Presented by yellowpartner
Malam itu gerimis turun membasahi Seoul, membersihkan debu dari jalanan juga spion kendaraan. Dingin mulai terasa seiring musim dingin yang datang mendekat. Udara mulai turun derajatnya saat malam hari, dan kehangatan rumah sangat menjanjikan kenyamanan. Di ujung penyeberangan jalan, Ia berdiri dengan gelisah, berburu waktu agar tak mati dalam diam.
Ia adalah seorang lelaki yang mengejar waktu agar bisa menepi tepat waktu pada kenyamanan rumahnya yang hangat. Pada jaminan kebahagiaan yang terlampir jelas pada pintu rumah. Seakan ada tulisan tak kasat mata yang hanya bisa di baca dengan mata batin yang berbunyi 'Rumah yang menjanjikan Cinta'. Segalanya pada waktu itu adalah hal yang melambat, semuanya terasa lambat.
Tapi ia tidak mau menunggu, langkahnya kian tak terhenti saat lampu penyeberangan menyala, ia bergerak secepat detik mendetak. Dan berada di sisi jalan yang lain tepat di detik ke sembilan.
Namanya Kim jongin, ia seorang lelaki yang mencintai wanitanya.
Tujuannya hanyalah sebuah rumah, orang modern menyebutnya apartement. Di sana ia berharap akan bertemu wanitanya, berharap ia menunggu untuk menimang kado berharga untuk ulang tahunnya satu setengah jam lagi.
Jongin sampai di lantai dasar apartement setelah berjalan cukup cepat sekuat tenaga. Ia ingin menyiapkan acara ulang tahun itu secepat mungkin sebelum wanitanya menyadarinya. Ia menaiki lift dan menekan angka, lift tertutup dan ia menunggu dengan gelisah. Saat liftnya sampai di lantai tujuan, lagi-lagi ia berjalan bagai berlari seolah enggan. Padahal napasnya tak mau mengalah dengan keadaan.
Ia sampai di depan pintu apartemennya, rumahnya. Pintu terbuka, seseorang membukanya.
Seorang wanita dengan mata kucing yang ganas, namanya Kang seulgi."Kau sudah datang?" tanyanya dengan senyuman, Jongin menjawabnya dengan anggukan. Lampu rumahnya mati, sengaja dimatikan. Harum lilin aromaterapi kesukaan wanitanya tercium menggiurkan. Cahaya remang menyusup dari balik tirai, mengintip malu-malu. Ia berbalik, mencari keberadaan Seulgi di tengah cahaya keemesan dari lilin. Dan ia melihat wanita itu tersenyum malu-malu.
Jongin melangkah pelan, menghampiri Seulgi. Memberikannya sebuah bungkusan dari tasnya.
"Untukmu" ujarnya "Terimakasih untuk semuanya"
Seulgi mengangguk, tersenyum lebar setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.
"Semoga ini cukup" ujarnya "Aku tidak terlalu tahu apa yang Soojung sukai, semoga dia menyukai kejutan ini" wanita itu berbalik, mengambil tasnya lalu menghilang di balik pintu.
Wanita itu bernama Kang seulgi, ia tidak punya hubungan baik dengan wanita yang Kim jongin cintai sepenuh hatinya, Jung soojung. Ia hanyalah seorang perancang pesta yang kebetulan Jongin kenal di jalan tiga tahun lalu. Tiga tahun lalu sebelum Soojungnya pergi dan malas untuk kembali. Soojungnya, wanitanya. Seorang wanita bernama belakang Jung.