chapter 4 =》 awal rencana

2.9K 380 23
                                    

Haii haii minna-san makasih yang masih setia sama ceritaku ini, dan masih beri vote yang aku inginkan. Hehehhe

Maaf ya kalo yang kemarin gak dapet feel'a tapi kali ini aku usahain buat dapet feelnya ya

Janngan lupa vote and comment yang udah baca chapter ini
Ingat! NO SILENT READERS! bagi yang mau jadi silent reader tolong di urungkan niatnya. Oke oke

☆happy reading☆

Title : my rival is my mate
Genre : fantasi, hurt, romance

Summary

Bagaimana jadinya seorang draco lucius malfoy yang dingin mempunyai kembaran? Diasuh oleh sang dark lord voldemord dan dijadikan pewaris kerajaan? Bertemu dengan seorang harry james potter yang dikira rival ternyata hanya seorang bocah yang dijadikan tumbal kelicikan demi keselamatan saudara kembarnya sendiri?

No copas! No bully! No silent readers!

*************

ini adalah hari pertama seorang draco malfoy bersekolah di hoghwart, berbeda di sekolah yang lama, kali ini draco harus menerima jika di hoghwart tidak ada percobaan penemuan baru untuk bidang ramuan. Jika draco ingat dulu saat di russia setiap minggu akan di adakan pameran penemuan ramuan baru, dan akan di nilai langsung oleh kepala sekolah. Namun setelah ia tanyakan seperti apa hoghwart itu, ia harus menerima pil pahit karena disini 180 derajat berbeda dengan di russia.

Selain kegiatan yang berbeda ia juga harus menerima kenyataan lain, kamar draco yang ternyata berada di sebelah kamar orion dan didepan kamar theo dan blaise. Hhhh bukankah sangat menyenangkan bersekolah disini tentu saja dalam nada sarkatis.

" jangan melamun my lord " seru seseorang membuyarkan lamunan draco.

Draco menatap sinis pemuda yang serupa dengannya, mungkin hanya mata mereka saja yang berbeda. Pemuda yang memiliki iris biru itu kini menatap draco yang baru saja akan menuju aula besar setelah cukup lama menunggu trio slytherin itu di ruang rekreasi.

" ada urusan apa kau menemuiku " seru angkuh draco. Ingat draco tidak akan pernah berlaku baik pada pemuda yang kini berdiri di hadapannya.

"Ohh, jadi....ini perlakuan seorang pangeran kegelapan pada kakak kandungnya sendiri? Begitu mengejutkan" orion terus saja menatap draco sinis dan jangan lupakan seringai khas orion malfoy yang setia bertengger di bibir tipis itu.

Tap
Tap
Tap

Terdengar langkah kaki wanita yang membuyarkan tatapan sinis kedua saudara kembar ini. Langkah itu begitu teratur nan anggun seperti langkah kaki putri bangsawan.

" sudah cukup dray...orion kalian itu saudara tapi kenapa terus saja seperti ini? Ckckck dan kau orion abraxas malfoy jangan mengungkit hal sensitif disini! "

Draco yang sudah muak melihat sang kakak lebih memilih pergi ke aula besar, sedangkan orion menggeram kesal melihat tingkah acuh sang adik. Ia ingin menyusul draco namun tangannya sudah di tahan terlebih dulu oleh seseorang.

'Ckck siapa sih ini' orion menatap datar seseorang yang tadi menahan tangannya, ia ingin mengumpati orang itu namun di tahan saat ia merasakan ke hadiran seorang lain.

" sudahlah rion, kalian saudara dan gak boleh seperti itu" orion menatap pemuda yang masih memegang tangannya. " kenapa kau membela draco, theo. Apa kau tahu siapa draco sebenarnya?" Kening theo mengkerut, ia menatap orion seolah berkata apa maksud mu rion? Orion menyeringai samar, mencoba mengabaikan kedua makhluk yang masih setia menghakimi dirinya.

My rival is My mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang