Sundaman Superhero asal Bandung

Aksi Pertama Sundaman terekam CCTV

Siang itu, jam 13.00 WIB, di sebuah bank milik pemerintah di Bandung, terjadi perampokan. Lima orang tak dikenal dengan penutup wajah ala ninja masuk ke dalam bank dan menodongkan senjata laras panjang rakitan ke arah nasabah dan staf.

Salah seorang ibu-ibu yang ketakutan bermaksud lari, tetapi dihadang oleh salah seorang perampok. Tanpa basa-basi, perampok itu mendorong ibu-ibu tersebut hingga terjatuh.

Tiba-tiba, dari arah para nasabah, seorang pemuda  berdiri dan menerjang para perampok.
Anak muda itu ngehype banget dengan jaket hoodienya yang  tampak branded. Jaket hoodienya berwarna hitam dengan logo brand Huruf S di bagian depan. Dia memadukannya dengan celana jeans dan sepatu kets.Wajahnya yang tersamarkan oleh penutup kepala hoodienya membuat dia terlihat semakin misterius."

Dengan kecepatan luar biasa, pemuda itu meninju dan menampar para perampok hingga pingsan.

Pemuda itu kemudian masuk ke dalam kantor bank bagian dalam dan menghentikan perampokan.lalu ia menghilang.

VIRAL : VIDEO CCTV MEREKAM AKSI SEORANG PEMUDA MENGHENTIKAN PERAMPOKAN BANK
Keesokan harinya, video aksi pemuda misterius tersebut viral di media sosial. Netizen Indonesia heboh dengan aksi pemuda yang diberi julukan "Sundaman" itu,Karena Penampilan Anak muda itu dianggap mirip dengan Cara berpakaian karakter Rindaman,seorang Petarung yang tak pernah terkalahkan di film Crow Zero.

Kombes Budi Santoso, kepala kepolisian daerah Bandung, juga tertarik dengan kasus ini. Ia memerintahkan anak buahnya untuk menyelidiki identitas Sundaman.

Sekolah Menengah Atas di Buah Batu

Jam istirahat

Anton dan teman-temannya

Anton: Gue denger ada superhero baru di Bandung, bro.

Teman: Iya, gue juga.Namanya Sundaman.

Anton: Keren banget, ya. Dia bisa ngalahin perampok sendirian.

Teman: Iya, gue juga pengen jadi kayak Sundaman.

(Tiba-tiba Pak Bakri, guru olahraga, lewat)

Pak Bakri: Kalian ngapain, sih, pada liatin HP mulu?

Anton: Lagi nonton video Sundaman,Pak,Superhero di dunia Nyata.

Pak Bakri: Sundaman?Hahaha, mana ada Superhero kayak gitu. Kalian kebanyakan nonton sinetron.
Anton: Bukan, Pak. Videonya beneran, kok.

Pak Bakri: Ya, kalau pun ada,belum tentu kan,dia orang Sunda.

Teman: Tapi, Pak, kejadiannya di Bandung, lho.

Pak Bakri: Ah, masa sih?

Anton: Iya, Pak. Katanya, orangnya anak SMA, pakai penutup kepala sweater, kayak jagoan di film Crow Zero,Rindaman.

Pak Bakri: Crow Zero? Hahaha, itu mah cuma film.Ya lagian, kalau gitu, kenapa kalian nggak kasih nama Bandungman, aja?

Anton: Ya, tapi ada logo huruf S di Jaket hoodienya,makanya kita sebut Sundaman Pak.

Teman: Ya, biar kekinian, Pak.

Pak Bakri: Ya, terserah kalian, lah.

(Pak Bakri pergi)

Anton: (kepada teman-temannya)

Cuekin aja lah Pak Bakri mah emang suka gitu,nyinyir mulu.

Teman: tul,bro!

Pada malam harinya, di sebuah gang

Sundaman sedang mengendarai motornya ketika ia melihat sekelompok Geng Motor tengah mengganggu seorang gadis. Sundaman segera turun dari motornya.
Sundaman

Heh, kalian mau ngapain, sih, ngeroyoki cewek?

Geng Motor

Eh, lo ngapain, sih, sok jagoan?

Sundaman

Gue mau kasih pelajaran ke kalian, biar jera.

Geng Motor

"Very Good very we'll sakirana rek ribut, tong loba bawel,"

Sundaman
Very Bad,Very we"ll beunget maneh siga kodehel(wajahmu kaya makanan dari singkong yang diiris tipis tipis

Geng Motor yang berjumlah 4 orang itu segera mengeroyok Sundaman,Dengan clurit ditangan mereka

Dengan sigap Sundaman meninju dan menendang para geng motor

Geng Motor
Aduh, aduh, sakit, aduh!

Sundaman

(tampar para geng motor)

Geng Motor

(terjatuh dan pingsan)

Gadis

Terima kasih sudah menolong saya.

Sundaman

Sama-sama.

Gadis

Kamu siapa, ya?

Sundaman

(sambil memakai helm)

Gue cuma orang yang ingin membantu orang yang membutuhkan.

Gadis

(tersenyum)

Bukannya kamu yang viral kemarin,kamu Sundaman kan?kamu Adalah Pahlawan!

Sundaman

(tersenyum)

Terima kasih,

Sundaman naik motor dan pergi
Gadis

(melihat Sundaman pergi)

(dalam hati)

Meski aku ga sempat ngeliat wajahmu,Aku akan selalu mengingatmu, Sundaman.

Bersambung