ada kesan ataupun moment di mana biasanya para pasangan akan menghabiskan waktu seharian, dan mengunjungi tempat-tempat yang indah sampai senja menyapa. Dan setelahnya akan berciuman mesra seperti kebanyakan drakor yang Hinata tonton.

Tapi sekali lagi, semua itu hanya khayalan belaka milik Hinata. Karena nyatanya saat itu mereka hanya jalan-jalan membeli permen karet tanpa bersikap seperti sepasang kekasih. Justru saat itu Hinata terlihat seperti seorang stalker/penguntit dari si Uchiha Sasuke. Dan setelahnya mereka pulang.

Hinata menghela nafasnya saat mengingat moment itu. Yang terpenting sekarang ia harus menyampaikan niatnya pada sang kekasih yang tengah berada di depannya.

"S-Sasuke-kun, bisa tidak k-kalau malam ini kita pergi ke p-pameran..pasti sangat me–"

"Tidak bisa." potong Sasuke tegas dengan wajah dinginnya membuat nyali Hinata menciut.
Matanya berkaca-kaca dan Hinata menundukkan wajahnya.

Tes..

Setetes air mata lolos dengan bebas. Isakan-isakan kecil mulai terdengar dari bibir mungilnya.
Ia sudah menduga kalau Sasuke akan menolaknya seperti sebelumnya.

"Hiks..Sasuke-kun t-tega." ucap Hinata di sela-sela tangisnya.

Sasuke menghela nafas panjang, ia jadi merasa bersalah telah menolak permintaan gadisnya tapi mau bagaimana lagi. Tugasnya sebagai seoarang ketos benar-benar menyita waktunya.

"Sudahlah, jangan menangis lagi Hime." ucap Sasuke menenangkan, tangannya terulur menghapus air mata sang gadis pujaan. Lalu ia menarik Hinata ke dalam pelukannya.

"Maaf, aku benar-benar tidak bisa karena ada urusan." lanjut Sasuke lalu jari-jemarinya meraih dagu Hinata, Hinata sudah berhenti menangis. Sasuke menatap Hinata lembut lalu mendekatkan wajahnya dan..

Tlukk..

Balon dari permen karet yang di makan Sasuke menyentuh bibir Hinata lembut.

Wajah Hinata memerah bukan karena ia malu seperti biasanya tapi sekarang ia marah karena ia telah menduga kalau Sasuke hanya akan menyentuhkan balon permen karetnya ke bibir Hinata dan bukannya bibirnya sendiri.
Padahal Hinata berharap jauh dilubuk hatinya kalau yang menyentuh bibirnya adalah bibir Sasuke.

Watashi no HanashiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang